Quantcast
Channel: GuruKecil
Viewing all 659 articles
Browse latest View live

Buku dan Kenangan

$
0
0
Hujan deras sore tadi membuatku metal alias mellow total. Setelah tadi terjebak dalam derasnya hujan ditemani segelas jus banana coffe dan cerita ngalor ngidul temanku, seolah-olah virus kembali ke masa lalu menghantui diriku malam ini. Ah, kali aja aku lagi masa-masa kangen ya. Jadi bawaannya ya gitu, mengurung diri di kamar, dengerin lagu sok romantis, sambil ngebayangin mas Van Persie ada di depanku. Ahhhh..apaan coba.. Nggak jelas!!

Aku memang nggak sepandai mas Hakim yang menceritakan tentang sejarah, dan tak sepuitis mbak Prit yang pandai merangkai kata-kata puitis kalau lagi kangen. Tapi membahas soal sejarah di masa lalu, aku punya sebuah buku yang sampai saat ini masih sering aku baca dan masih nyempil diantara buku-buku lawas koleksi bapak dan aku. Buku ini bukan novel yang tenarnya kayak J.K Rowling, bukan juga novel puitisnya Tere Liye, bukan juga buku ngocolnya Raditya Dika. Mungkin nggak keren kali ya kalau aku sebutin, tapi buku ini buatku menyimpan nilai history yang sampai sekarang belum bisa aku lupain. Dan buku ini juga yang membuatku jadi kangen. 

Ini dia penampakannya!!!

buku kenangan sepanjang masa 

Nggak jelas ya kenapa bisa ngangenin buku itu. Mungkin yang bikin kangen adalah momment mendapatkan buku itu. Aku jadi inget sekitar kurang lebih 15 tahun yang lalu. 15 tahun yang lalu aku masih duduk di kelas 5 SD. 15 tahun yang lalu pula mbak melepas masa lajangnya. Lama juga ya. Oke balik lagi ke ingatan 15 tahun yang lalu, waktu itu pulang sekolah masih dalam masa pasca ujian caturwulan ke 2. Aku pulang dengan keadaan menangis, bukan menangis haru atau bangga tapi lebih tepatnya nangis takut. Antara takut pulang dan takut dimarahin. Sebelum pulang pak Kastiman guruku di kelas 5 memberi mandat "nilai hasil UUC (Ulangan Umum Caturwulan) harap ditanda tangani orang tua". Matih aku!!! panik lah waktu itu, dari sekian lembar hasil UUC ada satu mapel dimana nilaiku jeblog. Ya, nilai IPS ku waktu itu cukup mencapai nilai 45. Dan tandanya, aku harus siap menerima ceramahan a.k.a omelan bapak ibu. 

Sesampainya dirumah ternyata aku hanya menemui calon mas ipar (sekarang udah jadi mas ipar), sambil nangis aku bilang ke mas kalau aku takut dimarahin bapak ibu. Nah, diintrogasilah diriku dan sambil menggeledah tas sekolahku si mas nemuin lembar hasil UUC. Dengan muka sok melas aku lihatin nilai IPS ku ke mas dengan harapan aku nggak dimarahin. Begitu selesai mas cuma bilang "ganti baju, makan, terus nanti temuin mas di ruang tamu sambil bawa buku ya". Lega!!!! langsung tanpa menjawab aku melaksanakan perintah calon mas ipar. Dan ketika aku dan mas duduk berhadapan di ruang tamu, ternyata mas cuma bilang "Adek belum paham yang apa? ada buku IPS nya?". Akupun menjelaskan bab yang belum aku pahami dan bilang kalau buku IPS nya cuma ada di sekolah. Setelah menganalisis soal-soal itu mas ternyata jadi guruku untuk mengerjakan lagi soal-soal UUC IPS. Ditengah sibuknya aku sama mas, bapak ibu ternyata sudah menebak kalau nilaiku jelek. Maklum, aku kategori anak malas belajar dan siang itu aku tumben banget belajar. Hahaha.. Kalau dipikir-pikir mas juga ada modusnya kali ya antara kasian sama aku atau cari muka biar disayang bapak ibu dan dimuluskan restunya buat nikahin mbak.Hahaha..

Selepas magrib bapak ibu menatarku dengan lembar hasil UUC IPS ku yang jeblog ituh. Ciut nyali sih waktu itu, merasa bersalah yang pasti. Coba aku rajin belajar pasti nggak dapet nilai 45. Selesai tataran bapak ibu, mas mengajakku jalan-jalan ke kota. Hadiah nilai jelek kali ya, seneng aja sih diajak jalan-jalan. Ternyata jalan-jalan mas malam itu nggak ke alun-alun kota tetapi ke toko buku. Namanya toko buku Anugrah Ilmu, waktu itu Purwodadi cuma ada dua toko buku yang punya koleksi cukup lengkap. Begitu nanya-nanya ke mas pelayan tokonya, ternyata mas beliin aku buku IPS. Harganya sih lupa ya aku, tapi yang paling aku inget pas selesai bayar mas kasih buku itu ke aku sambil bilang "buat adek, bukunya dibaca biar nggak dapet nilai 45 lagi ya". Karena masih lugu aku cuma mengangguk sambil jawab "makasih". Lalu kami pulang deh sambil bawa buku baru dan bubur kacang ijo.

*****
Ya, itu tadi cerita yang kembali mengisi otakku malam ini. Kangen jaman masih lugu, masih suka nakal buat nggak mau belajar, kangen masa-masa berseragam merah putih. Atau jangan-jangan aku tergolong masa kecil kurang bahagia. Intinya aku kangen!!! udah gitu ajah. Hahaha... Yang aku dapat malam ini adalah, setiap kenangan akan membawa kebahagiaan tersendiri saat kita teringat atau mengingatnya. Manis ataupun pahit ketika kita merindukan sebuah kenangan di masa lalu adalah saat dimana kita bisa belajar untuk mengambil hikmah yang ada. 

Ini ceritaku, pernahkah teman-teman kangen dengan sebuah kenangan??? Share yuk...


Salam saya..


Candiolo

$
0
0
senja tadi sore
Ini tentang sebuah sore, senja dan obrolan ringan dengan temanku. Sebenarnya berburu senja kali ini ajakan iseng, tapi entah kenapa karena kita sama-sama larut dalam senja dan obrolan nostalgia rasanya senja sore ini begitu indah. Matahari senja tertutup mendung dengan menyisakan goresan oranye dan kelabu. Lensa mataku menangkap dengan jelas, dan tak lupa lensa kameraku membidik langit senja mendung sore tadi. 


Ditengah asyik jeprat-jepret sana sini, sebuah pertanyaan dilontarkan temanku. Karena kita memang teman lintas kota, beberapa obrolan kita sering membahas tradisi yang mungkin ada di kotaku dan kotanya. Percayalah, itu obrolan yang asyik teman! Seperti sore tadi, ketika lensa kameraku tengah membidik goresan   awan kelabu keoren-orenan temanku bertanya "adakah disini tradisi Candiolo?". Sejenak aku hening sambil mengingat istilah Candiolo. Seperti pernah dengar istilah dan mitos tentang Candiolo, namun temanku berkata Candiolo adalah sebuah fenomena alam yang sangat susah jika digambarkan. 

Waktu aku kecil bapak sama ibu pernah berpesan "Nduk, nek dolan ojo bali surup-surup mengko dimaem karo Candiolo" (Nduk, kalau main jangan pulang magrib-magrib nanti dimakan Candiolo). Jurus ampuh pesan bapak dan ibu memang berpengaruh banget sampai masa SMA. Dimana kalau pergi sebelum senja (magrib) harus sudah sampai rumah. Tapi sekarang suka pulang kelewat magrib. Hahaha. Mitos tentang Candiolo sudah aku dapat sejak kecil dimana Candiolo digambarkan sosok pewayangan buto dengan wajah menyeramkan dan suka memakan anak kecil yang suka main di tempat-tempat terlarang. Bahkan Candiolo akan memakan anak kecil yang masih bermain saat waktu senja magrib tiba. Nah loh, serem juga kan ya. Waktu itu sih takut, tapi sekarang masih suka parno. Hahaha.

Temanku bercerita, di tempat dia memang ada mitos Candiolo yang suka memakan anak kecil itu. Namun temanku menjelaskan bahwa sebenarnya Candiolo adalah sebuah peristiwa alam. Dimana langit disuatu tempat tertutup awan mendung namun masih ada pancaran sinar matahari. Pancaran sinar matahari itu hanya memancarkan warna kuning jika Candiolo terjadi ketika masih siang dan pancaran oranye jika Candiolo terjadi waktu sore menuju senja. Dan, hanya ditempat itulah yang terjadi peristiwa Candiolo diamana langit diatasnya tertutup mendung tadi. Bingung? sama aku juga!!! aku browsing gambarnya juga kagak nemu. Hahaha....

Aku nggak mendapatkan senja yang indah seperti di Gunung Kidul, tapi senja mendung tadi juga indah dengan cerita tentang Candiolo. Nah, buat temen-temen yang punya adek kecil atau anak kecil hati-hati ya kalau main nanti dimakan Candiolo lho. Ditempat temen-temen apakah ada Candiolo??

FYI: bapak bilang candiolo itu adalah masa dimana banyak braholo (bahaya) seperti waktu menjelang bedhug dhuhur dan menjelang magrib. Maka dari itu anak kecil dilarang untuk pergi karena alasan menghindari bahaya.

Perempuanku yang Menua

$
0
0
kaos ibu [bukan] kaos kampanye :v
Bu,
Aku suka sentimen deh kalau disuruh cerita tentang ibu. Bukan aku nggak sayang atau gimana sama ibu, tapi aku tuh bingung harus dengan kalimat yang bagaimana aku menceritakan tentang ibu. Aku nggak pandai berpujangga atau bikin puisi romantis buat ibu. Tapi, aku tuh mending nunjukin langsung ke ibu kalau aku itu aselinya sayang banget sama ibu.

Bu,
Masih ingat waktu itu kan, saat aku lagi asik nongkrong sama Dwi, Riza, dan Mas bekti. Hp ku berbunyi dan aku lihat itu panggilan dari bapak. Aku cuekin panggilan itu, mungkin seperti biasa adalah suara ibu di telfon nyuruh aku pulang. Selang waktu 5 menit Mbak nelfon dan bilang lagi diperjalanan menuju rumah sakit dan kata mbak ibu kejang seperti gejala stroke.
Ibu tau apa yang aku rasa waktu itu? Aku lemes, pengen pingsan, dan aku nangis. Aku nyesel kenapa nggak mau jawab telpon itu, dan aku nyesel kenapa aku nggak ada disamping ibu waktu ibu kejang. Tanpa nunggu lama teman-teman nganter aku nyusul ibu di RS.

Bu,
Sesaat setelah masuk UGD aku masih lihat kondisi ibu yang kejang. Aku panic, langsung aku panggil nama ibu dan aku baca istiqfar biar ibu bisa ngikutin. Ibu denger aku kan waktu itu, dan begitu ibu sadar aku langsung cium ibu. Disaat seperti itu ibu masih saja nanya aku habis main kemana sama Dwik. Ya, ternyata aku selalu ada diingatan ibu. Sambil nunggu dokter dan perawat nyiapin ruangan buat ibu, saat itu juga aku nggak mau jauh sama ibu. Aku pengen ada disamping ibu.
Yang paling sedih lagi bu, baru 10 menit ibu pindah di bangsal ternyata ibu kejang lagi. Waktu itu aku pulang diantar Riza buat ambil perlengkapan ibu sama bapak. Aku di telpon mbak untuk segera ke rumah sakit, begitu sampai sana ibu dipindah di ICU. Ruangan itu seolah neraka buatku, bu. Nggak seharusnya ibu disana denga pasien-pasien yang lain. Harusnya ada bapak dan aku disamping ibu. Ah, tapi sudahlah bu. Aku masih jengkel kalau ingat sama perawat ICU yang gak ramah banget. Sengak!!!

Bu,
Aku lihat sendiri bapak nangis diluar ruang ICU. Dari jendela kaca itu aku suka ngintip ibu, mastiin ibu kalau ibu nggak kenapa-kenapa. Dan dari jendela itu juga, ibu kasih dadahdadah buat mas Faiz dan nyuruh masuk buat nemenin ibu. Tapi kan jam besuk di ruang ICU ketat banget banget, jadi sampe malamnya aku sama mas Faiz dan juga mbak nungguin ibu buat dipindah ke bangsal lagi.

Bu,
Itu memang kejadian sudah beberapa beberapa bulan yang lalu seminggu setelah ultahku di bulan September kemarin. Tapi kalau aku ingat dan sama seperti aku ngetik ini, aku selalu nangis cuma bisa doa biar ibu nggak masuk di ruangan horror itu lagi. Aku anak ibu yang memang bandelnya minta ampun, tapi aku juga orang yang paling takut dan sangat takut kalau ada apa-apa sama ibu. Bahkan saat ibu di ruangan horror itu, di mushola rumah sakit aku solat tahajud dan nangis minta sama Allah biar ibu sembuh jangan sampai sakit lagi.

Bu,
Alhamdulillah ya sekarang ibu sehat walau sudah banyak mengalami penurunan fase. Ya, ibu udah kayak anak kecil lagi, ibu udah sering lupa, ibu udah suka marah kalau maemnya dikontrol aku sama mbak, ibu juga seneng beli baju baru yang hampir mirip sama punyaku, bahkan ibu suka lupa kalau udah solat tapi sejam berikutnya solat lagi. Tapi ibu nggak lupa bapak, aku , mbak, mas teguh, Daffa, Fida, sama Keisha kan bu? Dan hebatnya ibu juga masih bisa masak dengan rasa yang sangat enak.

Bu,
Kemarin aku nanya ke ibu, sebentar lagi ibu ulang tahun dan pengen kado apa dari aku. Anehnya ibu malah lupa ulang tahunnya kapan dan berapa umurnya. Dan ibu Cuma bilang “ibu pengen sehat, panjang umur, nemenin kamu sampai kamu nanti menikah dan punya anak, ibu pengen lihat kamu sukses dengan karier dan rumah tanggamu”. Ya Allah, diusianya yang sudah 60 tahun permintaannya sederhana sekali. Kabulkan Ya Allah….

Bu,
Setiap hari aku melihatmu semakin menua, setiap hari aku melihatmu semakin lupa, dan setiap hari pula aku melihat senyummu yang ambigu antara bahagia dan masih ada beban. Bu, belum ada kado special seperti yang sudah mbak berikan buat ibu, tapi tunggu yang special dari aku ya buk.
Selamat ulang tahun buk, meskipun udah telat 2 hari buat posting. Muach!!!


sekian postingan curhatan tentang ibu. Terimakasih *elap air mata+ingus*

Mbah Wignyo

$
0
0
mbah Wignyo
Namanya mbah Wignyo, lelaki lanjut usia yang masih segar bugar ini berusia sekitar 75 tahun. Setiap hari beliau datang ke sekolah menemani cucu semata wayangnya yang bernama Ilhan. Ilhan belum genap 6 tahun, dan masih ingat betul di awal tahun ajaran baru kemarin mbah Wignyo datang menemui ibu kepala sekolah dan memohon ijin agar cucunya bisa ikut di kelas 1. 

Hampir 1 tahun ini mbah Wignyo jadi murid tertua di kelas 1. Ya, karena Ilhan masih suka nangis kalau ditinggal sama mbahnya. Jadilah mbah Wignyo dengan setia duduk di bangku samping Ilhan setiap hari dari pagi sampai jam pulang sekolah. Diusia yang sudah lumayan banyak mbah Wignyo masih tampak sehat walafiat, hanya ada keluhan di gigi yang sudah habis katanya dimakan uler. Semoga sehat selalu ya mbah.. aamiin.

Buatku, beliau adalah sosok patriot. Kenapa? sederhana sekali sih menurutku. Sudah lama beliau ditinggal mbah putri menghadap sang Khalik, jadilah mbah Wignyo hidup sendiri. Masak sendiri, nyuci sendiri, tidurpun sendiri. Hampir 2 tahun ini mbah Wignyo dengan ikhlas dan sabar mengurus Ilhan. Ibu Ilham menjadi seorang TKW di Arab, dan otomatis Ilham menjadi tanggung jawab mbah Wignyo. Sering beliau bercerita bagaimana susahnya momong Ilhan, repotnya setiap pagi mulai dari memasak nasi dan menyiapkan sarapan buat Ilhan, memandikan sampai mendandani Ilhan agar terlihat rapi di sekolah. Memang aku akui, meskipun jauh dari asuhan ibunya Ilhan terhitung anak paling rapi diantara anak-anak yang lain. Dan itu berkat sentuhan tangan tua yang sudah keriput itu. Tangan tua mbah Wignyo.

Sering juga saat jam istirahat aku lihat beliau menyuapi Ilhan. Mungkin takaran sabarnya si mbah ini udah takaran kelas berat. Terbukti dari kedekatannya dengan sang cucu, bahkan banyak yang menilai mbah Wignyo terlalu memanjakan Ilhan. Alasan beliau adalah "arep aleman kalih sinten to bu, lha wong putune wae cuma kalih kulo"(mau manja dengan siapa to bu, lha cucunya aja cuma sama saya). Subhanallah,,, rasa sayangnya itu... aku nggak bisa mengungkapkannya. Belum lagi proteksinya si mbah kalau cucunya dinakali teman sebayanya. Bukan hanya sosok kakek yang aku lihat, mbah Wignyo menempatkan dirinya sebagai ibu, bapak, kakek, teman bermain, bahkan gurunya Ilhan.

Aku ingat pagi itu, ada surat dengan tulisan miring-miring khas tulisan orang jaman dulu. Surat itu di meja kepala sekolah dan sempat aku baca "Nyuwun ngapunten bu, mbah Wignyo ngelu. Mboten saged nganterke Ilhan sekolah" (Mohon maaf bu, mbah Wignyo pusing tidak bisa mengantar Ilhan sekolah). Surat yang sangat singkat dan membuatku terharu begitu juga bu kepala sekolah. Ada rasa bersalah beliau tidak bisa menemani cucunya sekolah, namun kesehatannya sedikit kurang membaik. Alhamdulillah pihak sekolah masih memaklumi. Kesehatanmu juga penting mbah.

Mungkin beliau sering merasa capek karena cucunya nakal atau apalah itu yang biasa anak-anak lakukan. Tapi beliau sering mengatakan kalimat ini padaku "kabeh iki aku lakoni kanggo putu, ben pinter, ben iso ngopeni simbahe"(semua ini aku lakukan demi cucu, biar pinter, biar bisa ngurus mbanya). Ya Allah...hanya satu doaku berikan mbah Wignyo kesehatan dan umur panjang. Beliau mencurahkan kasih sayangnya dengan sepenuh hati, keikhlasan momong cucu, kesanggupan dan mengesampingkan rasa malu untuk duduk disamping Ilhan selama pelajaran, kesanggupan mencukupi segala kebutuhan Ilhan, bahkan kesanggupannya menemani Ilhan untuk terus berjuang menggapai cita-citanya. Subhanallah.  Semoga ada balasan yang sangat melimpah untuk mbah Wignyo. Aamiin.


Artikel yang berjudul Mbah Wignyo ini saya ikutkan dalam kontes


Indonesia Hebat Melalui Peran Guru

$
0
0


berkibar di perahu nelayan. 
Saya selalu merinding setiap upacara di hari senin melihat bendera merah putih dikibarkan dengan iringan paduan suara khas anak-anak dan lagu Indonesia Raya. Melihat mereka berseragam putih merah lengkap dengan dasi dan topi. Berdiri tegak walau matahari menyengat (yang seharusnya sebagai cambuk yang mengingatkan kita tentang kecintaan kita kepada ibu pertiwi, tanah air kita yaitu Indonesia), memberi hormat meski saya yakin diantara mereka belum memahami apa arti dari penghormatan itu, mendengarkan pembacaan pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung 4 tujuan bangsa Indonesia, menirukan pembacaan pancasila secara serempak, dan mendengarkan amanah dari Pembina upacara. Itulah fenomena setiap hari senin saat saya menjadi seorang siswa dan kini menjadi seorang guru. 


Bahkan setiap hari saya selalu melihat merah putih dengan gagahnya berkibar di udara seolah menantang matahari. Ya, itulah Indonesia. Sebuah negeri dengan jutaan kekayaan dan keberagaman ini dulu selama 3,5 abad dijajah Belanda dan 3,5 tahun dijajah Jepang. Kini, kemerdekaan sudah menjadi milik kita. Sebagai seorang penerus bangsa, banyak aksi yang kita berikan sebagai wujud sumbangsih terhadap  Indonesia. Ya, saya anak muda, lahir dan dibesarkan di bumi Indonesia dengan sebuah mimpi yang saat ini sudah saya mulai jajaki untuk saya wujudkan dan mengambil andil dalam mencerdasakan kehidupan bangsa(dimana saat inilah saat yang diimpikan para pendahulu kita, para pahlawan yang berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu bardaulat adil dan makmur)

Lalu sebagai guru, apa yang akan saya lakukan untuk mewujudkan Indonesia hebat?


Penanaman karakter pancasila , dimana jajahan saya adalah anak usia sekolah dasar mereka ibarat kertas putih dan gurulah yang akan mencoretkan tinta dalam kertas putih itu. Sebuah pengajaran memang perlu memperhatikan kapasitas pola pikir anak-anak, usia mereka adalah usia belajar sambil bermain. Dan penanaman karakter kepada anak ini bisa diwujudkan melalui pembelajaran budi pekerti dengan menerapkan butir-butir pancasila. Kita punya Pancasila dan UUD 1945, jika keduanya mampu diterapkan dengan baik dan maksimal insyaAllah tujuan bangsa Indonesia yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 dapat terwujud dengan baik.

Pendampingan dan pelayanan. Dua hal yang sangat berkesinambungan dimana dalam pelaksanaan proses transfer ilmu harus ada pendampingan dan juga semangat melayani. Guru adalah sebuah profesi panggilan jiwa, bukankah masa depan negeri kita ini ada di tangan anak-anak hebat melalui “olahan” guru-guru nya di sekolah?. Seorang guru menurut saya tidak akan berhasil manakala dalam pembelajaran hanya mengutamakan selesainya sebuah materi tanpa ada pendampingan dan pelayanan yang maksimal. 

Sebagai guru pasti berperan dimana kita mengajari mereka untuk bermimpi. Anak-anak memiliki sejuta impian untuk negrinya yang mereka sebut Indonesia Hebat. Mimpi-mimpi mereka ukir sejak dari bangku TK sampai perguruan tinggi. Dan mimpi mereka akan tumbuh dan berkemabang di usia sekolah dasar. Bukan cemoohan yang harus diberikan kepada anak-anak ketika mereka berimajinasi dengan mimpinya, tetapi semangat dukungan dan juga dorongan untuk tidak takut bermimpi. Sudah barang tentu diimbangi dengan sebuah ajakan untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka.

Guru juga perlu berkolaborasi dengan stakeholder pelaksana pendidikan. Kepala sekolah, orang tua/wali murid, komite dan masyarakat sekitar. Bahwa seperti yang sudah kita ketahui ilmu tidak hanya datang dari seorang guru, lingkungan sekitar menyediakan ilmu yang sangat melimpah. Jika stakeholder bersinergi dalam menciptakan keberagaman dalam menyampaikan ilmu kepada siswa, bukankah akan semakin seru pembelajaran yang akan didapat siswa. Dimana dalam keberagaman itu tadi tak lupa menanamkan rasa tenggang rasa dalam menghadapi keberagaman.

Dunia semakin maju dengan adanya globalisasi, sudah barang tentu ilmu pengetahuan semakin berkembang. Di era yang orang katakan digital inilah guru dituntut untuk bisa berinovasi dengan memanfaatkan IPTEK. Namun dalam pelaksanaannya banyak sekali pro kontra masyarakat. Mengemas sebuah pembelajaran dengan memanfaatkan IPTEK merupakan sebuah solusi yang perlu diimbangi dengan sosialisasi kepada masyarakat yang masih awam dengan IPTEK. Pro dan kontra masyarakat jangan menjadi penghambat seorang guru untuk bekerja mewujudkan Indonesia Hebat. 

Siswa sekolah dasar ibarat spons yang menyerap apa saja yang dilakukan dan dikatakan oleh guru. Maka dari itu guru tak hanya sebagai fasilitator ilmu juga harus bisa berperan sebagai pemberi contoh yang baik kepada siswa. Berperilaku yang baik sesuai dengan kaidah dan kode etik guru adalah salah satu cara dimana kita bisa menciptakan generasi penerus bangsa yang akan membangun Indonesia Hebat

Sebuah perubahan akan mampu dilakukan jika ada niat dan kemauan yang kuat. Guru dan apapun profesi kita, lakukanlah itu dengan semangat memberi dan mengabdi yang terbaik untuk Indonesia. Kemauan dan sumbangsih kitalah yang akan merubah Indonesia menjadi yang lebih baik lagi. Sebagai generasi muda, rasanya sangat disayangkan jika kita hanya berandai-andai. Yuk, kerahkan tenaga kita berhentilah berandai-andai. Lakukan yang terbaik untuk menjadikan Indonesia Hebat.


PS :Saat ini Indonesia tidak hanya butuh generasi muda yang cerdas dan penuh dengan semangat tetapi ada pondasi yang harus dijadikan pedoman utama yaitu Akhlak Mulia... ya saat ini Indonesia membutuhkannya, dengan Akhlak Mulia kita bisa menumbuhkan dan memperkuat kecintaan kita kepada Negara, sesama warga negara dan keluarga. Dengan menanamkan sikap jujur, toleransi, saling menghargai kepada generasi muda adalah hal yang sangat penting, bukan hanya ilmu pasti atau ilmu hitung, dan juga bukan dengan nilai akademik saja


Etika Tangan Kanan

$
0
0

ngambil di google

Entah apa yang terjadi saat ini, apakah ini pengaruh globalisasi? Mungkin saya lagi kena virus nasionalis, eh bukan! Karena merasa janggal dan kurang pantas saja sih. Ini soal etika, dimana biasanya keluargalah yang menjadi guru utama dan paling utama mengenai sebuah etika. Selain itu peran masyarakat juga mempengaruhi etika seseorang. 

Saya ingat betul pesan bapak ibu dan pembiasaan sedari kecil. Kita biasa mengenalnya dengan etika tangan kanan. Dari dulu sudah terpatri bahwa tangan kanan lebih baik dari pada tangan kiri. Tangan kanan jauh lebih bersih dari tangan kiri,  intinya yang bagus-bagus untuk tangan kanan dan tangan kiri itu kebagian yang jelek-jelek. Kasian yah si tangan kiri.


Sering buanget di sekolah saya menjumpai anak-anak sering menyodorkan tangan kiri daripada tangan kanan. Misalnya, menyodorkan uang sama ibu kantin, menyodorkan buku untuk dinilai, menerima sesuatu dari temannya, memberikan sesuatu ke gurunya, dan bahkan tunjuk jari pun banyak yang pakai tangan kiri. Oke mungkin mereka mau mempopulerkan kesetaraan tangan kiri kali yak. Hahaha. Tapi….. mengingat bahwa Indonesia ini unggul dengan norma kesopanannya, rasanya kayak kurang sopan deh anak-anak itu. Lebih menggunakan tangan kiri di banding tangan kanan. Berani taruhan deh, anak-anak di SD ku tidak ada yang kidal. Tidak ada! Semua normal. 

Lalu apa masalahnya?

Analisa kuat saya adalah kurangnya perhatian soal etika di rumah. Mengingat saya mendapatkan pembiasaan menggunakan tangan kanan itu  dari keluarga. Mungkin orang tuanya kurang peduli, anak-anak terlalu terkontaminasi sama tayangan televisi yang kurang mendidik, atau memang malas menggunakan tangan kanan, atau mungkin mereka tidak paham soal sopan santun. Apapun itu etika menggunakan tangan kiri memang kurang baik.

Nah, apa yang saya lakukan?

Menegur!!

Ya, saya dijuluki guru galak dan cerewet. Sering sekali saya menegur mereka ketika melihat mereka memberi atau menerima menggunakan tangan kiri. Teguran saya begini “Kulino pakai tangan kiri ya? Tangan kanannya mana?”, "kalau kepepet pakai tangan kiri jangan lupa bilang permisi bu.. permisi pak.." ,bisa jadi begini simak percakapan ini..

Murid : “Ini buk, mau minta nilai” (menyodorkan buku pakai tangan kiri)
Guru : “oh iya… kok pakai tangan kiri, nak?”
Murid : “hehe….”
Guru : “silahkan duduk lagi, terus datang ke meja guru tapi ingat pakai tangan kanan ya kalau kasih bukunya ke bu guru”

Saya yakin dengan cara menegur dan menyuruhnya mengulang lagi dengan perilaku yang benar bisa memberikan efek jera. Karena apa? Ini semua intinya adalah kebiasaan. Ya memang agak susah kali ya merubahnya jika sudah jadi kebiasaan salah. Tapi kalau dilakukan setiap saat insyaAllah bisa. Bukankah menjadi tugas guru mengoreksi dan memperbaiki sesuatu yang kurang pas?? Lebih mirip tukang permak ya..hahahaha….

Apapun itu, negeri ini adalah negeri yang banyak dengan etika kesopanan. Jangan biarkan globalisasi menggerus (kayak obat) etika kesopanan yang sudah mendarah daging selama ini. Salah satunya etika tangan kanan. Yuk ah… melakukan kebiasaan yang baik, minimal buat kita sendiri maksimalnya ya buat orang-orang sekitar kita. 

lalu untuk yang kidal apakah teman-teman ada cerita??? share yukkkk...



Semoga bermanfaat..
salam saya..
 

A Place to Remember

$
0
0




bokeh di gerobag wedang ronde

Aku kembali menyelami lembaran memori di otak yang sudah ku tutup, dan aku membukanya. Waktu itu, kita dan teman-teman sedang bersama merayakan hari kelahiranku. Sebuah kado terindah yang benar-benar manis itu memang sengaja bapak ibu berikan ditambah dengan kesediaanmu menghabiskan waktu bersamaku, hari itu di ulang tahunku.



Kita, berjalan menyusuri keramaian jalanan itu. Jalanan yang tak pernah sepi dari aktifitas manusia. Banyak pula yang dijajakan orang disana dan banyak pulang yang terpikat untuk membawanya sebagai buah tangan. Bahkan, tenda lesehan berjajar di sepanjang jalan itu. Satu tenda kita datangi dan disitulah kita masih bersama teman-teman mengobati cancing-cacing diperut yang sudah berteriak kelaparan.

Jemarimu menggenggam tanganku, langkah kaki yang seiring ditambah dengan syahdunya malam itu. Sengaja kita habiskan terpisah dari teman-teman karena aku berkata “aku ingin menikmati suasana ini berdua denganmu” dan kamu pun menjawab “akan kita ulangi lagi suasana ini setelah kita menikah”. Ah… rasanya aku seperti terbang menembus langit ke tujuh. Rayuan atau janji? Entah…

Aku dan kamu mungkin sepakat, bahwa kota ini memang pantas untuk dirindukan. Kotanya, suasananya, keramahan penduduknya, kulinernya, romantismenya, musisi jalanannya. Ah… mungkin saat itu aku terbuai dengan cintamu, sudah aku kunjungi tempat itu berkali-kali tapi tetap aku selalu rindu untuk datang dan datang lagi.

Suatu saat aku mengunjungi tempat itu lagi, sendiri? Ah tidak, aku bersama temanku. Kembali menyusuri dan membelah keramaian aktifitas manusia di tempat itu. Tanpa kamu. Tanpa genggaman tanganmu, tanpa langkah kakimu yang mengiringiku. Masih sangat jelas diingatan, bahwa kita pernah meninggalkan jejak kaki kita disini, melukis kenangan manis di tempat ini saat usiaku genap 24 tahun, dan diatas jejak kaki yang tertinggal disana itulah ada janji kita untuk kembali mengunjungi tempat ini suatu hari nanti. Dan waktu menjawab bahwa kita tidak akan lagi datang ke tempat ini bersama.

Tapi satu hal, tempat ini memang pantas dirindukan… keramaiannya, musisi jalanannya, tenda lesehannya, hiruk pikuknya, dan bermacam barang yang dijajakan pedagang. Tempat itu, mengingatkanku tentang kamu dan semua kenangan kita... 

Malioboro Jogjakarta.

pict from kak Eru

Postingan ini diikut sertakan dalam kontes




Latihan Yuk! di Aplikasi Anak Cerdas

$
0
0

Dunia anak adalah dunia bermain dan belajar. Apalagi sekarang kemajuan IT memanjakan anak-anak dengan gadget keren macam tablet. Bukan hal yang aneh ketika anak jaman sekarang begitu lihai memainkan jemarinya dilayar tablet. Bisa dikatakan mereka asyik bermain game, bahkan tak jarang kalau anak sudah nyantol dengan tablet pastilah gak mau jauh-jauh. Efeknya sih mungkin anak akan malas membuka buku untuk belajar. Karena lebih asyik pakai ipad tentunya.  Ya gak?

Bicara soal menurunnya minat anak membuka buku dengan memanfaatkan tablet, saya rasa perlu ada terobosan baru dimana anak bisa belajar secara asyik dengan tablet. Seperti yang satu ini, Aplikasi Anak Cerdas(ACER) merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Acer Indonesia dimana aplikasi ini sangat sayang dan peduli kepada anak dan dunianya.  Melalui aplikasi ini anak dapat belajar, bermain bahkan berkompetisi. Jadi cocok pakai banget jika Ayah Bunda download aplikasi ini untuk si adek. Bagi yang belum download cekidot yak di playstore. Dijamin free!

Lalu apa kaitannya antara malas buka buku, asyik dengan gadget, sampai ke Aplikasi Anak Cerdas?

Jadi begini banyak fitur yang disajikan dalam aplikasi ini. Salah satunya adalah menu aktifitas Latihan Yuk! Di dalam menu ini, disajikan berbagai macam soal baik dari tingkatan kelas 1 – 6.  Tentunya sebelum menuju ke menu latihan soal, Ayah Bunda harus bantuin si adek bikin akun profilnya. Isikan dulu nama, tanggal lahir, kelas, sekolah, kota, dan pilih warna kesukaan si adek. Kalau sudah yuk cuz kita belajar. Mata pelajaran yang disajikan dalam menu latihan antara lain adalah Matematika, Sains, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Ketika  memilih salah satu mata pelajaran akan disajikan 4 Bab dimana dalam setiap Bab harus melewati 3-4 level. Jika ingin melangkah ke level berikutnya harus mencapai nilai minimal 16. Coba bayangin, gimana serunya si adek ketika Ayah Bunda nemenin adek belajar sambil bermain dengan Aplikasi Anak Cerdas?

pilih menunya

mana profilmu? hehehe
pilih mapel kesukaanmu ^_^

Mengenai bobot soalnya gimana?

Tenang…
kutipan soal

Setelah saya pelajari, bobot soal sudah sesuai dengan acuan standar isi yang ditetapkan Dinas Pendidikan.  Jadi jangan kawatir kalau kadar materi soal itu terlalu melenceng jauh dari pemikiran anak. Dalam tiap butir soal tentu memiliki tingkat kesulitan yang beragam, dari mudah, cukup mudah, dan sulit. Saya contohkan soal matematika kelas 1, disajikan materi tentang membilang suatu bilangan, menyebutkan lambang bilangan,  membilang gambar yang terdapat dalam soal, penjumlahan, pengurangan, soal cerita yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, sampai soal menjodohkan gambar. Jika membandingkan dengan buku cetak, butir soal seperti itu memang ada meskipun kapasitas butir soalnya sedikit berbeda jumlahnya. Jadi jangan ragu lagi untuk belajar di Aplikasi Anak Cerdas

Sama halnya dengan mata pelajaran Matematika, untuk mata pelajaran sains, bahasa Inggris dan Bahasa indonesia disajikan dalam butir soal yang bervariatif di setiap level dan Bab. Tipe soal ditiap level pun juga berbeda beda. Hal ini bisa mengusir kejenuhan anak jika soal yang disajikan itu-itu saja. Bahkan setiap level bobot soal saya rasa semakin meningkat segi kesulitannya. Tak hanya itu, pengkaitan antara butir soal dengan permasalahan sehari-hari juga sangat menonjol disini, dimana dengan penyajian model butir soal seperti itu dapat memberikan pemahaman anak secara nyata tentang apa yang sudah dipelajari. Menuntut anak belajar berfikir kritis juga diselipkan melalui soal-soal cerita. Paket komplit bukan? Selain anak sedang asik bermain bisa juga kan mengasah otak dengan menjawab latihan-latihan soal yang sangat menantang. Ayuk ah Ayah Bunda… ajak si adek buat menjawab tantangan ditiap soal. Pasti jadi semakin pintar.

Ada sedikit tambahan dari sudut pandang saya. Ya maklum saya guru jadi maunya ya total. Hahaha. Menurut saya perlu adanya penambahan mata pelajaran. Setidaknya 5 mata pelajaran wajib di tingkat sekolah dasar disajikan dalam menu latihan soal. Dengan maksud, anak dapat memantapkan pemahaman materi disekolah mengenai mapel PKn dan IPS dengan belajar dari Aplikasi Anak Cerdas. Saya yakin, mapel PKn dan IPS adalah salah dua dari mapel yang menjenuhkan, cenderung hafalan dan bikin ngantuk. Kalau ikut disajikan dalam menu latihan yuk, pasti deh bukannya ngantuk atau jenuh tapi bisa nagih buat belajar.

Sebagai guru saya tentu senang dengan adanya AplikasiAnak Cerdas. Berkurang kekhawatiran saya dimana anak akan enggan untuk belajar setelah asyik dengan gadget, maka dari itu aplikasi ini cocok dan sangat recommended buat di instal di gadget android. Anak bisa bermain, belajar, latihan soal, berkompetisi dengan mengumpulkan nilai terbanyak di tiap mapelnya, bahkan efek paling bagus adalah bisa dapet nilai bagus di sekolah. Jadi jangan ragu lagi ya, yuk download aplikasi ACER sekarang juga. Nilaiku bagus orang tuaku senang!! Yay!!!


Postingan blog ini diikutsertakan dalam lomba blog aplikasi Anak Cerdas kerja sama Kumpulan Emak Blogger dan Acer Indonesia









My First Journey: Aku, Temanku, dan Sepeda Baruku

$
0
0
Ini ceritaku dengan seorang sahabatku dari kecil. Namanya Ita, sedari kecil kita sering menghabiskan waktu bersama entah itu bermain, belajar, dan mengaji di madrasah sore. Bahkan kita sering disebut anak kembar. Kemana-mana berdua, baju hamper sama, sepeda sama, rambut juga sama-sama panjang, yang membedakan aku kurang pinter dan temanku Ita selalu jadi juara kelas. Hahaha..

Aku ingat sore itu, ketika bapak beliin aku sepeda baru. Berwarna merah ada keranjang kecil di depan. Senang sekali aku dapet sepeda baru, jadi deh aku pamerin sepeda baruku itu ke Ita. Mumpung sekolah madrasah libur, aku sengaja ajak dia naik sepeda baruku. Ceritanya kita mau bikin perjalanan menyusuri desaku ini. Dulu desaku gak seramai ini, masih asri banget. Sungai di samping rumahku juga dulu airnya banyak, karena keegoisan manusia kali ya sungai di samping rumahku semakin sempit. Ah..lagi-lagi manusia tidak menyadari pentingnya keseimbangan alam.

Sore itu kami bersepeda. Tepatnya kita saling berboncengan dengan sepeda baruku. Aku diposisi depan dan Ita ada dibelakangku, ada botol minuman sebagai bekal kami kalau nanti kehausan. Maklum, ibu melarangku minum es jadi kemana-mana bawa botol minuman. Sedangakan Ita membawa mainan yang jadi kesukaan kami waktu kecil. Gelembung sabun. Ini sih efek liat video klip anak-anak jadi pengennya naik sepeda sambil mainan gelembung sabun. Kami menyusuri perkampungan yang padat di desa kami, melewati jembatan yang ada pohon talok (cersen) disampingnya. Katanya jembatan itu angker, tetapi jembatan itu jadi favorit para pemancing. Jangan ditanya lagi kenapa alasanya, adalah banyak ikan-ikan yang menjadi penghuni sungai itu.

Sepeda melaju dengan pelan, temanku Ita masih asyik dengan gelembung sabun dan akupun capek. Sampainya di ujug desa, aku memutusan untuk berhenti. Istirahat dipinggir jalanan sambil meneguk air yang sengaja aku bawa dari rumah. Pemandangan di depan kami adalah hamparan sawah yang hijau. Semilir angin terasa sejuk, dan banyak sekali burung-burung terbang diatas kami. Temanku Ita masih asyik dengan gelembung balon, sedangkan aku sengaja turun ke sawah. Melihat ada sungai kecil dengan air yang jernih akhirnya aku memutuskan untuk bermain di sungai itu. Merasakan segarnya air, dan bermain lumpur rasanya ituuuu….seru sekali. Sayangnya temanku tidak bersedia aku ajak turun ke sungai. Tak habis akal aku cipratin dia pakai air disungai ituh. Hahaha.. akhirnya basah-basahan deh kita. Saking serunya, kami tidak menyadari ada ular kecil di tepi sungai. Begitu aku lihat aku langsung berteriak dan segera menepi, takut digigit ular. Temanku panik, aku segera menarik tangannya agar bisa segera ke tepi. Kita ambil batu untuk mengusir ular kecil itu, dan dengan lemparan yang bertubi-tubi kita berhasil melawan ular kecil itu. Hore!!! Kita menang melawan ular. Hahaha…

Perjalanan kami lanjutkan, masih dikelilingi hamparan hijau persawahan. Kami melewati jalanan yang menanjak. Biasa kami sebut tanjakan desa Ngembak. Ini adalah perbukitan kecil yang sepi. Hanya ada 1 atau 2 rumah warga. Karena tak kuat mengayuh kami memutuskan untuk jalan kaki. Posisi bergantian, temanku Ita yang menuntun sepeda, aku jalan santai sambil bermain gelembung sabun. Sepi sekali, disekitar kami ada perkebunan pohon jati yang sangat rimbun. Lumayan singup dan begitu sampai diatas bukit sebelah kanan kami adalah pemakaman umum, masih menanjak ke atas bukit ada pemakaman sesepuh desa kami dan tempat pembuangan sampah akhir. Begitu kami menyadari ada kompleks pemakaman kami langsung lari. Tanpa peduli gelembung sabun yang tumpah, pokoknya kita harus segera jauh-jauh dari kuburan. Kata ibu sama bapak nggak baik sore-sore main apalagi dikuburan. Nanti diikuti sama hantu. Nah lho!!

Setelah cukup jauh dari pemakaman, kami kembali menaiki sepeda merah itu. Kembali kami melewati pemukiman warga dengan jalan yang cukup bikin sakit di pantat. Jalan bebatuan, kami masih sama-sama dalam tahap belajar sepeda hasilnya adalah…. Kami terjatuh dengan dengkul terluka, dan bagian siku tangan. Mau nangis rasanya malu, dengan menahan rasa perih kami lanjut perjalanan. Kami berhenti di pintu irigasi air. Sengaja bermain di aliran air yang cukup deras, kami membersihkan tangan dan kaki yang kotor karena jatuh tadi. Begitu air terkena bagian yang luka, aduhhh rasanya meringis-ringis kagak nahan. Perih pake banget! Hahaha… Kami duduk dengan kaki masih berkecipakan di air. Mungkin kami terlibat obrolan yang sok dewasa diusia kami waktu itu. “kalo nanti udah gedhe, kita main-main kayak gini nggak ya..” tiba-tiba temanku bertanya seperti itu. Dan akupun menjawab “ya iya donk….kita kan teman”sampai pada akhirnya kita semakin asyik terlibat dalam becandaan nggak penting ala anak-anak. Semakin sore akhirnya kita memutuskan untuk lanjutkan perjalanan. Pulang ke rumah!

Kembali kami melewati pemukiman dengan jalanan yang tak cukup bersahabat. Ditengah-tengah perjalanan pulang aku berteriak“berhenti dulu..!!!”, temanku kaget “ono opo?”. Dengan muka tanpa bersalah akupun berkata “arep beli cilok itu sek…” hahaha…. Mengeluarkan uang 200 rupiah, aku dan temanku Ita membeli cilok dan menghabiskannya sambil bersepeda. Tak selang berapa lama kita menemukan jalan raya, dan itu tandanya rumah kami semakin dekat. Dan sore itu adalah perjalanan berpetualang yang seru!!

Itu perjalanan pertamaku dengan sepeda baruku dan temanku Ita… kebersamaan kami memang semakin lama semakin berkurang karena kesibukan kerja. Tapi, kenangan masa kecil kami sangat banyak dan berkesan. Maka dari itu, kadang kami masih menyempatkan bersepeda bersama kalau hari libur. Ya… itulah cara kami untuk menghiasi persahabatan kami. Sampai sekarang! Meskipun kadang sifat kekanak-kanakan sering muncul kalau kami sedang bersama. 



Sang Patriot dari Jember : Letkol Mochammad Sroedji

$
0
0

foto dokumen pribadi :)


Data Buku :
Judul Buku      :  Sang Patriot, Sebuah Epos Kepahlawanan
Penulis           :  Irma Devita
Penerbit         :  Inti Dinamika Publisher
Cetakan ke     :  I, Februari 2014
Tebal Buku     :  xii + 268 halaman
ISBN              :  978-602-14969-0-9
                                                                                  
      
Epos kepahlawanan, dipikiranku langsung kepikiran tentang sejarah. Dan biasanya bagiku sejarah itu membosankan bikin ngantuk dan jenuh. Begitu melihat sampulnya rasa penasaran sudah mendominasi pikiranku. Novel apa sih ini kok based on true story. Dan begitu aku membaca lembar demi lembar ternyata ceritanya seru. Cerita  disajikan secara apik dan tentu saya terbebas dari kejenuhan.

Sang Patriot, Sebuah Epos Kepahlawanan. Karangan dari mbak Irma Devita, merupakan karyanya yang kedelapan diantara buku-bukunya yang bertema hukum dan menariknya lagi novel ini diceritakan berdasarkan kisah nyata. Dimana Letkol Mochammad Sroedji adalah kakek dari mbak Irma Devita. Gimana nggak bangga coba, kakeknya adalah pejuang daerah!! Jadi bagi yang belum mengenal siapa pahlawan dari Jember ini, melalui novel ini diceritakan dengan lengkap mengenai siapa letkol Sroedji dan perjalanan kehidupannya, cintanya bahkan perjuangannya untuk bangsanya.

Dalam novel ini, diceritakan dengan lengkap mengenai masa kecil Sroedji, impiannya untuk bersekolah, menemukan tambatan hatinya yang bernama Rukmini, kehidupan rumah tangga dengan keempat anaknya, bahkan masa-masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sroedji, selain dicintai istri dan keempat anaknya, dengan pembawaan yang tenang dan bijaksana sosoknya juga disegani oleh anak buahnya. Semangatnya yang membara memacu dirinya untuk bergerak melawan penjajah.

“Sekarang Bu… sekarang saatnya aku membangkitkan diri, membela tumpah darah,” kata Sroedji berapi-api.

Tak hanya dari sisi perjuangan saja, mbak Irma juga menceritakan kisah cinta dan pengorbanan Rukmini selama mendampingi Sroedji. Seorang istri yang rela mengubur mimpinya untuk melanjutkan ke sekolah tinggi hukum dengan gelar Meester in de Rechten. Terlihat bagaimana kesetiaan Rukmini terhadap suaminya, memberikan dukungan terhadap keinginan Sroedji sekalipun hatinya berat melepas sang suami.

“Pak, ikuti kata hatimu. Sudah jadi tekadmu menjadi pembela tanah air. Jangan khawatirkan Cuk, Pom atau aku. Kami tidak pernah sendirian. Allah selalu beserta kita, Pak. Aku ikhlas,” ujar Rukmini mantab meski di relung hatinya sempat menyelinap perasaan sedih.

Berperan sebagai Komandan Brigade Damarwulan, sosok yang tegas, disiplin dan berani ini mampu menjadi penyemangat anak buahnya.

“Mengapa kalian harus takut mati dalam pertempuran? Kalian hanya diminta memilih satu diantara dua kebaikan… bertempur lalu menang, atau mati sebagai syuhada yang oleh Allah dijanjikan surga. Ingat! Satu pilihan di antara dua kebaikan. Jadi kalian jangan takut mati demi harga diri bangsa dan negara yang kita cintai ini.” Tak henti Sroedji menyemangati anak buahnya, “kalian tidak usah takut! Allah senantiasa berada di pihak yang benar.”

Novel ini benar-benar menghadirkan suasana yang sangat berbeda. Imajinasi yang ikut melayang berdasarkan alur cerita mampu membawaku merasakan emosi, ketegangan, keharuan, bangga, pengorbanan, nelangsa, dan kekejaman yang tersaji dalam cerita. Benar-benar jauh dari rasa bosan sekalipun saya membutuhkan jeda beberapa saat untuk memahaminya. Bahkan novel ini sangat recommended bagi anak muda jaman sekarang yang sedikit mengetahui tentang sejarah.

Meskipun ada beberapa istilah asing di dalam cerita, rasanya sangat lengkap ketika di akhir cerita disajikan daftar istilah. Sempat angkat satu alis di awal-awal halaman karena menemukan istilah asing yang belum aku pahami. Terdapat juga istilah daerah dan dialek khas Jember yang disajikan namun tidak mengurangi seru dan asyiknya membaca novel ini. Jadi tunggu apa lagi, belajar menghargai perjuangan dan pengorbanan baca aja Sang Patriot, Sebuah Epos Kepahlawanan.







Ujian Praktek Masak

$
0
0
Kiddos.. rasanya baru kemaren kalian kelas satu, eh gak taunya kalian udah jadi ABG yang bentar lagi masuk SMP kan yah.. Rasanya juga kalian lagi dimasa-masa paling stress mendunia. Kenapa? Banyak bener latihan ujian yang harus kalian tempuh demi perjuangan 3 hari. Setelah enam tahun kalian diisi oleh gurumu, tiba waktuya deh ya yang dikoar-koarkan sama mendiknas. Ujian nasional. Takut nilaimu jelek? Takut gak lulus? Ah.. seandainya ibu bisa bantu kalian ngomong ke pak menteri ya kiddos, mungkin ibu bakal minta kalau UN ditiadakan. Seandaninya.

Kayaknya ini momment yang pas untuk merefresh otak kalian. Ujian praktek dengan guru-guru se SD. Materi ujian praktek sudah bu kepsek siapin dan ternyata semua guru kebagian tugas untuk jadi tim penilai dan pendamping. Bahagia bener hidup ibu, soalnya kebagian dampingi ujian yang bener-bener enak. Nggak capek mikir, nggak capek-capek musti pasang muka judes, nggak capek-capek negur a-z, yang ada hati senang perut kenyang. Hahaha…  Yes, nggak mau kalah sama junior-junior yang pinter masak itu. Kali ini kalian bakalan ujian praktek memasak.

Kiddos, buka maksud hati bikin kalian keluar duit banyak atau bu guru kalian ini kelaparan. Tapi, memberikan kesan yang mendalam  kayaknya wajib deh ya buat kalian. Mungkin nanti kalau kalian udah SMP jadi inget  “eh dulu kita pernah ujian praktek masak yah, aku bawa kompor, panci, masak sampe gosong, blablablabla”. Selain itu dari ujian praktek ini ada beberapa aspek penilaian diantaranya kekompakan, kerja sama, tanggung jawab, proses pemasakan, cita rasa, kreasi penyajian makanan. Halah lah..udah kayak ceff Marinka ya, KW 10.

Luar biasa sekali, ternyata respon kalian sangat positif. Kalian antusias menentukan menu, sengaja ibu guru kasih aturan untuk memasak menu makan siang dengan biaya maksimal limapuluh ribu. Suka dengan usaha kalian yang rela membawa kompor gas lengkap dengan tabung gas 3 kg ke sekolah, usaha kalian nyapin bumbu dapur yang ternyata kalian masih belum lihai memasak. Rela beradu mulut karena pembagian tugas potong bawang lah, potong cabe, kupas timun, nguleg bumbu, siapin meja makan, menghias meja makan. Meskipun meja makan kalian adalah meja yang biasa kalian gunakan sehari-hari dan disulap cukup dengan taplak meja motif batik. Sederhana tapi berkesan.

Nah, selama proses memasak ibu guru pendamping memang nggak sepenuhnya melepas kalian. Ya, sesekali ada intruksi untuk kupas ini lah, bantuin meracik bumbu biar masakan kalian nggak cemplang, sampai bu guru rela parfumnya yang sporty tergantikan dengan aroma ikan asin. Bahkan sempat marah karena kalian sembarangan main benda tajam. 2jam berlalu dan ternyata masakan kalian sudah matang. Kami bebaskan kalian untuk berkreasi dalam penyajian dan tata meja. Bahkan masih sempat ibu lihat ada yang asyik dengan cobek dan munthu demi sambel terasi yang mantab. Ada juga yang masih sibuk mengaduk-aduk cenceman teh demi menyajikan es teh paling segar, ada juga yang rela memecah kelapa (bukan kelapa muda) demi menyajikan es degan. Ah kalian nak… Seru!!!

Penyajian siap, dan saatnya semua guru mencicipi hasil masakan kalian. Satu persatu diicip, dan hasilnya masih ada beberapa masakan yang cemplang, ada juga yang seger (sayur asem ala kelompok 1 with bu Chela), botok lamtoro yang mak nyus, sup dan telur balado yang sangat mantab, lalapan mentimun hasil kupasan Aris dan teman-teman, sampai es teh paling segar buatan Nawang dan sambel terasi paling nampol hasil uleg an Prita. Belum lagi kreasi penyajian kalian, benar-benar menggugah selera. Good Job!!!

Nah ini, ada beberapa hasil jepretan ibu. Sekalian coba kamera hp baru nih. Eaaa.. Kiddos, lihat yuk…
kelompok 1

kelompok 2

kelompok 3

masakan bu guru ^_^

semangat kupas timun

makan ^_^

Hasil kreasi mereka ^_^

Hari itu, rabu ceria disela-sela ujian praktek kalian. Perut kenyang hati tenang kan ya. Semoga berkesan. Selamat menempuh UN tanggal 19 Mei 2014 ya nak.. Berjuanglah dengan jujur. 


Salam saya



Langen Tayub Grobogan

$
0
0
Di kotaku ini ada sebuah kesenian, penikmat kesenian ini biasanya kaum adam. Didominasi bapak-bapak tapi tidak jarang pula aku menjumpai anak muda juga menikmati kesenian ini. Meskipun hanya hitungan jari sih anak mudanya. Bahkan kalau ada kesenian ini, para kaum adam rela pulang pagi loh. Kesenian ini juga dibilang langka karena biasanya ada diacara hajatan nikahan atau sunatan bahkan tradisi sedekah bumi. 


pict source
Adalah kesenian Langen Tayub. Tayub berarti ditata supaya guyub.  Bagi penduduk asli kabupaten Grobogan pastinya tau banget soal kesenian ini. Langen Tayub atau dikenal dengan Lengen Beksan atau Ledhek adalah kesenian yang menyuguhkan gemulainya para penari cantik yang biasa disebut Ledhek, alunan merdu gending-gending jawa lewat nyanyian dan iringan seperangkat gamelan, serta adanya penikmat tari (penayub) yang rela antri demi menari bersama ledhek. Ledhek ini berpenampilan cantik lengkap dengan sanggul, kemben dan sampur. Ledhek memiliki arti Lodhok atau lubang besar, jaman dulu banyak yang memperlakukan ledhek secara “nakal”. Entah itu curi-curi mencium pipi si Ledhek atau pegang-pegang area tubuh yang memang gak sopan. Bermula dari itu Ledhek dianggap sebagai hiburan yang negatif karena ulah para penari yang nakal itu. Fenomena itu terjadi sebelum  tahun 1970an.

Giyantini CS.. Ledhek paling tenar di Grobogan
Di era modern, istilah Ledhek diganti dengan Larasati dengan maksud agar citra negatif Ledhek selama ini bisa berubah menjadi sebuah kesenian yang positif. Hal ini bisa dilihat dari bermetamorfosisnya dari segi pakaian para Larasati yang sudah tertutup namun tetap menampilkan kesan sexy, dan juga aturan-aturan bagi para penari agar tidak nakal dengan para Larasati. Selain itu ada semacam nomor antrian untuk giliran menari jadi berjalannya kesenian ini bisa tertib dan tidak berebut. Bisa dibayangkan toh kalau kaum adam liat penari cantik kayak gimana. Hahaha…

Yang menarik dari kesenian ini adalah gambaran kerukunan, kebersamaan, dan kebahagiaan kaum rakyat kecil. Yang mana kata bapak sebagai narasumber saya kali ini, dulu kesenian ini adalah kesenian paling murah dan dinikmati rakyat kecil. Selain itu ritual dan adat-adat jawa disini sangatlah kental. Ada beberapa tahapan sebelum kesenian ini dimulai. Namanya kesenian jawa tentu tidak lupa memberikan syarat bagi sesepuhnya terlebih dahulu. Ribet yah… begitulah adat di daerahku.

Ritual pertama adalah duduk penghormatan kepada si empunya rumah. Dimana si tuan rumah dipersilahkan duduk dengan diapit para Larasati yang sambil menyanyikan sebuah gending jawa. Maknanya adalah memohon kepada Tuhan, si tuan rumah, dan para tamu agar pelaksanaan kesenian ini berjalan dengan lancar. Simbol persembahan ini melalui gending-gending pembuka seperti Jineman Uler Kambang (dalam berbuat kita harus berhati-hati dan pelan-pelan), dilanjutkan gending romantis seperti Sinom Parijotho atau Sinom Nyamat, dan juga gending Pangkur  palaran (kita tinggalkan hal-hal buruk untuk mencapai kebaikan).

Ada juga ritual luwaran. Ritual ini ada jika si tuan rumah pernah memiliki ujar atau janji kepada Tuhan YME. Istilah lain sih nadzar.  Misal jika sakit-sakitan dan bisa sembuh maka akan mendatangkan kesenian Ledhek di rumah, atau kalau anak pertama yang lahir adalah cowok nanti kalau umur 1 bulan ditanggapin Ledhek. Seperti bapak dulu pernah berjanji kalau saya lahir sebagai cowok maka akan ditanggapin Ledhek, lha keluarnya cewe yaa dibarengin waktu nikahan mbak ajah. Hahaha.. Balik lagi soal ritual luwaran, ubo rampe yang disediakan adalah kupat luwar (ketupat yang berbentuk jajar genjang), beras kuning, telur ayam jawa, pusaka keris, dan juga kendi berisi air. Dimana tata caranya setelah si tuan rumah menyampaikan ikrar/janjinya, kemudian berdoa dan setelah itu telur jawa bersama kendi dibanting. Terakhir beras kuning disebar sebagai tanda janji sudah di luwari atau terlaksana.

Dari sudut pandang saya yang pernah tau dan menikmati kesenian ini, ada beberapa hal yang saya ambil. Segi positif :
  • Merupakan kesenian paling dinamis, sopan, dan tertib. Dalam hal ini saya membandingkan dengan hiburan dangdut yang sering diwarnai aksi saling senggol dan tawuran. Kerap terjadi sih didaerah saya.
  •  Budaya jawa, kerukunan, persahabatan dan silaturahmi nampak lebih kental. Tak jarang ketika acara hajatan atau sedekah bumi banyak orang-orang dari luar daerah yang datang untuk menikmati kesenian langen tayub. 
  • Mewariskan tradisi leluhur yang mana globalisasi sekarang ini berdampak kesenian lokal semakin terpinggirkan.
  • Seperti yang saya katakan sebelumnya, Tayub adalah kesenian rakyat kecil tetapi sekarang ini sudah merambah ke kaum menengah atas.

Segi negatif :
  • Adanya kesenian ini bisa juga dipakai ajang untuk menikmati miras.
  • Memicu keretakan rumah tangga. Bagi para pencemburu sih harus hati-hati kalau suaminya menyukai kesenian ini. Hahaha…
  • Bagi kaum fanatik agama pasti sangat menolak dengan keberadaan kesenian ini. Maaf bukan SARA tapi realita seperti ini yang terjadi.

Nah, agar kesenian Langen tayub tidak semakin tenggelam bahkan hilang sebenarnya ada beberapa usulan saya agar potensi kesenian ini bisa menjadi simbol kesenian utama di Grobogan, antara lain:
  • Diinovasi dari segi pelaksanaannya agar tidak sampai larut malam
  • Pemkab bersama disporabudpar untuk mengadakan lomba tayub. Tujuannya adalah mencari bibit baru sebagai penerus kesenian Langen Tayub.
  •  Memberikan wadah bagi para pecinta kesenian ini dengan membentuk sebuah paguyuban tayub agar tidak hilang. Atau membuat sebuah perkampungan khusus untuk belajar dan berlatih tayub, baik berlatih nyinden, main gamelan, sampai menari. Kayaknya seru kan…


 Itu tadi salah satu potensi kesenian di daerahku. Mau lihat kesenian ini? yuk datang Grobogan.. hehehe... Sila lihat dulu video yang saya ambil dari youtube...







Sumber gambar :
FP Grobogan bersemi
google.com : http://i1.ytimg.com/vi/0Cww5_KaR88/hqdefault.jpg
youtube.com : http://www.youtube.com/watch?v=uIEjY-6QmF4

Yang Tersisa di Putih Abu-Abu

$
0
0
seragamku ><
Andai aku bisa memutar waktu, mengembalikan waktu sesuai dengan keinginanku, andai aku punya mesin waktu kayak punya doraemon, aku cuma ingin mengulang tiga tahun itu. Tiga tahun dimana kata orang masa-masanya ABG paling ranum, masa-masa dimana tahapan coba-coba sangat menggila, tahapan dimana gejolak pemberontak itu ada. Tahapan dimana cinta monyet itu juga masih ada. Ah!!!! masa itu, putih abu-abu!


Mungkin kalau kamu gak cerita, aku gak bakal sadar kalau ternyata kamu adalah satu dari sekian yang menggemariku. Kamu mau bilang aku narsis? itu sudah masuk dalam narsis level akut, sobat. Jika selama masa putih abu-abu itu kamu hanya cukup mengagumiku, mungkin selama reuni lebaran yang sudah jadi agenda rutin kita dan teman-teman jadi sarana kita bisa dekat. Sayangnya kedekatan itu bukanlah kedekatan yang spesial. Eh tapi aku bahagia kok, sobat.

Malam ini aku ingin beranda-andai. Andai saja dulu kamu tak hanya sekedar memendam perasaanmu, andai saja aku nggak cuek kalau sama cowo, andai saja aku dulu sekali aja merespon curi-curi pandangmu. Mungkin kita akan mengukir cerita cinta putih abu-abu. Hahaha... Kala itu aku cukup menikmati kisah cinta bersama sahabat-sahabatku saja kok sobat. Dan benar katamu... akulah perusuh dikerumunan orang-orang, dimana ada aku pasti jadi ramai. 

Dear you sobat,
Terimakasih untuk telinga yang selalu kamu sediakan dan menamung ceritaku, terimakasih untuk pamer foto-foto petualanganmu di alam sekitarmu, terimakasih juga buat kado-kado spesial dari kamu yang bikin aku lonjak-lonjok kegirangan, dan terimakasih untuk semua semangatmu dari jauh.. 

Malam ini, sekalipun tak lama, makasih untuk sebuah reuni kecil darimu. Cerita seru darimu, ajakanmu untuk menjelajah pelosok dan bertemu dengan anak-anak distrik. Andai Tuhan kasih aku rejeki buat menyambangi distrik aku gak menolak kok sobat, dan terimakasih pula sebuah rasa rindu yang selama ini sama-sama kita rasakan. Ah... rasanya masih belum puas untuk berbagi cerita dan saling melepas rindu. Sering-sering mudik ya...

Apalah itu, seporsi kepiting super pedas itu lahap kamu nikmati. Dan baru kali ini juga kan kamu berani memandangku. Haha...

Dear you.... Thanks for everything ya....
I'm happy to be your best friend.. I just wanna share how happy i am tonight. 


Sobat, kamu mau gak kalau  disuruh balik ke masa putih abu-abu?? aku sih mau banget. hahaha



Salam saya,



Pesan Sederhana

$
0
0
Cintanya sangat sederhana, sesederhana pribadinya. Tak pernah menuntut apa-apa dari bapak, bahkan di kehidupannya saat ini beliau cuma ingin membahagiakan keluarganya. Menikmati masa tuanya dengan bapak. Ibuku tak pandai soal gadget, SD saja tak lulus. Tapi Beliau memiliki cinta yang tak pernah lekang oleh waktu.


Salah satu wujud kesetiaannya pada bapak. Sebuah pesan sederhana, di kertas seadanya dan tulisanpun seadanya. Bertuliskan "aku bacaan pak" maksud ibu adalah "aku bancaan pak". Ada kurang satu huruf namun tetap menyiratkan makna agar bapak tidak kawatir ketika pulang ibu sedang tak dirumah siang itu. 

Dan bagiku, ada cinta yang tulus di pesan sederhana ini.

Hi England, Here I Come!!!!

$
0
0

Dulu jaman masih SD suka nanya ke bapak soal tentara berbaju merah dan berkepala lumayan gedhe. Kata bapak itu ada di negara yang jauh sekali. Di belahan bumi Eropa dan memiliki musim yang berbeda dengan Indonesia. Selain itu kerennya negara ini, bahasanya pun bisa jadi bahasa yang paling penting juga di Indonesia. Kata orang gak keren kalo gak bisa pakai bahasa ini, Bahasa Inggris. Aku sih PD ajah sekalipun pasif dan bisa yes or no. Ada juga Ratunya yang sangat terkenal banget. Tenar juga kan jaman dulu lagu anak-anak yang sengaja diciptakan buat mengenang beliau. Syairnya gini “Putri Diana yang baik hati…” lanjutannya aku lupa. Hahaha. Bahkan diotakku di negara ini banyak banget bangunan-bangunan dengan arsitektur keren deh, apalagi stadionnya. Begh..Ngiler buat kesana. Manalagi sih kalau bukan Inggris.


Sekarang tanya deh ke aku, kenapa aku harus ke Inggris? Simple sih, aku punya mimpi untuk bisa keliling dunia. Mengingat kantong guru wiyata bakti rasanya mimpi itu cuma bisa terwujud kalau tidur. Apalagi aku suka jalan-jalan. Nah, mumpung ada kesempatan kenapa gak buat di coba, ya kan? Biar aku gak semata bermimpi makanya aku ikutan program Mr. Potato Blog Competition, kali aja kan rejeki dan beneran ke Inggris, iya Inggris!

Bukan cuma itu, ada destinasi impian selama ini kalau aku bisa menginjakkan kaki di Inggris. Aku pengen ke London, dimana disana ada banyak banget suguhan bangunan-bangunan kuno dan museum. Disana ada Buckingham Palace, kali aja ada Ratu Elisabeth, Pangeran Wiliam, Mbakku yang cantik Kate Midelton dan keluarganya kan bisa say hi dan foto-fotoan. Dan mungkin ajah bisa lihat tentara berbaju merah dengan kepala lumayan gedhe itu yang katanya sih gak boleh ngomong atau senyum. Serem ya? Coba kalau aku ajah narsis bisa aja nggak serem.


London Eye, sebah Kincir ria raksasa yang letaknya berseberangan dengan Westmister Place dan Big Ben. Kapan lagi hayo bisa menikmati kota London dari ketinggian dan di pusat kota pula. Sejauh mata memandang, bangunan-bangunan keren itu, sungai Thames, dan itu London. Pemandangan Kota London.





Rasanya kurang afdol kalau tidak mengunjungi Landmark dan ikon London, Big Ben atau Elisabeth Tower . Kan selama ini aku kira itu patungnya Ratu Elisabeth kan ya, ternyata sih itu jam super duper gedhe yang terletak di komplek Palace of Westmister. Katro ya aku? Ah biar ajah, kan selama ini cuma bisa lihat di gambar doank.




Dan sebagai Mancunian ni ye, harus ke Old Trafford dimana ini stadion pualing kueren dengan setan merahnya Manchester United. David beckam, Rooney, Van Persie dan  Kakek Fergie tunggulah aku kesana. Nanti kalau aku bisa menginjakkan kaki di lapangan stadion Old Trafford, bakal aku pamerin sama si Adit yang juga demen sama MU. Jyahahaha…  Semoga Mr. Potato ajakin aku kesana. Aamiin.



Membayangkan buat ke Inggris aja bikin iler menetes dimana-mana. Baca-baca sejarah Inggris juga rasanya seru banget buat di datengin tuh negara. Apalagi waktu itu lihat The Royal Wedding,walau udah berlalu rasanya kok melekat banget di otakku. Sepertinya memang kombinasi cucok ya Inggris ini, bersejarah, pusat pengetahuan, heritage nya  gak kalah OK, stadion megah dan terkenal, bahkan romantismenya juga cihuy berat. 

London…London ingin ku kesana… London London pergi menyusurnya….


Jalan-jalan dan menikmati eksotisme negara Inggris, berinteraksi dengan bule dan merasakan matahari dan bulan di kota London. Akan menjadi sebuah perjalanan indah dan seru sebagai bekal bahwa dalam setiap perjalanan itu ada saja hal yang kita pelajari. Akan menjadi sejarah bagiku bisa ke luar negeri untuk pertama kali, belajar menghargai perbedaan entah itu budaya, bahasa, wisata, dan apapun itu. Tak peduli sekarang ini sebagai guru wiyata bakti, tetapi dengan bismillahirrohmanirrohim ada rejeki buat ke Inggris dan bisa beneran ke London adalah sebuah awal pencapaian mimpi keliling dunia. Dan yang pasti ada jalan ketika seseorang memiliki impian. So, London…..tunggu aku ya. Tuhan, Kabulkan doaku ya…


mari ngemil sambil bayangin ke Inggris




Salam...


Kuliner Itu Bernama Swike Purwodadi

$
0
0
Ini tentang kuliner daerahku. Setelah kemarin aku bahas soal kesenian Langen Tayub, kali ini aku pengen bahas kuliner aja. Sebagian orang pasti sudah tau bahkan kenal. Apalagi khusus orang purwodadi, kebangetan pakai banget kalau nggak  tau atau bahkan belum pernah mencoba makanan ekstrim yang satu ini. Dibilang ekstrim bukan berarti maemya di pinggir jurang atau sambil salto yah, tapi dari bahan utama dari kuliner ini.


Namanya Swike, makanan yang dibawa oleh etnis Tionghoa ini memang sudah turun temurun di Purwodadi. Dengan bahan utama kodok dan bumbu tauco inilah yang membuat swike menjadi satu dari makanan yang berbeda. Kodok yang dipilih adalah kodok sawah, bahkan banyak beberapa tengkulak yang menjual daging kodok siap olah dengan aneka macam jenis olahan. Disajikan dengan kuah panas, tambahan tauco, taburan bawang goreng dan daun seledri membuat swike ini benar benar lezat.


Tak hanya diolah sebagai Swike, olahan kodok ini juga biasa dijadikan pepes. Sudah tau pepes kan? Itu lho yang dikasih bumbu trus dibungkus daun pisang kemudian dipanggang sampai setengah kering sesuai selera. Apalagi jika pepes ini dilah dengan bumbu yang pedas, bagi pecinta pedas rasanya menghabiskan satu porsi saja masih kurang. Dan sekali lagi olahan ini baik Swike maupun pepes kodok, ada di Purwoadi!!!


Tadi sudah saya sebutkan kuliner ekstrim, kenapa? Seperti yang kita ketahui bagi umat Islam (maaf nggak bermaksud SARA) kodok itu haram. Alasanya adalah karena kodok hidup di dua alam yaitu darat dan air. Nah, dari adanya peryataan haram itulah saya merasa kuliner ini dianggap sebelah mata. Padahal tak sedikit dari penikmat kuliner yang menggemari Swike maupun pepes kodok. Apalagi Swike Purwodadi memang tidak ada duanya loh.

Bagi kalian yang sedang melintasi Purwodadi dan berkenan mencoba kuliner ekstrim ini, ada beberapa tempat yang bisa kalian kunjungi seperti di  Pondok Makan Rawa Daplang, Jl. Purwodadi-Semarang Km.15. Pondok Makan Rawa Daplang, Jl. Purwodadi-Semarang Km.15, atau ke salah satu Rumah  Makan masakan swike asal  muasal di purwodadi  yaitu “Rumah Makan  Swike Cik Ping” yang berada di jalan Kolonel Sugiono Purwodadi. Rumah makan yang berdiri sejak tahun 1901 telah dikelola hingga turun temurun.


Dan kalian yang ragu untuk mencoba kuliner ini, ada alternative lain juga loh. SPG alias Sego Pecel Gambrengan, Sayur Becek lengkap dengan lombok ijo dan kacang tolo dan Nasi Jagung dan botok yuyu. Dan sekarang ini juga ada Swike berbahan utama ayam, sebagai alternative bagi yang ingin mencicipi lezatnya swike. Penasaran mau coba? Sini… ke Purwodadi.. Purwodadi Grobogan lho ya.

Warung Kopi Nawangsari

$
0
0
Semuanya pasti sependapat sama aku kalau kopi itu jenis minuman yang sangat merakyat. Entah dari kalangan menengah ke atas samapai kalangan biasa, entah itu cowok atau cewek, entah itu rocker sampai melankolis bisa nyatu melalui kopi. Bahkan kita perlu bangga donk sebagai orang Indonesia kalau ternyata negeri kita ini banyak sekali daerah-daerah penghasil kopi. Sudah tentu kan banyak banget berjejer warung kopi mulai dari café kelas elite sampai warung kopi biasa.


Seperti yang satu ini,  namanya Warung Kopi Nawangsari. Bagi orang Purwodadi wajib tau keberadaan warung kopi ini. Terletak di jalan raya Penawangan – Truko No 15 atau lebih gampangnya sih sebelah utara pasar Penawangan.  Warkop ini digawangi oleh seorang lelaki tinggi yang biasa disapa dengan sebutan Bang Roni. Soal keramah tamahannya jangan diragukan lagi, dijamin betah kalau nongkrong disini. Sumpah deh aku udah buktiin. Warkop ini ada sejak tahun 2013 dengan jargonnya “… Dapatkan lebih banyak kehidupan dengan kopi…”
Bang Roni meracik kopiku
Nawangsari, mungkin yang ada dipikiran kalian adalah nama tokoh pewayangan atau apalah itu ya. Jangan salah, Bang Roni memilih menamai warkopnya ini dengan kata Nawangsari karena dia pengen mengabadikan nama wanita idamannya  diwaktu SMA. Valid atau enggaknya soal penamaan ini, yang jelas Nawangsari memberi romansa tersendiri bagi Bang Roni dan warkopnya dan tentu kelarisan kopi racikannya.

pilihan menu
Soal menu yang disajikan sebenarnya ringan-ringan saja. Judulnya aja warung kopi jadi ya menu utama adalah kopi. Mau kopi hitam klothok sampai kopi kemasan juga ada, atau kopi andalan Nawangsari juga ada. Bang Roni menamainya kopi Megamendung (sesuai dengan nama motif batik), mungkin kopi ini cocok bagi kalian yang lagi galau kan ada unsure mendung-mendungnya, hahaha. Ada juga kopisoklat (perpaduan antara kopi dan coklat) cocok juga bagi yang galau tapi gak galau-galau akud. Ketika pahitnya kopi bercampur dengan manisnya coklat rasanya kayak menikmati hidup, lumer dimulut jadi satu.

Waterboom Mini Nawangsari
Ada satu sudut dimana warkop ini menjadi lebih special, selain terletak di tepi jalan raya dan gampang ditemukan warkop ini juga terletak di pinggir sungai kecil. Bang Roni mengclaim sungai kecil itu adalah waterboom mini Nawangsari. Selain itu berada di tengah suasana pedesaan menambah nikmatnya untuk datang ke Nawangsari. Seperti waktu itu, aku dan teman-temanku menikmati kopi di pinggir sungai, foto-foto, mainan air, sambil ngopi, cerita sana-sini, sampai menikmati senja. Paket komplit bagi kalian yang pengen menghalau kepenatan otak.

tanda cinta pelanggan Nawangsari
Tak hanya itu, bagi pengunjung juga diberikan kesempatan untuk meninggalkan tanda cinta di meja. Mau itu tanda tangan sampai pesan dan kesan juga boleh, aku mengakui diriku blogger jadi ya waktu itu aku meninggalkan alamatnya si guru kecil. Lumayan, numpang tenar sekaligus bukti otentik bahwa pernah datang ke Nawangsari. Kurang baik apa coba Bang Roni, dia sudah menyiapkan seperangkat alat tulis dan ikhlas mejanya penuh dengan coretan.

Soal harga? Jangan kawatir! Ini warkop yang sangat ramah, baik pelayanannya sampai ramah di dompet. Segelas kopisoklat yang aku nikmati itu hanya merogoh kocek Rp 4000,00. Belum lagi dengan harga segitu kalian bisa berlama-lama di Nawangsari. Enak kan? Ada juga jajanan-jajanan ringan sebagai pelengkap cemilanmu atau mau bawa jajan sendiri dari rumah juga boleh asal jangan lupa ajak Bang Roni untuk menikmati jajanan yang kalian bawa. Berbagi gitu deh…

So, pengen nongkrong? Pengen ngopi? Pengen ngopi yang ramah di dompet? 
Solusinya datang ke Warkop Nawangsari.
Nimati kehidupan lebih banyak melalui kopi. Mau hitam ataupun pahit, nikmatilah kopimu karena kenikmatan itu cuma kamu yang bisa meramunya.

Lihat foto ini, bukti kalau kita hepi datang ke Nawangsari!!!


Sekian review tentang Warung Kopi Nawangsari. Bang Roni, aku tunggu racikan kopi terbaru dari Nawangsari yey!!!

Salam...



Universitas Unik di Dunia

$
0
0

Melanjutkan sekolah di jenjang lebih tinggi rasanya sih impian bagi semua orang. Apalagi memilih jurusan yang memiliki prospek bagus di kemudian hari, bahkan lebih bangga lagi kalau bisa diterima di universitas terkenal. Namun ada yang berbeda dari beberapa universitas berikut, disaat universitas lain menawarkan arsitektur bangunan normal dan jurusan-jurusan yang nantinya mencetak sarjana-sarjana handal, justru universitas ini menawarkan hal yang unik bahkan aneh. Simak nih, beberapa universitas yang cukup nyentrik!


  • Kampus Alam

Selain merupakan kampus paling bergengsi di Asia, Sekolah Seni Rupa, Desain dan Media di Nanyang Technology University di negeri Singa ini memiliki konsep desain arsitektur yang unik yang menyatu dengan alam. Jika dilihat dari atas, dapat dilihat dari warna kampusnya yang didominasi dengan warna hijau dari rerumputan betulan disepanjang atap kampusnya dan juga dengan air kolam di tengahnya. Suasana asri kampus ini tidak hanya menciptakan tempat nyaman untuk para mahasiswanya dalam belajar, tapi juga dapat mengairi dirinya sendiri dengan menampung simpanan air hujan.




  • Kampus Harry Potter

Kenal Harry Potter kan ya pastinya, tokoh yang diangkat dalam serial novel karangan J.K Rowling ini memang tenar dimana-mana. Dari ketenarannya inilah Forstburg State University membuka kelas khusus untuk mempelajari berbagai fenomena-fenomena unik yang terjadi dalam serial Harry Potter jika ditelaah dari ilmu sains dan teknik. Yang lebih menarik lagi di kelas ini adalah akan diajar oleh seorang professor bernama George R. Plitnik lengkap dengan dandanan ala sang kepala sekolah Hogwarts loh. Siapa lagi kalau bukan Albus Dumbledore. Jadi kebayang adanya sapu terbang. Hahaha…



  • Kampus Zombie

Disaat sebagian orang takut dengan zombie, Columbia College justru membuka kelas yang aneh dan unik. Sekolah yang terletak di Chicago, Amerika Serikat, ini membuka sebuah kelas yang khusus mempelajari zombie yang sedang rame-ramenya dibicarakan di media. Kelas ini akan mempelajari tentang sejarah zombie melalui berbagai film dan melalui berbagai literatur. Bahkan akan dibahas juga tentang korelasi antara zombie dengan individualism, xenophobia dan kapitalisme. Uniknya, Columbia College bukanlah satu-satunya sekolah tinggi yang mempelajari tentang zombie. University of Baltimore merupakan sekolah lain yang mempelajari zombie dengan menelaahnya dari sudut pandang media. Bagaimana tertarik untuk mencoba jadi zombie? Aku sih enggak deh. Hahaha

  • Kampus Pantai
Kampus St. George’s University yang berpemandangan menakjubkan ini berletak di teluk yang berbatasan langsung dengan sebelah Tenggara Laut Karibik. Berlokasi di negara kepulauan kecil Grenada. Pelabuhan yang berbentuk tapal kuda tersebut dihiasi dengan warna pastel pelangi gudang-gudang penyimpanan dan juga merahnya warna atap rumah dan pasar tradisional.Bisa dibayangkan jika belajar dengan kampus yang memiliki pemandangan seindah ini.

Nah itu dia Universitas-universitas yang aneh dan unik. Tertarik untuk mencobanya??


 sumber referensi: lamudi.co.id, segiempat.com, simomot.com

Saya Ingin Berbicara Politik

$
0
0
Bukan pemandangan baru lagi ketika social media begitu hingar bingar soal pilpres. Seperti yang kita tahu, 9 Juli mendatang Indonesia akan menyelenggarakan yang katanya sih pesta demokrasi. Dengan kata lain bakal ada pemilihan presiden baru yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun kedepan. Sebagai warga negara yang baik tentu kita punya pilihan tersendiri mengenai capres, kebetulan ada 2 kandidat yang akan dipilih. Prabowo-Hatta Rajasa dan Joko Widodo- Jusuf Kalla.


Saya gak paham soal politik, bahkan saya males dengan yang namanya politik. Tapi begitu muncul 2 kandidat presiden, Alhamdulillah ada yang nyangkol di hati saya. Mungkin yang punya kontak bbm saya akan tau siapa yang saya pilih. Sesekali saya koar-koar pilihan saya dan perlu digaris bawahi disini, saya berusaha untuk tidak menjelek-jelekkan kandidat yang tidak saya pilih. Seperti yang ada di social media saat ini, timeline penuh dengan bahasan soal capres ini maupun itu. Jujur, saya bosan. Sungguh!

Saya bosan karena selama ini yang ada bukan untuk mengkampanyekan hal-hal positif dari masing-masing kandidat. Kalau saya menilai kok justru jatuhnya ke saling hina ya… Capres A yang beginilah, capres B yang begitulah. Kadang suka ngompor-ngompor juga sih, bermaksud iseng karena seru. Saya contohkan ketika debat capres putaran kedua tayang, saya bbm teman saya “eh… istrinya jagomu sekarang berjilbab loh” Niat saya adalah Cuma memberi tahu karena sebelumnya teman saya bbm dan mengatakan enggan untuk mengikuti debat capres , tapi respon yang saya dapat justru berbeda. Teman saya menjawab dengan argument yang isinya adalah salah besar jika saya memilih kandidat pilihan saya itu. Oke.. saya terima..

Lagi, saya memasang status “tegas dan ambisius itu berbeda loh”. Ada bbm masuk dengan jawaban “ambisius yang tertangkap”. Respon saya “ah…pandangan orang beda-beda”. Lain lagi ketika saya memasang logo dari salah satu capres, saya menerima bbm yang isinya begini “warna itu melambangkan berani dan ambisius, mau Indonesia dipimpin orang seperti itu?” dan respon saya cukup saya kasih emot smille. Saya berusaha kalem, karena bagi saya debat capres malam itu unik karena moderatornya. Halah…

Oke, sekarang saya ingin berargumen. Begini, boleh lah kita punya jago, boleh lah kita mengidamkan jagoan kita itu akan menang dalam laga 9 Juli mendatang. Tapi, coba deh kalian pikir. Apa iya kita saling menghujat kandidat A atau B? Apa iya kita harus membaca status yang mengagung-agungkan capres A atau B? Bagiku, beda itu hal wajar tapi yang tidak wajar adalah ketika TIDAK BISA menghargai perbedaan. Tuhan aja menciptakan manusia cowok cewek, isi otaknya beda, IQ nya aja juga beda-beda. Masa cuma karena beda pilih presiden trus jatuhnya ke saling hina, caci maki pol-polan? Hellow…kalau boleh bilang dibayar berapa kalian?

Saya tau kita pengennya punya pemimpin yang baik, bersih, merakyat, anti korupsi, dan semua yang baik-baik. Karena apa? Sebagai warga negara saya miris melihat tatanan negara kita ini, duh Gusti kenapa negaraku begini. Tapi kembali lagi, jangan sampai Persatuan Indonesia ini terpecah belah hanya karena kamu dukung Prabowo atau kamu dukung Jokowi. Ayolah, belajar untuk berdemokrasi dengan baik, berkomentarlah jangan sepedas sambal dan tabokan sandal, berpikir kritis boleh tapi jangan jatuhnya ke sok keminter kalau orang jawa bilang. Jangan hanya mengorek sisi buruknya, manusia itu seperti 2 sisi mata uang. Dibalik kebaikan pasti ada keburukan, begitu juga sebaliknya.  Yang baik saja menurutku gak ada, yang buruk tok juga menurutku gak ada. Semua tergantung dari bagaimana cara pandang kita, pola pikir kita.

Berbeda itu boleh, tapi tetap satu Indonesia. Mau salam 2 jari lah, mau pilih garuda merah lah pastikan 9 Juli nanti jangan sampai golput yah. Saya berharap hingar bingar di social media segera mereda, tapi asyik juga sih hajatan 5 tahun sekali. Hahaha..dasar! Mau presidennya Jokowi lah, Prabowo lah toh juga saya masih tetap cari duit sendiri, dan gak ada pengaruh juga soal jodohku.Ahahaha…. (kalau ini Cuma guyonan saja loh ya…)
jyahahahaha


Salam damai… Indonesia satu.. Indonesia Hebat!!!
salam...

Jati Songo, Sisi Lain Waduk Kedung Ombo

$
0
0
Kedung Ombo di sisi Jati Songo
Menikmati eksotisme Kedung Ombo dari sisi kabupaten Grobogan rasanya sudah biasa. Pengen coba sesuatu yang baru? Mungkin jarang keekspose juga sih. Masih dalam lingkup Waduk Kedung Ombo juga kok. Seperti yang kita ketahui, waduk ini meliputi 3 kabupaten yakni Kab. Grobogan, Kab. Boyolali, dan Kab. Sragen.

sebelum menuju sisi yang banyak gazebonya

Adalah Jati Songo, tepatnya berada dalam kabupaten Boyolali. Saya tidak mendapatkan info tentang tempat yang lebih tepatnya adalah rumah makan apung itu. Tapi, sebelum kita memasuki rumah makan apung yang terletak di Jati Songo, kita diwajibkan jalan kaki menyusuri jalanan yang di sisi kirinya terdapat bangunan-bangunan semacam villa. Usut punya usut Jati Songo ini rencana mau di jadikan villa di tepi waduk Kedung Ombo, namun ada penolakan keras dari warga sekitar makanya pebangunannya dihentikan.

semacam gazebo beratap papan
Dari penghentian pembangunan villa itu, ada sisi positifnya. Dimana tepi Waduk Kedung Ombo yang terletak di Jati songo ini jadi terlihat eksotis untuk menyalurkan hasrat fotografi. Bangunan-bangunan yang terkesan horror dan setengah jadi ini bisa memberikan kesan klasik dari jepretan kamera kita. Tak sedikit pula yang menjadikan tempat ini sebagai lokasi foto prewedding. Mau juga donk prewed disono..Ahahaha..

Coba liat beberapa hasil capturan saya…

pulau yang terlihat samar-samar


eh ada saya ^_^

yang disayangkan ada banyak tanda tangan di bangunan-bangunan ini
  
matahari terik sekali

pulau kecil 
rumah makan apung



Yang saya lewatkan adalah memotret sisi atas bukit, dimana banyak bangunan tak terpakai dan banyak semak-semak. Alasanya adalah takut. Hahaha... dan juga, dari sisi gazebo bawah menurut saya adalah spot paling bagus untuk menikmati senja. Sayang banget senja di Jati Songo saya lewatkan begitu saja. Takut pulang kemalaman. 

Berminat untuk memanjakan mata, menikmati segarnya air waduk Kedung Ombo, cari spot foto buat prewedding atau sekedar mainan kamera SLR? Yuk datang kesini.... ke Jati Songo, sisi lain waduk Kedung Ombo.

Semoga bermanfaat... salam saya
Viewing all 659 articles
Browse latest View live