Quantcast
Channel: GuruKecil
Viewing all 659 articles
Browse latest View live

Secangkir Kopi, Seteguk Kenangan

$
0
0
Hujan, dan diluaran sana titik air sedang menari indah bersama dengan kenangan. Ya, kenangan yang tak kalah lincahnya menari dalam ingatanku. Seiring dengan sebuah aroma yang aku hirup, dalam genggaman dan yang selalu setia menemaniku kapanpun. 



"Ini tanaman kopi? Wah, luas sekali lahannya?" Ucapku seraya takjub. 

"Ya.. ini kebun kopi keluargaku. Tak seberapa luas tapi tanaman ini yang setia menemani keluargaku. Bahkan sedari kecil aku sudah sangat dekat dengan kopi."

"Lalu, semerbak wangi ini dari mana?" Tanyaku penasaran. 

"Ini... Coba deh dibauin." Disodorkannya sebuah bunga putih kecil cantik yang wanginya sungguh khas. 

"Bunga kopi?" Tanyaku lagi. 

"Iya... Sepanjang jalan tadi kalau kamu menghirup aroma wangi tuh bukan jalan hantu. Tapi dari wangi bunga kopi ini."

"Ah... Sial kau!! Aku pikir kamu akan membawaku ke negeri para setan!" Umpatku. 

"Nggak akan kali, non. Mana tega aku menyesatkanmu. Yang ada aku bakal ngajak kamu begadang sambil ngopi!" Ucapnya terkekeh. 

*** 
Kenangan itu muncul manakala hujan yang tak kunjung reda sedari pagi. Hawa dingin dan syahdu memang menjadi alasan utama untuk mager. Padahal, ajakan ngopi cantik dari sahabat tak kunjung aku balas. 

Ya, aku ingat ketika dia mengenalkan aku dengan tradisi minum kopi di keluarganya. Sebuah tradisi yang sangat lekat dengan penduduk desa Kayuwangi, dimana tanaman kopi menjadi satu komoditi pertanian yang cukup tenar di desanya. 

Bahkan, aku sering menemukan biji kopi yang masih dijemur dan menunggu untuk di sangrai lalu kemudian ditumbuk menjadi bubuk kopi.
Biji kopi yang disangrai.
Dokumen pribadi : Yohanes Setyawan

Tradisi menyeduh kopi di keluarganya memang memiliki nilai tersendiri di sudut pandangku sebagai orang asing disana. Ya, aku melihat kedekatan itu terjalin dalam secangkir kopi. Cerita remeh temeh sampai bobot berat semacam erupsi gunung Merapi dan kasus korupsi juga dibabat habis. Bahkan egosentris antara anak dan ibu bisa redam dengan kopi. Tak heran jika kopi menjadi minuman favorit di keluarga Koko. Bahkan aku pun mulai menyukai tradisi minum kopi itu.

"Ah iya... Setiap libur semester, bagaimana aku mengobati rinduku kepadamu?" Tanyaku malam itu. 

"Sms atau telfon kan bisa. Atau, ketika kamu sepi dan sendiri saat aku sibuk di gereja. Minumlah kopi. Anggap saja aku sedang berada di sampingmu." Jelasnya. 

"Masa iya aku harus datang ke rumahmu dan bilang ke ibu minta kopi, begitu? Ah... Aku malu lah." Protesku. 

"Ibu sudah berpesan, kelihatannya kamu mulai menyukai kopi. Kalau kamu rindu aku dan kopi ya cari aja yang bisa membuat kamu ingat sama aku." Ucapnya.

"Emang ada???" Tanyaku.

Dia hanya diam, sambil asik menyeduh kopi yang sudah aku siapkan untuknya. Minum kopi di teras dan malam minggu menjadi penyempurna kedekatanku dengannya.
***
Aku ingat, ibu selalu membeli sebungkus kopi di warung depan rumah. Meskipun keluarga kami bukan pecinta kopi, tapi bapak sesekali meminta ibu untuk menyeduh segelas kopi. Sembari nonton tinju dan disuguhkan bersama ketela rebus. 

Tapi suatu malam, aroma semerbak kopi seduhan bapak menggodaku untuk mencobanya.

Srruuuupptt...aaakhhhhhhh... 

Eh... kopi ini kok sama seperti... Akupun mencoba meminumnya lagi dan memastikan rasa kopi yang diseduh bapak.

"Ini kopi apa, pak?" Tanyaku.

"Kopi Kapal Api, nduk.  Kenapa?" Bapak kembali bertanya. Cukup kubalas dengan senyuman, tetapi aku ingat betul. Takaran kopi  dan gulanya begitu pas, mengingatkan aku dengan kopi buatan ibunya Koko. 

Oh... Jadi ini rasanya kopi kapal api? Gumamku.

"Hei... Aku sudah ngopi nih. Sesuai yang kamu bilang, kopi yang bikin ingat sama kamu. Kopi kapal api!" 

Sebuah sms aku lempar ke dia di sudut desa itu.

"Gimana? Enak kan?? Lagi ngopi ya? Ciye yang lagi kangen sama aku."

**
Dan ya, rasanya aku ketagihan untuk terus mencobanya. Bahkan sampai sekarang disaat kenangan itu jauh aku tinggalkan beberapa tahun yang lalu, kopi Kapal Api yang selalu dia katakan masih menemaniku. Bersama dengan kenangannya. 

Entah, harus dengan bagaimana aku menghapusnya. Yang jelas pertemuanku dengan dia membuatku tersadar bahwa dengan segelas kopi, kita bisa saling bercerita, berbagi rasa, bertukar rindu, bahkan berurai air mata.

Buatku, kopi ya Kapal Api... #KapalApiPunyaCerita


-di sudut kota Purwodadi
Diketik saat hujan nggak reda sehari semalam.
Akhir November 2017-

Dibalik Sikap Kritis Orang Tua Murid

$
0
0
Pagi itu, seperti biasa aku melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Tiba-tiba ada salah seorang bapak-bapak yang mengetok pintu kelas. Layaknya tamu, saya mempersilahkan beliau masuk kelas dan berlanjut memperkenalkan dirinya.



Ternyata adalah bapaknya si Risky. Murid kelas 3B yang dikelas selalu aku panggil anak kecil. Wajahnya imut-imut gitu sih. Hahaha.. tanpa menaruh curiga, si bapak akhirnya berkata "ibu ini bagaimana? Anak saya betul semua PR nya kenapa dikasih nilai 80? Beri nilai sembarangan percuma dia mikir. Anaknya nangis sampai rumah." 

Deg!!

Yang tadinya aku bersikap manis tiba-tiba jadi murem gitu. Ya, setelah dikoreksi memang benar sih kesalahan ada di aku. Nggak pakai lama aku ralat nilainya dan aku sodorkan nilai itu ke si bapak. Tentu dengan ucapan maaf.

Lalu ada lagi... Sebulan kemarin ketika lagi heboh tentang bantuan siswa dari pemerintah. Ada ibu-ibu yang masuk ke gerbang sekolah sudah ngomel-ngomel. Awalnya aku nggak ngeh dia itu siapa. Sampai di teras kantor aku dipanggil teman guru karena wali kelas 3B yang dicari. 

Tanpa basa-basi si ibu itu nyolot didepan aku. "Anakku si Risky nggak disuruh bawa fotocopy KTP sama KK. Gimana to yang dapat bantuan malah anak orang mampu semua, apa gurunya nggak bisa milih anak yang pantas dapat beasiswa?" Dia berkata seperti itu dengan nada tinggi dan tatapan sinis. Jujur... Aku emosi dan KZL waktu itu. 

Dan yang paling baru, ndilalah kok bapaknya si Risky juga.... 

Ada PR.. kronologinya ketika aku ngetik naskah soal disambi merhatiin pengarahan pengawas juga. Ada deh typo yang harusnya tinggi badan Mita 127 cm aku ketik 127 m. Esoknya, aku mendapati pekerjaan rumah si Risky ada tulisan yang menurutku ya nyinyir sih. Atau karena sebelumnya ada trauma berurusan dengan orang tua Risky jadinya aku sensi atau gimana ya entahlah. Antara KZL dan konyol, aku abadiin di foto bawah ini. 
Tulisan bapaknya Riski

Kalau kalian di posisi aku rasanya gimana, gaes? 

Sadar memang kesalahan ada di aku. Dan karakteristik orang tua si Risky itu terbilang kritis tapi kadang juga ngawur. Guru dapat komplain wali murid itu sebenarnya ada seneng ada jengkelnya juga. 

Senang : 
Itu karena orang tua berarti peduli dengan progress anaknya disekolah. Jadi orang tua ikut memantau perkembangan anaknya baik daricpendampingan belajar di rumah atau kalau ada tugasnya. 

Jengkel :
Cara berkomunikasi yang (maaf) aku menilai kurang sopan. Karena bisa lah perkara salah memberi nilai dibicarakan baik-baik. Bisa juga ketika anaknya nggak dapat beasiswa bisa ditanyakan dengan kalimat halus nggak pakai emosi. Bisa juga ketika typo sms gurunya meminta kejelasan soal. Fyi, aku udah nyebar nomor hpku ke wali murid setiap awal semester. 

Intinya ada di etika juga bagaimana ortu menyampaikan keluh kesah atau protes ke guru. Dan yang harus paling diingat untuk para orang tua adalah guru itu manusia biasa, adalah hal lumrah ketika mereka melakukan kesalaha. Adalah kewajiban manusia untuk meminta maaf dan memaafkan. 

Guru bukan orang yang bisa ijig-ijig mengabulkan permintaan orang tua biar anaknya bisa pinter semua. Guru bukanlah orang yang sepenuhnya berwenang dalam memilih anaknyang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Guru juga bukan orang yang suci dan tak berdosa yang kapan saja juga bisa bikin kesalahan. Bahkan guru juga punya raga dan tenaga yang terbatas apalagi kalau harus mendidik seperti yang diambisikan orang tua. 

Semua ada porsinya, ada aturan yang harus diikuti, ada standar isi dan tujuan pembelajaran yang sudah diprogramkan. Jadi guru berjalan itu tidak sebarangan. Ada prosedurnya. Tapi, dimata orang tua murid bahkan orang awam, ketika ada kekeliruan misal beasiswa tidak tepat sasaran siapa yang disalahkan??? Jawabannya adalah GURU. 

Kayaknya sial banget ya aku diprotes ortu si Risky sampai 3x. Entah juga nunggu episode selanjutnya. Wkwkwkwk... 

Tapi disini aku mengambil sisi positif dimana aku harus lebih berhati-hati dalam bekerja. Meskipun nggak dipungkiri, perasaan kezelnya itu ngaruh ke si anak juga. Suka gemes misal dia sering nggak bawa buku ya udah nggak mau kasih maklum lagi. Langsung aku kasih nilai c di nilai sikapnya. 

Kalaupun orang tuanya mau komplain lagi ya tinggal kasih lihat buku catatan perilakunya aja. Simple. 

So, hati-hati dalam bekerja itu penting. Dan semoga bisa lebih sabar lagi ya menghadapi orang tua yang kritis. 

Kalau kritisnya membangun aku suka, tapi kalau kritisnya lebih gimana gitu... Ya rasanya juga gimana gitu. Hahaha.

Ternyata Ibu Tidak Sejahat yang Aku Pikirkan

$
0
0

Tentang ibu. Ini topik yang sangat sentimentil buatku. Nulis tentang ibu akan banyak menumpahkan emosi yang sebenarnya ada cinta yang begitu mendalam buat ibuku. 

Ibuku itu jahat. Paling jahat! 


Belum tentu Ibu menjemputku pulang sekolah 
Aku iri ketika dulu pulang sekolah, ibu teman-temanku menunggu di depan gerbang TK. Aku? Nggak mesti. Kadang bapak, kadang mas keponakanku, bahkan kadang ibu. Bisa dihitung jari ibu jemput aku di sekolah. Sekalinya aku harus berbagi sadel sepeda dan menahan sakit, aku senang. Dengan kayuhan sepeda itulah aku bisa bercerita bersama ibu tentang kegiatan sekolahku. Belajar nyanyi bareng ibu dan sesekali minta beli jajan. 

Ibu memarahiku kalau aku dikit-dikit nangis karena nggak bisa
Aku cengeng? Iya banget! Kata orang aku manja. Whatever. Tapi aku ingat, ibu memarahiku ketika lomba mewarnai aku mogok di tengah jalan. Ibu memarahiku karena aku nggak bisa menyelesaikan tugas membuat anyaman, padahal sebelumnya ibu udah ngajarin. Ibu memarahiku kalau plulang main aku nangis karena jatuh atau bahkan dinakali teman. Bahkan ibu memarahiku kalau aku nakalin teman mainku. Ya, kata ibu aku nggak boleh cengeng. Ku harus belajar bahwa semua yang aku alami itu nggak selamanya mulus dan sesuai keinginanku. 


Ibu yang mengajariku disiplin
Dulu pernah sepatu sama seragamku di buang sama ibu karena aku meletakkan sembarangan. Padahal ibu sudah memberikan contoh dimana seragam dan sepatu aku simpan saat pulang sekolah. Ibu marah, dan ibu memberikan contoh padaku lagi dan lagi tanpa bosan. Begitulah ibu, dia mau aku tahu disiplin terutama untuk diri sendiri. 

Ibu memaksaku mengerjakan pekerjaan rumah
Iya, aku malas! Tontonan kartun jauh lebih menggoda ketimbang sebatang sapu dan kemoceng. Kasur lebih menggoda ketimbang tumpukan piring di ember cucian. Ibu datang mematikan TV dan mengacungkan lidi ke aku. Dengan cemberut aku turuti semua perintah ibu. Dan ngomel, aku bukan babu!

Bahkan ibu melarangku pacaran selama aku sekolah
Ibuku kuno! Selama sekolah teman main aja nggak boleh. Aku harus belajar, belajar dan belajar. Aku sampai nekat bagaimana merasakan malam minggu dengan teman-teman. Aku sampai nekat merasakan malam minggu diapelin pacar. Tapi tidak dengan ibu. Ibu akan mengusirnya. Langsung di depanku dengan alasan aku lagi belajar. Ibu nggak tahu, aku marah, semarah-marahnya sama ibun ibu jahat!

Dan banyak lagi sikap ibu yang justru dimataku ibuku adalah sosok paling jahat yang ada di kehidupanku. Ya, cekcok dan berantem terus terjadi antara ibu dan aku. 

Ibu, aku bukan anak cupu yang bisa sembarangan dilarang ini itu!

Padahal aku tahu, sikap ibu seperti itu karena semua demi kebaikanku. Dan barulah ketika aku menikah, aku paham semua kejahatan ibu dimataku. 

Itu bukan kejahatan, melainkan bekal yang saat ini aku rasakan sendiri manfaatnya. Ibu ingin tidak serta merta menjadi seorang perempuan manja dan mudah menyerah. Hanya saja, sikap ibu itu dimataku selalu salah. Padahal ibu benar. 

Menyesal? 
Pasti!!! 

Tapi kalau menyesali saja rasanya kurang pas. Ada cinta yang aku punya buat ibu. Sebesar apa? Gunungpun masih besar. Tapi biarlah aku yang menyimpannya untuk ibu tanpa  harus aku pamerkan. Setidaknya, dengan memperbaiki diri sebagai anak ibu bisa menjadi satu penebus kesalahanku buat ibu. 

Ah iya... Aku gengsi mengatakannya langsung. Bahwa sebenarnya aku sangat sayang ibu. Kapanpun. Terimakasih ya buk. 

Aku nangis ngetik ini. 😭
Tulisan ini untuk tema arisan blog Gandjel Rel yang aku pilih bersama mbak Noorma. Tema yang menurutku sentimentil namun pas di bulan ini karena sebentar lagi hari ibu. 

#My2018Resolution It's So Simple

$
0
0
Heran  ya... Waktu cepet banget jalannya. Perasaan memang baru kemarin niup terompet tahun baru. Lha kok sekarang tahun 2017 aja udah mau habis. Bentar lagi tahun baruan. Ini waktu yang kelewat cepet atau akunya aja yang terlalu slow dengan kegiatan yang unfaedah.




Aku semacam nggak rela aja kalau tahun ini harus segera berakhir dalam hitungan hari. Tapi, namanya hidup kan harus dijalani. Dan memang kalau harus melihat kebelakang sepanjang 2017 ini, semua pas, cukup dan alhamdulillah.

Alhamdulillah sekali Gusti Allah kasih hidupku seperti ini. And that was amazing!

Layaknya orang banyak, menuju akhir tahun pasti lah ada resolusi yang nantinya diwujudkan di tahun yang baru. So do i, sesimple inilah resolusiku.


🌈 Punya galeri sepatu etnik di rumah 🌈
Dua tahun belakangan ini memang aku terjun di dunia jual beli online. Menjadi reseller sepatu brand lokal membawaku memasuki satu babak kehidupan baru yang sebelumnya menolehpun aku enggan.
Ya malu lah soalnya dulu nggak diajarin jualan, begitu udah kerja kok malah nyambi jualan.

Itu dulu, tapi merasakan sensasi dunia jual beli terlebih online itu seru. Bahkan banyak ilmu baru yang aku pelajari baik dari grup atau buku. Dan semuanya bikin nyandu.

Alhamdulillahnya adalah dengan berjualan aku bisa membantu suami menyambung biaya hidup sehari-hari.

Makanya, mengembangkan usaha galeri sepatu etnik jadi keinginanku yang sebetulnya sudah ada di tahun ini. Memang merintis kecil-kecilan dengan fasilitas seadanya. Cuma kedepan pengennya ada display di etalase gitu. Jadi biar orang tahu "oh... Ada galeri sepatu The Warna di Purwodadi".

Please... Aminkan ini ya manteman.

🏅Tabungan Emas 🏅
Sadar karenamenabung duit itu banyak godaannya, aku pengen banget ada tabungan jangka 5-10 tahunan yang bisa aku andalkan untuk dana pendidikan Intan. Tabungan emas memang jadi keinginan aku dan papa setuju.

Tahun kemarin sih udah pernah pelihara sapi dengan sistem bagi laba sama yang aku percaya buat pelihara. Eh nggak taunya namanya musibah, yang tadinya sapi itu aku niatkan buat tabungan Intan malah sakit. Terpaksa di jual dan aku rugi banyak. Beralih ke tabungan emas aku pikir it's oke. Sambil berusaha bisa beli ternak lagi. 

🐝 Menerapkan Pola Hidup Sehat🐝
Woo... Ini sih seharusnya harus dilakukan dari dulu. Tapi aku sadar betul, olahraganya kurang bange marah-marahnya keseringan banget. Hahaha. Biasanya seminggu sekali di sela libur jadwal les, aku sama papa lari-lari gitu. Sekarang udah jarang. 

Hidup sehat memang jadi PR banget buat kami. Apalagi papa pernah kena asam lambung lumayan parah. Dan suami sakit tuh nggak enak. So, ada banyak hal yang jadi point penting bagi aku. 

🐬 Mengatur pola makan : penyebab sakitnya papa bahkan aku juga sering KO adalah pola makan yang salah. Selain keseringan jajan dan jarang masak, jam makan juga nggak teratur. 

🐬 Minimalisir stress : ini aku banget ya, ada omongan dikit trus jadi kepikiran akhirnya sakit. Papa sih bilang untuk lebih relaks, dihadapi dengan senyuman, trus lebih mendekatkan diri sama Allah dan kurangi emosian. Secara aku tempramen banget orangnya. 

🐬 Mengurangi begadang : jujur ini susah banget. Kami tanpa bantuan art, urusan rumah di handle berdua sama suami. Bisa kerja juga saat Intan tidur. Belum lagi kalau harus ngeblog. Disini memang harus belajar atur waktu lagi, supaya ketika anak tidur emak juga tidur, ataupun bisa multitasking tanpa harus mengorbankan diri keseringan begadang. 

🐬Sedia multivitamin di rumah: Sering ngedrop tuh nggak enak. Apalagi kalau sampai sakit. Udah harus ijin kerja, rumah dan  anak nggak ada yang ngurus. Makanya, sakit jangan kelamaan. Selain bed rest, juga bisa minum vitamin yang bagus untuk masa pemulihan. Ibu sehat, keluarga tenang dan bahagia. 

Aku nggak mau badanku ini gampang ngedrop seperti tahun ini yang sering banget harus bed rest.  Untungnya nih ya ada Theragran-M sebagai salah satu vitamin yang bagus untuk mengembalikan daya tahan tubuh setelah sakit. 

Kandungan vitamin A, B1, B2, B5, B6, C, D3, E, K, Fe, Mg, Manganese, Copper, dan Zn membantu mencukupi untuk tubuh yang sedang turun daya tahan tubuhnya atau sedang dalam proses penyembuhan. Bahkan di musim kayak sekarang ini namanya penyakit gampang banget datang tanpa diminta. Solusinya ya minum vitamin ini deh. Bisa kok di beli di apotek terdekat.

Aku rasa cukup deh untuk #My2018Resolution. Sederhana aja sih intinya pengen lebih baik lagi dari sebelumnya dan lebih bahagia. So, apapun resolusinya jika kondisi tubuh kita sehat pasti akan lebih mudah untuk mewujudkannya. Ya nggak? 

Selamat menanti tahun 2018 ya.. 

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.


Kegiatan Guru setelah Siswa Ujian

$
0
0
"wah enak banget, habis tes berarti bisa ikut liburan. Lha murid-muridnya juga libur." 




Kalian yang guru pernah denger kalimat yang kurang lebih begitu? Mmm.. mungkin sering kali ya. Tapi ya gimana lagi, memang enaknya jadi guru tuh ya itu. Murid libur guru juga ikut libur. Kecuali yg PNS sih, karena memang harus siap dengan tugas mendadak yang biasanya di share dari sms sampai WAG. 

Kok honorer santai banget? Yaiyaalaaahhh... Maunya juga santai. Hahaha... 

Emang sih kelihatanya enak bisa liburan. Tapi jangan salah buibu pakbapak, sebelum akhir semester biasanya menjadi hari tersibuk para guru. Karena nggak cuma ngajar aja, guru juga dibebankan dengan administrasi guru, beban tambahan sebagai operator dapodik, aset, dan BOS. 

Bukan berarti selesai mid tes atau tes akhir semester guru terus leha-leha seperti yang banyak dikatakan di luaran sana. Justru banyak sekali tugas guru. Nih ya aku kasih tahu, biar pada ngerti kalau jadi guru tuh aslinya kerjaannya banyak. 

🍁 Koreksi Hasil Ujian 🍁
Ini jelas banget pekerjaan yang teramat sangat menyita waktu. Koreksi kerjaan anak-anak apalagi dengan metode ujian konvensional. Non LJK gitu dan masih ada romawi satu sampai tiga. Model soal juga beragam dari pilihan ganda, isian dan uraian. 

Koreksinya pun juga gak bisa cepet terlebih kalau di poin soal dengan jawaban uraian. Sebenarnya ada kunci jawaban cuma seringnya ada beberapa nomor yang salah dan untuk tipe uraian nggak mungkin dengan model jawaban tertutup. Untuk koreksi sendiri kalau nggak malas sih ya bisa 3 hari. Kalau lagi malas ya bisa lebih lama. 

🌷 Remidial🌷 
Biasanya ini dilakukan untuk anak dengan nilai di bawah KKM. Nah, untuk remidial sendiri bisa dengan tes lisan maupun tertulis. 

Enaknya remidial ini guru bisa memudahkan kalau rekap nilai nanti. Jadi sistem katrol nilai bisa sangat diminimalisir lewat remidial. 

Tapi, beberapa anak kalau diremidi nilainya juga sama... Salah dimana coba? 

🌻 Merekap Nilai 🌻 
Rekap nilai ini dimulai dari nilai harian yang dibagi dalam tiga kategori. Nilai pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Kemudian dilanjutkan dengan nilai UTS, UAS dan baru nilai final yang nantinya ditulis di rapor. 

Beruntungnya aku masih menggunakan kurikulum KTSP, jadi penilaiannya nggak menyusahkan seperti penilaian kurikulum 2013.  Tapi tahun depan, aku harus bersiap dengan kurikulum 2013. Haha... 

📖 Mengisi Rapor 📖
Disaat nilai sudah selesai diolah dengan bantuan excel, baru deh rapor disentuh. Dalam mengisi rapor juga harus hati-hati banget. Takutnya kalau ada salah nilai apalagi nih pesan kepsek tidak boleh ada goresan tipe-x gitu. 

Kalau rapor KTSP memang masih seperti biasa. Data anak dibagian atas, kemudian kolom nilai dari KKM, nilai prestasi dan rata-rata kelas. 

Walaupun udah pakai excel, guru juga wajib ngecek ulanh jumlah nilai. Takut salah kan ya, apalagi kalau sampai dapat protes orang tua. Nggak mau donk ah. 

📚 Menyelesaikan administrasi guru📚 
Ini sih banyak ya, mulai dari administrasi wajib sampai pengisian buku induk. 

Ada yang udah tahu buku induk siswa? Buku induk itu buku yang isinya data anak mulai dari data diri sampai data nilai mulai dari kelas 1-6. Bisa dibilang buku induk siswa itu nyawanya anak sekolah juga selain ijazah. 

Kalau ijazah hilang, sekolah bisa bikin ijazah lagi dengan bantuan data siswa di buku induk. Makanya yang sering malas isi buku induk, insaf yuk. Hahaha *nunjuk muka sendiri*. 


🤗Menyiapkan administrasi guru 🤗

Memang sih masih ada jeda libur beberapa minggu, tapi menyiapkan administrasi semester berikutnya nggak ada salahnya dicicil. 

Mulai dari menyusun silabus dan semester lanjutnya, bahkan bisa juga melengkapi kemurangan administrasi guru semester sebelumnya. Setidaknya dengan menyicil terlebih dulu, di awal pembelajaran semester baru guru nggak bedundukan kalau ada monev pengawas sewaktu-waktu. Hahaha. 

Kesibukan diatas memang hal lumrah bagi guru. Karena liburan juga menanti, memang momen liburan maunya benar-benar dinikmati bareng keluarga tanpa ada panggilan mendadak gitu. Apakah kesibukan diatas dialami oleh temen guru lainnya? Share yuk 😊

Liburan Akhir Tahun : Taman Bunga Celosia

$
0
0

Uwih... Sudah sampe taman bunga Celosia aja nih!!

Aku cuma bisa bilang alhamdulillah. Karena memang rejeki untuk bisa kesitu juga nggak terduga sekali. Disaat aku merajuk ke papa beberapa minggu kemarin dan berujung penolakan. Akhirnya, tanpa rencana tanpa apa ya udah malamnya papa bilang "oke, besok piknik". Ah. Indahnya akhir tahunku.


Iya, biasanya memang aku juarang banget menikmati riuhnya liburan akhir tahun. Memang selama ini tiap kali ditanya agenda akhir tahun, aku selalu jawab di rumah. Padahal aslinya juga pengen ke Dieng. Hahaha..

Baca : LIBURAN AKHIR TAHUN KE DIENG

Ya gimana, mesti macet dimana-mana. Harga tiket masuk juga ikut naik, belum lagi penginapannya. Hahaha... Dan itu semua BENAR-BENAR TERJADI.

Tapi nggak masalah sih, pak bos yang bayarin. Aku masih menanti invoice cair buat beli gincuk. Wkwkwk. 

Objek pilihannya di tempat yang lagi hits dikawasan Bandungan. Namanya taman Bunga Celosia. Sejurusan dengan objek wisata Candi Gedong Songo. Mestinya udah pada tahu kan ya.
Untuk lokasi taman bunga ini sangat mudah ditemukan. Tepatnya begitu masuk gapura kawasan Candi Gedong Songo, hanya berkisar nggak sampai 1km. Tepat dipinggir jalan raya utama arah candi gedong songo, nanti akan ada halaman parkir yang luas dan semacam spanduk bertuliskan "Taman Bunga Celosia".

Aku penasaran sih kenapa dinamakan taman bunga Celosia. Sayangnya aku nggak nemuin semacam pemandu gitu. Cuma mbak bagian karcis aja. Nah, analisa sok tauku ini, dinamakan kebun bunga celosia itu karena memang ada banyak jenis bunga yang bernama "celosia". Kan aku awam masalah perbungaan, lihat bunga Celosia ini semacam bunga cengger ayam yang warna merah itu lho. 

Soal tiket masuknya, per gundul dikenai biaya sepuluh ribu dan nantinya kalian akan disuguhkan dengan hamparan bunga beraneka ragam. Sebenarnya sih kebun bunga biasa, cuma yang membuat area taman bunga ini ngehits adalah ornamen pendukung. Mengambil konsep kincir angin layaknya di negeri Belanda, miniatur Merlion, Menara Eifel dan rumah hobit.



Aku bilang kan ini objek wisata hits, jam delapan cuzz dari penginapan dan butuh waktu sekitar 30 menit aja tuh sampai lokasi ternyata udah banyak orang. Padahal masih pagi, tapi parkiran utama udah full. Terpaksa parkir dimlangan deket area pacuan kuda.

Terus nih, kita juga kudu sabar dan wajib antri kalau mau foto-foto. Memang pengunjungnya semakin siang semakin banyak, apalagi dengan adanya miniatur beberapa icon negara di dunia ini yang bikin daya tarik tersendiri. Sayangnya, aku nemuin beberapa bunga yang rusak karena diinjak dan botol minuman bekas yang dibuang di sela tanaman. 

Sebel kan ya, keindahan taman bunga tapi masih ada sampah disela tanaman. Aku sih mengamati juga keberadaan tempat sampahnya juga masih terbilang blm merata di beberapa sudut lokasi. Ya maklum, masih baru dan masih ada perbaikan juga. Tapi yang lebih penting kan kesadaran dari pengunjungnya juga.

So, aku bilang tempat wisata ini recomended buat dikunjungi bareng keluarga. Dan liburan akhir tahun ini alhamdulillah menyenangkan.

Jadi begitu bulik Uniek dan mbak Novia, liburan akhir tahunnya nggak perlu yang jauh-jauh. Kapan-kapan Gandjel Rel ngadain piknik kesitu yuk.xixixi. 

Catatan Akhir Tahun 2017 Seorang GuruKecil

$
0
0

Catatan Akhir Tahun 2017 Seorang GuruKecil ~ Aku pernah nulis sebuah kalimat yang nggak tau darimana asalnya. Pokoknya kalimat itu jadi caption di instagram aku. Nah kalau penasaran di postingan ini. *jangan lupa follow yak*



Jadi, liburan Natal kemarin jadi momen libur akhir tahun juga yang nggak di rencana. Tapi, dengan melipir lumayan jauh dari rumah, menikmati suasana baru dan di tempat yang lumayan tenang tuh bikin pikiran adem. 

Sengaja juga dari jam 04.00wib nggak merem buat nungguin matahari terbit. Eh lha kok malah asik banget dibuat merenung. Oke, selama setahun ini aku ngrasa hidupku dinamis. Seperti halnya orang lain, bahagia, suka, duka, kecewa, kurang bersyukur, kurang ibadah. Ya, ngaku banget kalau aku masih tergolong kaum abangan soal beragama. 

Tapi ada beberapa kejadian di tahun 2017 yang benar-benar membuatku wajib bersyukur dan jadi bahan refleksi. Istilahnya nggrayaki, kedepan aku nggak boleh begini begitu begono. 

👵 Awal Tahun disambut dengan sakitnya ibu 👵
Hati anak mana yang nggak hancur mendapati ibunya sakit. Awal tahun jadi momen sibuk dimana ibu harus bolak-balik rumah sakit. Sampai akhirnya ibu minta opname di Sanatorium Salatiga. 

Ya, sebagai anak bisanya berdoa dan berusaha ada di dekat ibu. Dengan sakitnya ibu aku justru banyak belajar dan ngrasain rumah sepi nggak ada bapak ibu. Seminggu lebih ibu di Sanatorium dan alhamdulillah, kondisi ibu sekarang makin membaik. 

Mohon doakan ibuku untuk sehat selalu dan panjang umur ya kawan. Termasuk bapakku juga yang masa purnanya beliau nikmati untuk mengurus ibu. 

👵 Bukan hanya ibuku, ibu mertua juga sakit 👵
Tepatnya di bulan apa aku lupa, yang jelas aku mendapat kabar bahwa ibu mertua sakit. Belum sempat kutengok, nggak berselang lama ibu dibawa ke rumah sakit. Notabene anak mantu, aku sendiri merasa khawatir dengan kondisi yayi (panggilanku ke ibu mertua). 

Bahkan dengan sakitnya yayi, aku tau betul bahwa anak laki-lakinya ini dalam diam sangat mencintai ibunya. Hampir seminggu Papa sekedar mampir ke rumah dan lebih memilih menjaga ibunya di rumah sakit siang malam. Aku maklum, sangat maklum karena anak laki-laki yang aku minta tinggal bersamaku ini memang kesayangan yayi. 

Dan sekarang, yayi lebih sehat dengan anak cucu yang lebih dekat dengan yayi. 

Sama seperti ibuku, dekat dengan anak dan cucu membuat mereka lebih bahagia dan banyak hiburannya. 

💻 Tentang Passion 💻
Pertama adalah ngeblog. Meski belum berprestasi, tahun ini aku merasa gairah ngeblognya bertambah. Blogsphere yang kini sudah sangat berubah mau nggak mau membawaku belajar tentang banyak hal. 

Vlogging, infografis, ngedit foto biar tone nya enak, bahkan penataan feeds dan caption di sosial media instagram juga aku banyak belajar dari mereka para seleb blog. 
Masuk koran 😝

Bahkan lewat blog juga, tahun ini profilku masuk dalam koran lokal rubrik pesona. Haha... Bahagia banget dan noraque. Tapi setidaknya jadi pemacu untuk lebih zemangat ngeblog lagi. 

👠 Jualan👠
Hemm... Alhamdulillah banget aku masih dalam tahapan belajar sebagai tim reseller The Warna. Sudah berjalan hampir dua tahun meskipun dengan hasil yang masih dibilang seucrit. 

Tapi disini aku seneng banget, mau nggak mau aku belajar ilmu baru tentang marketing, copywriting, ngadepin pelanggan, menerima komplain dan segala macam tentang jualan online. 

Harapannya tahun depan bisa buka offline store di rumah. Donatur, pinjemin duit donk. Hahaha..

👫 Keluarga dan Pekerjaan 👫

Aku bilang ini satu kesatuan. Dimana tahun ini aku masih didukung papa untuk tetap mengajar. Bahkan menerima les privat di luar jam mengajar. 


Meskipun aku dan papa masih honorer, berjuang bersama tuh ternyata rasanya luar biasa. Ada tangis, bahagia, perasaan lelah, putus asa dan ingin menyerah. Tapi karena anak, kami bangkit kembali. 

Pernah aku diskusi untuk pindah haluan. Tapi jawaban papa kalau aku simpulkan memang sebaiknya jadi guru saja. Aku masih bisa mengurus anak dan rumah sepulang dari sekolah. 

Nggak tahu juga kapan kami akan mendapatkan pelangi dalam pekerjaan kami. Dalam artian menjadi abdi negara sesungguhnya. Tetapi bapak berpesan kepada kami untuk menekuni apa yang sudah kami pilih dan jalani selama ini. 


Semoga ilmu yang kami bagi untuk anak didik kami bisa bermanfaat, dan kami tetap rendah hati. 

Jadi aku simpulkan tahun 2017 ini alhamdulillah bahagia. Semoga mbak Mechta Deera si Lalang Ungu dan Nuzha yang seneng gayeman bahagia selalu ya. 

Selamat tahun baru 2018 yang tinggal menghitung jam. Semoga akan menjadi lebih baik lagi. Aamiin. 

Via Vallen atau Nella Kharisma?

$
0
0
Selamat Tahun Baru 2018, gaes!!!
Sumber: giphy

Hari kedua nih di awal tahun, dan besok sudah sekolah (lagi). Haaaa!!!! Eh gapapa sih ya, sekalinya masuk sekolah langsung gajian. Xixixixi. 

Sengaja sih awal tahun mau bahas yang ringan dulu. Etapi kalau merasa selera musikku ndesho, duh maafkeun yak. Daripada bilang ga suka tapi di belakang ikut goyang, kan munawaroh alias munafik tsay. 

Ya gimana, sebenarnya aku kalah hapdeit kalau dibandingkan kids zaman now di sekolah. Piknik aja mereka rikues "New Palapa", kelas kosong mereka klothekan lagunya "jarang goyang", ketika ada yang les dan bawa hp playlistnya lagun "sayang... Opo koe krungu.."


Bahkan, karena kuota bonusan melimpah, mas bojo nih ya sengaja manjer youtube dan lagunya "Bojo galak". Antara curhat dan nyindir sih beda tipis. Tapi, hidupku dikelilingi musik dangdut coy. Ga cuma gitu, geser ke belakang dikit playlist bapak gamelan, nah baru deh geser ke kiri dikit playlistnya murotal qur'an. Subhanallah. 

Meski begitu, diam-diam juga aku seneng sama lagu dangdut. Bahkan temen rese aku sampai bilang "bukannya sebelum ngehits lagu koplo kamu udah lemes goyangannya?" . Wuasem nggak tuh. Hahaha... 
Sumber: giphy

Dimana-mana kuping ini akrab dengan duara dua artis dangdut yang lagi tersohor. 

You know lah ya, Via Vallen sama Nella Kharisma. 
Add caption


Masa iya Chela Vallen sama Chela Kharisma, hahaha... Bisa di talaque akikah 🤣🤣.

Dan  yang mengezutkan, anak zaman now lebih hapal lagu begitu ketimbang lagu anak-anak atau lagu wajib. Juwara kan!!!

Meski bukan pakar musik, aku sendiri menilai bahwa tahun 2017 ini tahunnya Nella Kharisma sama Via Vallen. Ada yang setuju? Yuk tos duluh. Kalau ada yang nggak setuju, nggak usah tos. 

Kenapa begitu? Ya karena memang lagi naik daun, banyak dicari orang-orang, musicnya banyak di puter baik di TV maupun radio bahkan streaming yucup, dan penjual vcd bajakan aja kelarisan sama dua penyanyi dangdut itu. Hebat nggak? 

Sebenarnya secara musik sendiri sih ada kesamaan antara Via Vallen dan Nella Kharisma. Genre dangdut ditambah koplo jadi nuansa tersendiri di telinga pendengarnya. Trus karena iramanya koplo, otomatis enak banget buat goyang. Mau lagu sedih kek, lagu heppy kek yang penting goyang. Asyiknya dangdut kan gitu. Goyang. Boleh goyang asal damai! 

Tentang style mereka juga cenderung penyanyi kekinian. Dan memang melihat juga sih acaranya gimana. Tapi lebih banyak tampil casual kalau menurut aku. Secara wajah sih keduanya emang cantik dan yang jelas Nella Kharisma lebih bisa bikin mas bojo melongo kalau dibandingkan Via Vallen. Haha...

Urusan aksi panggungnya sih menurut aku sangat wajar. Nggak lebay dan nggak seronok. Goyangnya juga wajar-wajar aja. Tapi aku lebih seneng aksi panggungnya Via Vallen sih. Kelihatan lebih akrab gitu kalau sama fansnya. Ini aku lihat pas live di acara Dangdut Pantura. Selang berapa hari juga Nella Kharisma kebagian tampil di Indosiar. Tapi balik ke selera individu sih.

Nah kalau urusan suara nih ya, jujur aja sering jadi obrolan sama temen-temen juga. Kualitas suara memang keduanya bagus, cuma kalau merem sambil dengerin dangdut bakal kelihatan mana suara Via Vallen mana yang Nella Kharisma. Disini, suara Via Vallen lebih berkarakter ketimbang Nella Kharisma, jadi dengan menebak saja orang pasti tau. Dan disitulah nilai jualnya. 

Ditambah lagi dengan adanya selingan gaya nge-rapp di tengah lagu memang menjadi ciri pedangdut sekarang. Model dangdut kayak gini yang jadi semacam angin segar bagi penikmat dangdut. Bisa bedain kan lagu dangut klasik itu identik dengan Bang Roma atau Evie Tamala. Nah dangdut koplo kekinian sudah jelas identik dengan Via Vallen atau Nella Kharisma

Tapi keduanya memang bagus, tinggal dimana selera kita aja. So, 2018 nanti akankah kedua penyanyi ini makin terkenal? Atau ada penyanyi baru lagi seperti Tasya Rosmala atau Jihan Audy?? 

Kita lihat aja gimana perkembangannya ya. Buat yang belum kenal siapa mereka, mari goyang dulu ya bersama Via Vallen 😋



Kegiatan Awal Masuk Sekolah Pasca Liburan

$
0
0
By google
Libur sekolah selama seminggu rasanya sudah cukup kan ya bapak ibu guru. Dan ternyata dengan libur yang singkat ini malah bikin produktif atau cuma mager aja? Selain jalan-jalan sama keluarga, kegiatan liburan kalian kemana saja? 


Apa? Ngerjain laporan aset penghapusan???  *Turut prihatin karena suamik juga ngalamin*

Atau sekedar dirumah? Malahan bisa lebih menikmati kebersamaan dengan keluarga. Bahkan mudik ke mertua dan disana malah ikut jualan pulsa dan dagangan online masih ajeg. hahaha.. ini aku banget. Alhamdulillah, happy dan clossing.

Begitu juga dengan anak-anak. Hari pertama masuk sekolah disambut bahagia oleh mereka. Meskipun nggak dipungkiri begitu keluar pertanyaan dari aku "liburannya gimana anak-anak?", ada dari mereka yang menjawab "kurang lama, bu..." hahaha. Super ya kids zaman now. 

Padahaal liburan mereka juga kebanyakan di rumah aja. Tapi dari cerita anak-anak aku kok menangkap keseruan masa kecil yang aku rindukan ya...

kok bu guru tahu?

Iya, rutinitas pertama masuk sekolah tuh memang aku sengaja nggak pelajaran yang berat-berat. Ada beberapa kegiatan sampai anak-anak tuh hafal. Beruntungnya mereka nggak yang bolos "ah, palinng nanti nggak pelajaran". 

Kegiatan itu diantaranya adalah:

Berberes Kelas  

Semester baru setuju kan kalau suasana kelas juga baru. Meski sepele, aku biasa mengajak anak-anak untuk menata formasi bangku. semester satu kami sudah menggunakan model "letter U". Di semester dua ini,kegiatan berberes kelas sudah dilakukan, tetapi untuk penataan bangku kami masih menyepakati model di semester satu. Dengan alasan :

space kelas menjadi terlihat lebih luas

❤ arena kosong di tengah kelas bisa menjadi ruang untuk berekspresi

❤ anak-anak memiliki pandangan luas ke papan tulis tapa takut terhalang dengan temannya.

❤ bersihin kelasnya (menyapu) jadi lebih gampang karena bangku memiliki jarak yang nggak terlalu dekat.


Mengarang
Zaman sekolah dulu suka bosen setiap kali masuk sekolah disuruh ngarang sama guruku. Tapi, apa yang diajarkan guruku justru bermanfaat sekali bahkan sampai sekarang ini. Nggak gampang lho merangkai kata menjadi paragraf apalagi alurnya bisa enak sekali. Makanya, pelajaran Bahasa Indonesia dulu nggak jauh dari yang namanya kegiatan mengarang. 

Mengarang yang sebenarnya lho ya. Dalam artian mengarang cerita pengalaman anak-anak saat libur sekolah. Hal sepele dan mereka mengalami sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, tetap saja masih banyak menemukan anak dengan penataan kalimat yang hampir sama dan diulang-ulang. 

Kan jadi ketahuan bagaimana kemampuan anak dalam berbahasa sub menulis. Kalaupun membosankan ya ada manfaatnya :

☝ anak belajar mengungkapkan ide dan perasaannya lewat tulisan.

☝ belajar untuk menyusun sebuah kalimat.

☝ belajar menerapkan fungsi tanda baca kalimat.

☝ anak belajar menyampaikan hasil karangan di depan kelas. 


Mencongak

Hayo, siapa yang dulu jago mencongak? tradisi mencongak aku dapatkan dari guruku kelas 2. Biasanya untuk mencongak itu mengarah ke mapel Matematika dengan kemampuan berhitung cepat. Meski aku belum rutin setiap hari, tetepi anak-anak pertama kali mencoba mereka bilang seru. 

Jadi, aku melemparkan sepuluh pertanyaan perkalian. Setiap nomor harus ditulis jawabannya di buku dengan waktu tak kurang dari semenit. Umumnya, metode mencongak ini digunakan untuk menghafal perkalian. 

Bagi anak yang sudah hafal perkalian bakal happy karena bisa menjawab dengan cepat, tapi kalau anak belum hafal ya gitu deh. Suka cemberut dan sewot sendiri.


*****

Tiga kegiatan ringan itulah yang biasa aku terapkan sehari barang dua hari setelah masuk pertama sekolah. Meski masih dilanjutkan ke pembelajaran berikutnya, dengan kegiatan lumayan ringan aku harapkan anak-anak merasa fun dulu. Baru deh masuk ke materi yang sudah ditentukan dalam silabus. 


Hampir lupa, awal masuk yang pertama bu guru tanyakan selain kesan-kesan liburan adalah perkara rapor. Tradisi menyimpan rapor selama liburan memang masih berlaku disini. Ada sih sekolah yang menerapkan penerimaan rapor hari Jumat, kemudian hari Sabtu dikumpulkan. Tapi, sekolahku masih menggunakan sistem lama. 

Selain rapor, aku juga sering nanya ke anak-anak. "Puas dengan nilai rapornya? Dimarahin orang tua nggak dengan nilainya?" Hahaha... Kepo amat yak. 

Bapak ibu guru, kegiatan apa saja yang biasa dilakukan di hari pertama atau kedua masuk sekolah?? Share yuk 🤗🤗

Ketahui Ini Bila Kamu Kaum Muda Yang Akan Membeli Rumah Baru!!

$
0
0
Ketahui Ini Bila Kamu Kaum Muda Yang Akan Membeli Rumah Baru ~ Kamu sekarang sukses dan sudah punya tabungan yang cukup untuk membeli sebuah rumah di Bandung. Tapi sebagai pembeli yang awam tentang properti, tentunya kamu butuh pengetahuan lebih seperti bagaimana proses dalam mencari rumah dan melakukan pembelian secara tepat.
Sumber: pixabay

Ditambah lagi dunia properti rentan terhadap penipuan karena minimnya pengetahuan calon pembeli. Nah, buat kamu yang berencana membeli rumah tapi masih awam dalam bertransaksi, kamu bisa mempelajari hal-hal dibawah ini sebagai penambah wawasanmu.

✔ Minta Bantuan Kontraktor Profesional
Dunia properti saat ini sangat berkembang sehingga kita tidak tahu mana orang yang benar-benar jujur dalam berbisnis. Jika kamu adalah orang awam dalam hal ini maka ada baiknya kamu menyewa seorang profesional yang akan membantumu memproses segala sesuatunya menjadi lebih baik. 

Mungkin kamu kurang paham tentang proses jual beli tanah, SHM, dan aturan hukum lainnya tentang pertanahan dan bangunan, jadi daripada kamu repot di belakang karena salah langkah dan ditipu, lebih baik menggunakan jasa profesional untuk mengurusnya.

Selain semua terjamin aman, kamu juga punya wewenang untuk lebih aktif bertanya dan mengetahui seluk beluk properti dibalik sosok profesional. Jadi untuk pembelian di tahun berikutnya setidaknya kamu sudah punya pengalaman yang bisa diterapkan.

✔ Bijak Menggunakan Dana Yang Tersedia
Dana yang tersedia adalah hal pertama yang harus dipahami sebelum melangkah lebih jauh. Setelah itu kamu bisa lanjut mencari properti yang sesuai dengan kondisi keuangan dan keinginanmu. 

Hal ini juga bisa memberi kamu batasan tentang rumah-rumah impian yang saat ini bisa kamu jangkau dengan ketersediaan dana yang ada. Pendanaan adalah caramu untuk melihat sebuah rumah apakah sudah sesuai dengan kemampuanmu. Ini akan mempermudahmu dalam mencari katalog sehingga tidak semua properti kamu lirik.

✔ Prioritaskan Daftar Keinginan
Saat datang ke pameran properti, carilah rumah yang paling banyak memiliki kesesuaian dengan daftar keinginanmu. Seperti jumlah kamar, luas bangunan, hingga fitur lain yang menjadi nilai tambah dalam mengkonsep rumah idaman.

✔ Fokus Pada Lokasi
Lokasi begitu penting karena akan berpengaruh pada mobilitasmu dan anggota keluarga lainnya. Lokasi juga merupakan hal yang tidak dapat dirubah sampai kapanpun. Jika bangunan atau luas kamar bisa direnovasi, tentunya lokasi tidak akan berubah sampai kapanpun. Jadi pastikan kamu mendapatkan lokasi yang tepat.

✔ Jangan Memusingkan Hal Kecil
Setelah kamu sampai proses yang lebih jauh, cobalah untuk tidak terlalu detail menanggapi hal-hal kecil yang tidak sesuai dengan konsepmu. Misalnya keramik di dapur yang bertekstur kasar dan berpola aneh, atau kamar mandi yang tidak memiliki bathtube

Ini akan membawamu ke hal-hal yang sangat rumit dan kamu akan bingung dengan banyaknya pilihan karena satu fitur sederhana yang sebenarnya tidak terlalu penting. Ambil langkah mundur dan lihat rumah secara keseluruhan karena ada banyak hal mendasar yang harus dipikirkan daripada sekedar lantai keramik yang tidak sesuai dengan keinginanmu.
 
✔ Mulailah Dengan Penawaran Terbaik
Jika kamu telah menemukan target rumah impian yang tepat maka sekarang saatnya berada satu langkah lebih jauh dengan melakukan penawaran. Tapi biasanya jika kamu memilih berhubungan dengan perusahaan properti besar maka tentu akan ada banyak saingan yang berkompetisi untuk mendapatkan rumah idaman yang sama denganmu. 

Dan tentunya penawaran yang akan kamu lakukan tidak akan berbuah apa-apa. Daripada penawaran hargamu ditolak dan tidak sesuai dengan harga para pebisnis properti, ada baiknya kamu juga mempertimbangkan apakah properti yang akan kamu dapat sudah seimbang dengan harganya.

✔ Kumpulkan Informasi Lebih Lanjut
Kumpulkan informasi lebih lanjut tentang bagaimana proses jual beli akan berlangsung. Cari tahu juga hal-hal lain seperti biaya balik nama atau pengurusan SHM dan lain sebagainya agar kamu juga tidak merasa tertipu dikemudian hari. Jika kamu telah paham dengan segala konsekuensinya maka kamu bisa lebih puas dan mempersiapkan diri untuk beberapa waktu ke depan mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan pembelian rumah.

✔ Negosiasi Dengan Pihak Terkait
Setelah rumah impian siap dibeli, cobalah bernegosiasi lebih lanjut tentang apa yang akan kamu dapatkan selain rumah. Bisa jadi asuransi rumah atau hal lain yang berkaitan dengan keuntungan lebih. Ingat, ini adalah negosiasi jadi pertimbangkan bagaimana mereka juga bisa menerima permintaanmu dan mengajukan penawaran lain.

✔Jangan Melakukan Perbaikan Sekaligus
Hal ini biasanya menjadi kesalahan umum para pemilik rumah baru. Mereka tidak sabar untuk menambal segala kekurangan dari rumah baru mereka menjadi lebih sempurna sesuai dengan keinginan mereka. Kamu tidak perlu langsung mengeluarkan dana tambahan untuk memasang wallpaper atau mengganti cat sesuai dengan keinginanmu sesegera mungkin setelah rumah kamu dapatkan.

Lebih baik nikmati dulu semua yang telah tersedia. Selama kamu masih bisa tinggal dan beraktivitas normal di rumah tersebut tentunya tidak ada masalah jika tidak melakukan renovasi sedini mungkin.

Itulah beberapa hal yang sangat perlu untuk kamu ketahui saat membeli rumah baru khususnya bagi kamu muda. Usia yang masih muda cenderung memiliki pertimbangan yang tidak terlalu matang. Untuk itu sangat perlu bagi kita untuk sadar diri dan tidak gegabah dalam memutuskan sebuah perkara bahkan untuk persoalan membeli rumah Bandung dijual. Semoga bermanfaat. [PP]

Pengalaman Mengundang Mantan Pacar Di Pernikahanku

$
0
0
Pengalaman mengundang mantan pacar ke pesta pernikahanku ~ Serius memang diundang? Aku bakal jawab YA. Malahan aku sama papa dulu nganterin undangannya langsung ke rumahnya di Salatiga. Pulang dari sana dapet rejeki salak sekerdus. Alhamdulillah kan. Hahaha. 

Pict By irishtimes.com 



Memang sih sebelum menikah dan ngebahas soal siapa saja yang diundang, kala itu papa masih kasih kelonggaran aku. Dari pihak papa memang dia nggak mau berurusan dengan masa lalu. Bahkan komitmen itu dia pegang sampai detik ini. Dan kusalut sama papa.

Eh baca juga tulisan diajeng Witri yang bahas soal mantan juga..


Dipihak aku, putus sama mantan juga ada yang nggak baik ada juga yang baik. Berapa sih mantannya? Auk deh lupa! Yang jelas karena dengan si itu kami kekeuh sama agama masing-masing ya sudah, sempet tegang tapi akhirnya baik lagi demi silaturahmi. Apalagi keluarganya juga baik. 

"Kalau nikah jangan lupa diundang... Bapak ibu juga."

Dan memang akhirnya aku undang, pas di hari H ndilalahnya bapak ibu si mantan datang sama ngajak adiknya paling kecil. Terus si mantan datang sama pacar barunya. Haseeekk nggak tuh. 

Kalau ditanya bagaimana perasaanku waktu itu ya jujur biasa banget. Santai. Nggak baper atau apa yang sampai drama peluk cium lalu pingsan. Disamping itu ya aku sudah berkomitmen dan berjanji di akad nikah. Trus ya ngopo baper. 


Malah aku happy dengan kedatangan mantan dan keluarganya. Apalagi pacar barunya diajak. Sesuai dengan kesepakatan kami saat putus. Kami tetap baik-baik saja. Tentu aku yakin dari pihak mantan juga sudah diwanti-wanti sama orang tuanya. So yeah, kami bisa menjalani kehidupan selanjutnya dan akupun memang jarang untuk mencari tahu tentang dia. Kalaupun pernah ya karena kebetulan aja. 


Perasaan suami?

Jangan ditanya gimana sentimentilnya papa. Aku tahu sih sebenernya ada rasa nggak nyaman, dia diam tapi setelah itu dia cuma bilang ke aku. 

"Kamu ada masa lalu, akupun juga ada. Yang jelas nggak usah mencari atau apa. Jalani kehidupan kita kedepan tanpa ada bayang-bayang masa lalu". 

Diucapkan papa setelah pesta pernikahan kami. Demi ridho suami, berbagai cara memang aku berusaha untuk nggak mencari masa lalu. Walau kadang itu sulit. Bahkan obrolan kamipun juga pernah bahas masa lalu. Hahaha.. 

Tapi untuk momen nikahan sih ya konteksnya beda, buat aku sama suami karena diawal sudah didiskusikan ya nggak masalah ngundang mantan. Mau datang ya oke, mau nggak datang juga aku sama suami pada akhirnya juga tetep nikah. Yaiyakan! Hahaha.. 

Petuah bijaknya adalah aku berasa di titik ini juga semua berkat adanya masa lalu. Kesalahan yang bisa dijadikan refleksi diri, bagaimana belajar menjalani kehidupan berikutnya juga ada peran masa lalu. 


Tapi untuk kemaslahatan dunia perumahtanggaan aku dan papa Diyon, masa lalu biarlah tersimpan di hati paling gelap, dikunci dan nggak usah di buka lagi. Kami punya kesamaan yaitu sama-sama cemburu, bedanya papa bisa menahan tapi kalau aku mesti bakal langsung marah. 

Kalau pada akhirnya ketemu atau bahkan stalking ya biarlah sejenak datang lalu kemudian kembali. Karena hati sudah berlabuh jadilah dia pasti akan tahu kemana akan kembali. Ke hati suami tercinta. Haseekkk.

Nah buat yang ditinggal nikah mantan dan dapet undangannya, terserah kalian mau datang atau enggak. Mau datang pastikan siap segalanya secara mental dan emosional. Kalaupun nggak datang, itu opsi terbaik supaya hatimu nggak jadi baper dan merasa hancur. 

Karena kamulah yang tau isi hatimu, jadi kalau mau nikah dan berencana ngundang mantan yaa... Diskusikan dulu ya. 

Pembelajaran Tematik : Bermain Dengan Leaflet (Brosur) Minimarket

$
0
0
via pixabay

Kalau kalian bilang anak zaman now beda sama anak zaman old, aku sih setuju alias yes. Sepengalaman hampir 7 tahun ngajar, anak zaman now memang luar biasa. Anak generasi milenial yang lebih kritis dalam berbagai hal, dan mengaharapkan murid yang tunduk bin takhluk ke guru mah... Susye-susye gampang. 

Contohnya aja dalam KBM. Mengaharap mereka bisa diam, mendengarkan, dan mencatat lalu guru bisa ndremimil dengan mulus tanpa ada suara di pojokan. Itu mimpi. Dan pembelajaran zaman now mana boleh teacher center. Bikin murid nggak kreatif. 
via giphy
Kadang merasa capek juga tapi kalau pembelajarannya asyik gurunya juga ikut happy. Salah satunya disaat aku memanfaatkan leaflet mini market punya temen di kantor. Dia juga honorer tapi kerja sambilannya punya mini market selevel indomart itu. Jadi deh tiap ada promo selalu ada leaflet di kantor. 

Dari pada nganggur, tanpa RPP atau perencanaan matang hanya berbekal lihat materi di silabus, kumanfaatkan saja leaflet itu. 

Jadi leaflet itu berfungsi untuk pembelajaran Matematika, Bahasa Indonesia dan IPS. 
via google


Matematika :
💰 Mengenal bilangan ribuan sampai ratus ribuan 
💰 Mengenal nilai tempat
💰 Mengenal mata uang 
💰 Operasi hitung bilangan (penjumlahan dan pengurangan ribuan)

Bahasa Indonesia
📖 Membaca memindai (melihat secara seksama barang dan nominalnya)
📖 Menuliskan hasil pengamatan dalam bentuk laporan 
📖 Berlatih menulis dalam tabel 
📖 Mengemukakan pendapat di depan kelas

IPS :
♣️ Mengenal mata uang 
♣️ Mengenal berbagai macam kebutuhan hidup manusia
♣️ Membedakan kebutuhan pokok, sekunder dan tersier 

Karena ini adalah kerja kelompok, dalam pengamatan dan penilaiannya pun bisa meliputi penilaian individu dan kelompok. Penilaian individu lebih ke bagaimana keaktifan anak dalam kelompok, cara mereka menyampaikan pendapat dalam kelompok, dan menghargai pendapat teman sekelompoknya. Sementara penilaian kelompok lebih menekankan dalam kekompakan dan kerja sama. 

Alat dan Bahan :
🏆 5 buah leaflet
🏆 Kertas hvs 
🏆 Pensil 

Kegiatan pembelajaran :
🌠 Bagi kelas menjadi 5 kelompok. Atau dalam satu kelompok terdiri maksimal 5 orang. 
🌠 Berikan kertas hvs dan leaflet ke masing-masing kelompok. 
🌠 Perintahkan kelompok untuk membagi perannya. Ketua kelompok, sekretaris, dan anggota. 
🌠 Kemudian ajak anak untuk melihat dengan teliti berbagai macam daftar barang dalam leaflet. 
🌠 Berikan mereka berdiskusi menyelesaikan tugasnya. Memilih daftar barang dan menuliskan harganya. Sertakan juga dalam tabel untuk menuliskan bilangan ribuan dalam bentuk huruf. 
🌠 Setelah selesai perintahkan ketua kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. 
🌠 Bersama dengan guru, ajak anak untuk menyimpulkan pembelajaran. 

Dalam pembelajaran yang model ini, anak-anak justru lebih seneng. Next, bikin pembelajaran yang gimana lagi ya?? Ada usul?

Menjadi Guru dan Ibu Yang Produktif Bersama ASUS X555QA

$
0
0
Kebutuhan pokok manusia sudah pasti menyoal sandang, pangan dan papan. Tapi, di generasi milenial dimana segala sesuatu bisa kita dapat dengan mudah, dan ditambah pesatnya teknologi. Kebutuhan akan koneksi internet dan perangkatnya memang semacam kebutuhan pokok juga. Yes, komputer sudah mulai ditinggalkan dan memang sekarang ini kita sangat familiar dengan laptop.  



Jangan dikira profesi guru nggak butuh laptop. Sangat butuh malahan apalagi untuk guru dengan beban tugas tambahan seperti operator baik BOS, Dapodik, Aset, maupun BOS Persediaan. Penampilan dengan tas punggung ditambah dengan beban pekerjaan plus beban hidup memang semacam pemandangan miris. Miris mengapa gaji guru terlebih honorer sanggat nggak manusiawi.  eiyak.

Apalagi laptop sekolah bisa dikatakan juga laptop berjamaah. Kenapa? Pemerintah memang sudah berbaik hati dengan pengadaan bantuan berupa dua unit laptop dan printer demi kemaslahatan urusan administrasi sekolah. Tapi, tak hanya satu atau dua tangan. Besok dibawa Pak Sarimin lah, bu Marpuah lah, bahkan dibawa pak penjaga kalau diantara yang lain menolak. 

"Bu... Besok laptop bawa ya saya mau mengerjakan administrasi guru."

"Pak, tolong ya laptopnya, power point buat pembelajaran sistem tata surya belum selesai dibuat."

"Mbak, tolong laporan BOS online segera di cek."

"Mbak, Dapodik tolong di update. SKTP saya belum keluar nih. Nanti sertifikasinya gimana?"


Semua itu butuh apa?? laptop tentunya. 

Adalah aku yang juga sangat butuh laptop untuk ngeblog dan fokus jualan online serta beban tambahan sebagai operator BOS Online. Sejauh ini memang selain bergilir dengan laptop sekolah, laptop SD nya papa juga jadi sasaran buat dipinjam. Tak lain tak bukan karena laptop kesayangan sudah nge-lag dan minta di lembiru. 

Makanya pa, aku butuh laptop untuk keseharianku. 

Aku sering merajuk ke papa, karena untuk kepentingan ngeblog aku benar-benar butuh satu perangkat laptop/ notebook. Dimana bisa aku bawa ke sekolah dengan memanfaatkan jam kosong untuk bikin draft postingan, atau mengerjakan administrasi guru tanpa harus antri dengan laptop sekolah. Karena itulah aku membutuhkan laptop yang stylish, ringan, spek yang mumpuni dan terpenting harganya ramah di kantong guru honorer macam aku. Cari punya cari, aku melirik pada satu brand yang selama ini udah gencar banget ditelingaku yaitu ASUS



 Menjadi guru dan ibu produktif bersama ASUS X555QA

 

Mengapa guru dan ibu? karena ini adalah dua peran yang aku jalani. Pagi hari sampai tengah hari aku menjadi ibu dari anak ideologisku di sekolah. Sepulang sekolah aku menjadi guru, ibu, teman, kakak, dari anak biologisku dan kembali berperan sebagai istri untuk suamiku. Keduanya memang penting dan seberat apapun itu, aku berusaha menjalaninya dengan bahagia tanpa mengeluh. 

Back to school. Notebook aku butuhkan karena memang selain tuntutan pekerjaan juga sebagai cara menarik perhatian anak-anak untuk antusias belajar. Zaman now, mengajar hanya berceloteh sampai berbusa juga anak terkesan masa bodoh. Sekalinya kita menghadirkan sebuah gambar, audio maupun video, perhatian anak bisa langsung tertuju di pembelajaran. Itulah mengapa pemerintah selalu menggadang-gadang untuk pembelajaran berbasis IT. 

Salah satu cara mencuri perhatian anak-anak ketika masuk kelas adalah dengan cara gurunya menenteng notebook. Apalagi jika notebooknya stylish dengan tampilan premium, bisa dipastikan anak-anak akan berdecak kagum. "Wah... bu guru bawa laptop". Itu satu point memikat perhatian anak. Apalagi dari tampilan premium yang disuguhkan oleh ASUS X555QA ini ternyata diperkuat dengan spesifikasi CPU7th Gen AMD APU A10-9620Pdan bekerja di kecepatan2.5GHz – 3.4GHz.




Tak cukup sampai disitu, di kelas anak pasti akan sangat antusias dengan "barang baru" dimana jemari bu guru menari diatas touchpad untuk memilah materi pembelajaran yang sudah disiapkan. Teknologi smart gesture sangat memudahkan jemari bu guru untuk charm, swipe, scrool bahkan zoom in/out. Dan tentunya sistem operasi yang kekinian yaitu Windows 10 tipe 64-bit dengan performa mulus dan resposif serta kapasitas RAM mencapai 4GB.  
 

tampilan HD dan Sonic Master Tecnology

Pastinya untuk anak-anak, memberikan gambaran nyata itu sangat penting demi pemahaman konsep yang benar. Untungnya ASUS X555QA memiliki layar dengan resolusi 1366 x 768 dengan layar nyaman dan kualitas warna yang cerah. Serta dilengkapi dengan port HDMI yang mampu menyuguhkan kualitas video dengan tipe HD. Untuk kualitas audio, ASUS telah menggunakan SonicMaster Technology built-in Stereo 2W speakers and microphone, dan suport for windows 10 Cortana. Dimana kualitas suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih dan tidak pecah ketika volume dimaksimalkan. 

Tapi yang lebih penting selain penyajian pembelajaran di kelas, unsur utama didalamnya adalah menyiapkan skenario pembelajaran itu sendiri. Paling tidak  minimal guru harus menguasai Ms. Word dan bisa menggunakan internet.  Kadang jika digunakan secara bersamaan entah membuat dokumen dan berselanjar di Internet, rata-rata laptop sekolah suka nge-lag dan mode switch-off cukup lama. Jujur, ini bikin emosi. Akan beda cerita jika aku menggunakan ASUS X555QA karena hanya butuh resume instan 2 detik saja untuk beralih ke mode switch-off dan melanjutkan kerjaan. Apalagi kapasitas baterai Li-Polymer dengan keawetan 2,5 kali dari baterai Li-Ion.


Selaian kemampuan baterai yang awet, kenyamanan dalam mengetik juga ditawarkan karena dirancang secara one-piece chiclet dengan tampilan keyboard yang tampak luas untuk penampang tangan dan tersedia tombol numpad di sisi kanan. Keberadaan teknologi ASUS IceCool juga menjadi keunggulan tersendiri karena bisa dimanjakan dengan keadaan tangan tetap dingin dan memungkinkan untuk menghindari penumpukan panas di bawah palm rest.


ASUS X555QA dilengkapi dengan Port yang sangat lengkap, mulai dari LAN, 1 port USB  2.0, 2 port USB 3.0, HDMI, VGA, dan lubang card reader yang mendukung jenis kartu memori SD, SDXC, dan SDHC. Tidak ketinggalan optical disk drive berupa super multi DVD. Tak ketinggalan built-in Bluetooth 4.0 yang mendukung proses berbagai data jauh lebih cepat dan juga koneksi Wi-FI Intergrated 802.11 AC dan 902.11 b/g/n. Cocok nih kalau mau colok flashdisk buat copy RPP atau laporan lainnya, nggak usah nunggu lama. Colok, klik, transfer, selesai deh. 

Fitur tambahan lainnya adalah kita bisa mengakses data dimana saja dan kapan saja dengan ASUS Web Storage. Karena data akan terupdate dan sinkron secara otomatis baik dari notebook, tablet, ataupun smartphone.

Nah, karena guru juga manusia yang merangkap sebagai ibu dan istri. Keunggulan fitur yang ditawarkan ASUS X555QA juga sangat cocok untuk memanjakan anak kicik di rumah. Selain dengan kecanggihan spek yang dimiliki, tampilan video jika Intan merajuk untuk melihat youtube juga akan semakin terpampang nyata. Belum lagi dengan aneka flashcard yang sudah di download kemudian di prewiew barang sebentar. Atau untuk bermain game juga bisa asyik banget karena ada dual graphic Radeon R5 2 GB dan Radeon R6  M435DX.Kalau Intan sih belum dan memang aku lebih sering nge-game ketimbang papa. 

Bahkan, tak hanya cocok untuk keseharian di sekolah. ASUS X555QA juga bisa menjadi solusi untuk quality time bersama suami. Sekedar menikmati film warkop DKI dengan tampilan video full HD dan kualitas suara yang jernih, ditemani cemilan dan teh hangat memang cocok untuk semakin menguatkan chemistry. Melepas penat beban pekerjaan, anak tidur dan emak bapaknya berduaan. Uuhh.. rasanya semakin mantab untuk merajuk ke suami. 

Tak lain untuk meminang ASUS X555QA, karena selain cocok untuk guru dan ibu produktif, soal harganya juga terjangkau. Dibandrol sekitar 6 jutaan aja. Gimana, aku aja mupeng. Masa kamu enggak sih?




Artikel ini diikutsertakan pada Blog Competition ASUS AMD - Laptop For Everyone yang diselenggarakan oleh bocahrenyah.com


sumber& gambar : 
http://teknologi.metrotvnews.com/review/9K5Ry4lN-asus-x555qa-harga-terjangkau-dan-bisa-diandalkan
https://www.asus.com/Laptops/X555QA/

Ketika Guru Tak Lagi Digugu (dan Ditiru)

$
0
0
Apa harus begini?

Awalnya aku nggak tahu, linimasa begitu ramai tentang Pak Guru Budi. Guru seni musik dan masih honorer di daerah Sampang Madura. Berkat tag salah seorang teman, akhirnya aku membaca runtutan peristiwa yang akhirnya nyawa seorang guru harus hilang akibat ulah muridnya.

Source by google


Aku MIRIS. Potret pendidikan di Indonesia kembali tercoreng. Dan aku juga guru, rasanya sedih. Apalagi Pak Guru Budi harus meninggalkan seorang istri dan buah hati yang masih dalam kandungan. Ya Allah.. berikan tempat yang baik untuk pak guru Budi. Dan berikan ketabahan untuk keluarga yang ditinggalkan. 


Bagaimanapun juga kasus itu harus ditindak lanjuti. Terutama untuk pelakunya yang muridnya sendiri. Aku sih berharapnya pemerintah membuka mata  selebar-lebarnya bahwa pendidikan Indonesia ini memang butuh sebuah revolusi. Bukan hanya sibuk ngurusi perubahan kurikulum yang semakin hari semakin membebani para pelaku pendidikan. Siapa?? Guru tentunya.


Oke, aku sebenarnya agak gimana membahas ini. Tapi karena Diajeng Witri ngajak colabs, ya sudah kutumpahkan saja uneg-unegku di tema kali ini. Baca juga tulisan diajeng disini :


Jadi begini, dulu sama sekarang itu beda. Sepengalaman aku jadi murid, dijewer pernah, dihukum berdiri di depan kelas juga pernah, nggak boleh ikut pelajaran juga pernah, dipanggil kepsek karena mintain duit jajan temen-temen, bahkan ditarik paksa untuk keluar kelas karena masih makan permen juga pernah. Lapor ke orang tua? Sering! Tapi, bukan untung yang kudapat, tapi malang yang kuraih. Seolah sepakat dengan guruku, di rumah akupun dihukum orang tuaku.

"Tidak mungkin gurumu menghukum tanpa sebab, kamu pasti melakukan kesalahan."

Begitulah yang bapak bilang. Sekalinya bapak saat itu menjabat sebagai kepala sekolah di SD tempat aku sekolah. Semacam pretige juga nggak aku dapat. Biasa aja, layaknya siswa lain. Tapi ya gitu temen-temen aja yang dikit lebay "ah mentang-mentang anak kepala sekolah".

Jadi antara guru dan orang tua itu kompak. Dan jaman dulu tinggak kesopanan murid dengan guru tuh nomor wahid banget. Kalau jalan depan guru harus menundukkan badan sambil bilang permisi. Ngomong sama guru kalau nggak bisa bahasa Jawa halus ya pakai bahasa Indonesia. Tapi sekarang??? Seolah semua nilai budinpekerti dan kesopanan itu sangatlah mahal.

Bukankah tugas guru mengajarkan semua itu?

Iya. Tugas guru itu banyak, salah satunya yang menurutku berat adalah meneladankan sikap yang baik. Ingat, MENELADANKAN bukan mengajarkan secara teori. Karena setiap gerak-gerik kita selalu disorot oleh sepasang mata anak manusia yang tiap harinya ketemu di sekolah. 

Tapi yang harus diingat adalah guru berperan ya disekolah. Kembali lagi yang paling utama adalah peran keluarga. Sekolah pertama seorang anak adalah ibu lalu kemudian bapak, dan berlanjut di lingkungannya. Baru kemudian orang tua membutuhkan bantuan sebuah instansi yang disebut sekolah, dengan adanya campur tangan sosok guru. 

Tapi kenyataan sejauh 7 tahun aku mengajar SD, apa yang aku lihat jujur bikin aku ngelus dada. Belajar aja nggak mau, orang tua yang kurang peduli dengan anak juga ada, pasrah sepasrah-pasrahnya sama guru tanpa ikut memperhatikan progress si anak, bahkan ada golongan orang tua ambisius yang hobinya protes ke sekolah dengan dalih anaknya di rumah begini tapi di sekolah akhirnya begitu. 


Kalau nggak terima, siapa yang disalahkan?? jawabannya adalah GURU. 

Iya guru. Baik ngak dapat pujian, tapi kalau buruk bakal dicela sampai borok-boroknya. 

Apalagi mengingat seorang almarhum pak Guru Budi adalah guru honorer. Dimana guru honorer itu sebenar-benarnya pahlawan tanpa tanda jasa. Nggak ada perhatian pemerintah, bahkan disepelekan murid, dan ya gitu deh nasibnya. 

Murid jaman sekarang terkesan menyepelekan. Aku melihatnya seperti itu, apalagi untuk mapel di luar eksak. Ada kesan dimana pelajaran nggak penting. Jadi buat apa serius belajar toh nanti juga lulus. Mungkin seperti itu. 

Kok bisa? Entahlah, mungkin ini kecurigaanku saja. Haha. Karena ya begitu deh, paradigma orang tua masih menganggap nilai eksak itu harus tinggi. 

Guru tidak bisa sembarangan menghukum murid

Ya, jaman sekarang guru tidak bisa seenaknya aja menghukum. Apalagi ada undang-undang perlindungan anak. Yang menurutku malah penerimaan orang awam kebanyakan anak jadi terkesan manja. Karena ya boleh lah nakal.

Tapi dalam kenyataan, guru kasih PR juga banyak yang nggak dikerjakan. Alasannya sepele... LUPA. Guru mau marah? Kebanyakan anak lapor orang tua, anak mogok sekolah, orang tua datang ke sekolah dan minta anaknya jangan dimarahin. 

Ada lagi, nggak bawa buku dan nggak natain jadwal pelajaran. Alasannya nggak belajar, guru nggak bisa seenaknya nyuruh anak keluar kelas. Bisa-bisa ya kayak yang aku tulis diatas itu. Lapor orang tua. 

Jadi anak punya tameng dari hukuman guru yaitu orang tua. Padahal sekali dua kali sampai tiga kali perungatan baru deh guru biasanya ambil tindakan. Nggak asal hukum, nggaknasal jewer bahkan nggak asal tendang aja. 


KARENA KITA PAHAM DAN SADAR BAHWA MEREKA ITU ANAK ORANG, BUKAN ANAK SENDIRI. 

Maka dari itu, disini peran guru sebenarnya adalah kolaborasi dengan orang tua. Tapi orang tua yang sadar dengan pendidikan anaknya. 

Bahwa sebenarnya anak-anak juga meniru dari yang dilihat. 

See kan, sinetron jaman sekarang anak sekolah udah pada nge-gank, trus rame-rame benci gurunya, tawuran lah apalah. Bahkan pas lagi rame sinetron GGS (Ganteng-Ganteng Serigala) juga cara berantem muridku mirip sama di sinetron kalau pas perang. 

Disitu juga butuh filter orang tua untuk membatasi tontonan anak. Jangan kok asal nonton terus anaknya sambil belajar ya sambil nonton sinetron. Atau jauh lebih memperbolehkan nonton sinetronnya ketimbang belajar. 

Jaman aku dulu, ibu ketat banget peraturannya. Matiin TV dari jam 6 dan baru nyala lagi jam 9. Biar apa? Belajarku sama bapak jadi nggak terganggu. Dan kebiasaan itu berlanjut sampai sekarang. 

Trus yang penting juga pergaulan anak. Lingkungan sekitar juga berperan dalam membentuk karakter anak. Orang tua juga perlu memberi peraturan dan batasan pergaulan anak. Salah bergaul bisa-bisa anak jadi nggak karuan. 

Dan yang perlu ditekankan ke anak adalah guru itu orang tua di sekolah, jadi orang tua juga bisa bersinergi untuk saling berkomunikasi dengan guru di sekolah. Karena menjadi orang tua yang pro aktif di era sekarang itu lebih baik ketimbang yang hanya pasrah dan protes aja. 

Panjang ya... 
Intinya sih kalau aku perlu ada kajian juga dari pemerintah untuk melakukan revolusi mental pendidikan secara besar-besaran. Bukan hanya sibuk ngurusin Guru Garis Depan aja. Yang dekat-dekat juga perlu diperhatikan. 

Dan kepada para wali murid jangan sampai anak kita seolah lepas kontrol hanya karena orang tua sibuk. Memperhatikan anak dan sekolahnya itu juga hal yang penting. Apalagi menanamkan nilai kesopanan dalam diri anak, karena mempersiapkan anak di masa depan juga bukan hanya tugas guru saja. 


Semoga di era sekarang sosok guru masih digugu dan ditiru. Dan semoga kejadian yang menimpa Pak Guru Budi ini tidak terulang lagi. Aamiin.

Peralatan Mewarnai yang Kupakai

$
0
0
Ternyata, crayon dan alat perang mewarnaiku tersimpan di almari sudah cukup lama. Selain karena rawan dirusuh si Intan, mood mewarnaiku kok sedang turun. Haha.. alibi tapi aslinya malas.



Padahal mewarnai tuh banyak banget manfaatnya. Dan aku pernah bahas juga di blog ini. Sekarang, temen sekantor juga  mulai ketularan seneng belajar mewarnai. memberikan efek bagus kan lumayan, aku bisa nabung pahala. Hahaha... shombhong!!!



"Crayonnya nggak di bawa, bu?"

Haha... Minjem...beli donk. Wkwk..pelit amat ya.

Nah, sekian lama nganggur, aku cukup rindu dengan alat perang mewarnaiku. Selesai mewarnai seringnya temenku nanya apa cuma pakai crayon? Ya jelas enggak karena ada alat pendukungnya. Tentu disesuaikan dengan tekniknya.

So, alat perangku dan kegunaannya adalah sebagai berikut :



🖌️ Crayon Titi Isi 55
Kenal crayon ini waktu PPL, dimana secara nggak sengaja beli yang isi 12 untuk bikin alat peraga. Eh, lihat keponakan mewarnai pakai yang isi 55 kok ya kepincut. Ya sudah beli aja seharga 80ribu di Rajawali Nglejok.

Enaknya crayon ini adalah :
+ Nggak terlalu oily
+ Serbuk hasil goresan nggak terlalu banyak
+ Tingkat keempukan yang menurut aku nggak keras dan nggak empuk banget.
+ Harga relatif terjangkau

Pensil 8B
Secara luar bentuknya sama dengan pensil biasa. Hanya saja mata pensilnya memiliki ukuran lebih besar dari pensil biasanya. kegunaan pensil ini untuk memperjelas garis yang tertutup krayon. Efeknya adalah gambar menjadi lebih jelas. 

Harga pensil ini aku beli 8000 rupiah udah dapet merk stadlerr.

Pensil Kaca
Seperti namanya, pensil ini memang kegunaannya untuk membuat goresan di atas kaca. Aku pakai pensil ini untuk memberikan ornamen  variasi di setiap gambar yang sudah aku warnai. Kebetulan aku pakai pensil kaca warna merah, biru, kuning, putih, hitam, dan hijau. 

❤ Spidol Putih
Spidol ini secara tekstur sekilas mirip tipe-x. Tetapi ketika dipadukan dengan crayon, lebih tajam dan lebih cepat kering. Sebenarnya ini optional banget, tapi aku lebih suka untuk membuat ornamen titik-titik di awan gitu. 

❤ Greebel Artist
Ini juga crayon, tetapi Greebel Artist ini bisa menindih goresan crayon titi. Biasanya aku gunakan untuk finshing juga dimana membarikan ornamen goresan atau titik-titik. Jadi, dengan menggunakan greebel artist ini gambar seolah menjadi semakin hidup. 

❤ Sulak Kecil
Kalau sulak ini fungsinya untuk membersihkan arena gambar dari sisa crayon yang kita goreskan. Kenapa nggak pakai tisue? jadi pengalaman aku pakai tisue justru goresan sisa crayon ini malah menempel di kertas gambar dan tampak lebih kotor. Makanya aku beralih ke sulak kecil dan arah membersihkan cukup searah dan jangan terlalu di tekan.

Dan berikut aku contohin komposisi penggunaan dari crayon dan alat pendamping mewarnai 😊
Jadi itu bunda, keseluruhan alat perang mewarnai yang aku pakai. Sebenarnya aku masih dalam tahapan pemula, jadi untuk memaksimalkannya juga masih berproses. 


Miliki Kulit Cantik dengan Sakura Collagen Anti AGE`s Cream

$
0
0

Bertambahnya usia pasti diikuti juga dengan perubahan yang ada dalam diri kita. Salah satunya adalah kondisi kulit. Usiaku sekarang sudah 28 tahun, dan memang aku tak lagi gila berburu aneka macam kosmetik ataupun gincu. Aku beralih ke rangkaian skincare. Karena kesehatan kulit terutama kulit wajah juga semacam investasi. 



Dulu pernah aku menggunakan krim dokter. Sebulan pertama diwajahku memang mulus banget, tapi di bulan berikutnya wajahku muncul jerawat infeksi sampai akhirnya aku hentikan krim dokter itu. Efeknya aku kapok buat pakai krim dokter lagi. Dan keluhanku di wajahku selain jerawat ya kusam gitu. 

Pengen donk cantik, wajah glowing, dan nggak kusam. Apalagi mengingat memang sudah saatnya memilih produk dengan kandungan anti aging. Gile aja umur segini udah mikir krim anti aging. hahaha. Ya nggak masalah, selagi kita merawat kulit dari sekarang, ada bagusnya juga untuk kemudian hari. Setidaknya kerutan bisa datang lebih lambat *halah*.

KENALAN DENGAN SAKURA KOLAGEN ANTI AGE'S CREAM



Sakura Collagenby PT Meiji ini mengandung ekstrak bunga Sakura yang diperkaya dengan bahan-bahan aktif untuk mencegah proses penuaan. Sakura Collagen ini juga mengandung anti AGE's yang bekerja mencegah proses penuaan dari dalam kulit.

Seperti namanya, krim ini memang dari Jepang namun sekarang sudah bisa didapatkan di pasaran Indonesia. Dikemas dengan wadah kaca bertutup silver. Tampilan kemasannya aja anggun banget. Kemasan kardusnya juga terkesan elegan dengan warna dasar putih dan ada ornamen bunga sakura. 


Setelah dibuka botol kacanya, kita akan disuguhkan dengan cream dari si sakura collagen ini. Warnanya pink soft dan aromanya juga soft banget. Ketika dioles ke kulit wajah, pertama kali pakai, aku merasa agak panas-panas dikit. Tapi tetap aku lanjutkan pemakaiannya dan di hari ketiga kulitku biasa saja rasanya. Memang respon wajahku ketika mencoba skincare baru seperti ini. So far, aku cocok dan nggak melihat adanya iritasi atau kemerahan di wajah aku. 

Tertulis di kemasan untuk di gunakan ketika pagi dan malam. Kesan yang aku rasakan ketika memakai krim ini di pagi hari adalah make up jadi lebih menempel. Entah ini sugesti atau apalah, Sakura Collagen aku oleskan setelah aku bersihkan wajah dan sebelum menggunakan bb cream. Di wajah nggak berkesan oily atau gimana gitu sih. Enak lah pokoknya. 

Nah kalau malam hari biasa aku pakai sebelum tidur. Setelah ritual membersihkan muka, aku oleskan sakura collagen dan di kulit berasa ringan banget lah. Pagi ketika bangun tidur dan sengaja langsung ngaca, wajahku kelihatan lebih bright dari sebelum pakai krim ini. 

Komen si papa setelah hampir sebulan pakai sakura collagen ini wajahku jadi kelihatan lebih bersih dan nggak begitu kusem. Nah loh, papa makin cinta kan. 😍

Oiya, kita intip dulu yuk kandungan dari Sakura Collagen. 

🌸Sakura Extract yang berguna untuk menghambat proses penuaan.

🌸Hydrolyzed Fish Collagen Type 1  berfungsi untuk menambah collagen di kulit kita.

🌸Pro Vitamin B5 yang berguna untuk meregenerasi sel kulit.

🌸Hyaluronic Acid yang berguna untuk melembabkan kulit.

🌸Vitamin E yang berguna sebagai antioksidan.

Dengan keberadaan Sakura Collagen di meja riasku, untuk mendapatkan perawatan kulit dengan anti aging rasanya sangat mudah. Selain menjaga dan merawat kulit dari luar kita juga wajib mengimbangi dengan beberapa kebiasaan supaya kulit tetap sehat.

💪 perbanyak konsumsi air putih

💪 mengurangi begadang

💪 menerapkan pola hidup sehat

💪Banyakin tersenyum karena senyum itu ibadah.

Nah, karena aku merasa cocok dengan pemakaian Sakura Collagen, sepertinya pencarian skincare ku berlabuh di produk ini. Tulisan ini murni dari pengalaman aku sendiri ya, semoga bermanfaat. 

Hempas keriput di wajah dengan Sakura Collagen, yuk!

Bukan Review Film Dilan 1990

$
0
0
source by google

Finally
, setelah sekian purnama kaki ini nggak menjamah bioskop. Weekend kemarin dengan hasrat menggebu-gebu dari rumah, kurayu driver pribadiku buat nganter ke Semarang sekalian nonton Dilan. Dengan aneka macam rayuan termasuk salah satunya adalah pergi berdua tanpa Intan.  




Hiyes, film yang lagi diperbincangakan ini memang berhasil membuat hasrat tante-tante ini menikmati gombalan anak SMA. Novelnya sih udah qatam ya. Jadi makin penasaran aja sama filmnya. Apalagi sebelumnya dede Iqbal kan mayan bikin pro kontra tuh buat meranin sosok Dilan. 

Tapi, hati gue sudah ada Dilan kok. Dia adalah Dilanku 1985 🤣🤣

sama Dilan...Dilanda kelaparan :D

Nggak niat ngreview filmnya sih, apalagi spoiler. Cuma mau nulis kesan-kesan aja selama nonton kemarin. Ya, nonton garingan choy. Popcorn aja kaga beli, masuk theater aja udah telat sepuluh menitan. Papa sih salah jalan. KZL kan. Hahaha..

So, film dengan latar setting di kota Bandung ini aku bilang epic banget. Apalagi dengan setting tahun 90 an. Sukses deh ye, bikin papa nostalgia sementara aku sih ya... Biasa aja. Hahaha..

Jadi kesan aku sama film Dilan ini adalah...

❤️ Ekspektasiku antara novel dan filmnya sih ya terbilang pas, nggak mengecewakan. 

❤️ Setting tahun 90an memang ngajak nostalgia banget. Terlebih telepon umum pakai koin. Zaman itu aku suka nemenin mbak telfon pacarnya tuh di telepon umum di terminal. Nukerin koin seratusan yang gedhe dan gitu deh nelpon sepuasnya sampe koin abis. 

❤️ Alur ceritanya sih memang sempet aku ngrasa jenuh. Rumah, sekolah, telfonan, dan ya gitu deh...tapi tercover sama aktingnya Dilan Milea. 

❤️ Adegan bunda ngajak pulang bareng Milea tuh kelihatan banget kalau aslinya pakai layar hijau. Apalah itu nggak tau istilahnya. Dan dikit wagu sih. 

❤️ Trus sensasi telponan sama pacar pakai telpon umum dan telpon rumah itu bikin dag dig dug. Apalagi kalau yang terima telpon bapak atau ibu, pasti deh bilang udah tidur. Hahaa. Kok Dilan sama Milea enggak ya? Bebas aja gitu. 

❤️ Dilan kadang garing banget gombalannya. Tapi, sukses bikin papa cengar-cengir sepanjang film, ABG yang duduk disamping aku pada bilang "uuuu...co cwit...", bapak-bapak belakang aku yang ngakaknya masyaallah, dan ada bayik nangis choy. Lumayan nggak khusyuk nih ngikutin alurnya. 

❤️ Sikap tengilnya Iqbal Ramadhan ini juga bikin gemez. Buyar deh ya image kalemnya pas dia di CJr. Dilan, kamu makan apa sih?


❤️ Trus suara hati Milea kok mirip banget sama mbaknya, ya. Kupikir itu suara Sisy Priscilla 😂🤣

❤️ Kang Emil, nongolnya dikit amat sih?  Cuma nempelin pengumuman doank 😪

❤️ Jadi kangen ngisi TTS nggak sih? Haha.. zaman SMA, TTS primadona banget di kelas.

❤ kerupuk kesukaan ibuku tetiba aja jadi barang berharga buat Milea

❤ traktir bakso. zaman itu udah elite banget. wkwkwkwk.

❤ Trus nih ya lihat masa SMA tahun 90-an itu kok enak banget gitu. Masih bisa dihitung jari berapa anakyang bawa motor. Jalan rame-rame trus nunggu angkot. Nemenin gebetan di angkot biar nggak kenapa-napa. Jalan kaki bareng sambil cerita ini itu. hahaha... 



Dan ini kenapa sih aku malah jadi ikutan nostalgia masa SMA. wkwkwkwk.

source by google

Terkait Dilan yang emosian dan berani melawan Suripto. Hem... Aku mau kasih pendapat ya. Memang kurang pas, tapi jika melihat bagaimana awal mula pak Suripto menarik Dilan sih ya akan sangat wajar jika Dilan marah dan melawan. 

Argumen Dilan itu juga bener karena sudah sepantasnya seorang guru itu bisa digugu dan ditiru. Aku dan papa juga guru, jadi ya sisi positifnya sih kita belajar juga bahwa murid juga patut dihargai. Lebih memanusiakan manusia lah. 

Mau bilang Dilan nggak cocok jadi idola sih ya monggo. Disisi lain sosok Dilan memang berprestasi dan nurut sama bunda. Tapi balik lagi sih ke individu masing-masing. Dan nggak usah debat dengan dalil agama atau apalah itu. Bu... Urusan buibu tuh banyak, nggak cuma bahas Dilan aja. Wkwkwk.


Etapi.... aku kok terhanyut sama gombalan Dilan ya. wwkwkwk



Udah ah gitu aja. Keluar theater sih ya pada cengar-cengir gitu sih, termasuk papa. Komen papa filmnya bagus. Kalau aku kasih nilai ya 8 dari 10 deh. 

Sampai ketemu di Dilan 1991 ye.... 


Lunpia Cik Me Me: Citarasa Kuliner Kota Semarang

$
0
0


Sepanjang belajar tentang keragaman Indonesia salah satunya makanan khas daerah, aku kenalnya Semarang itu sebagai kota Lunpia. Dimana oleh-oleh yang kebanyakan orang cari yaitu lunpia. Penasaran juga sih dengan lunpia asli Semarang, karena selama ini aku makan lunpia KW aja sih. Gimana nggak KW, hawong aku belinya disini, di Purwodadi dengan judul "Lunpia Asli Semarang". Wkwkwkwk.
Tapi bagi pecinta kuliner tentu akrab donk  dengan Lumpia Delight. Sebuah ikon kuliner tradisional Semarang ini awalnya kukira bukan kepunyaan orang asli Semarang. Ternyata aku salah besar. Cik Me Me ini merupakan pendiri Lunpia Delight yang mana beliau adalah generasi ke tiga dari Lunpia Mataram. Dengan sang maestro Chef Tan Yok Tjay dan Cik Me Me ini merupakan generasi penerusnya. Ya, sudah bisa dipastikan bahwa dunia lunpia memang jadi jiwanya.

Dulu Lunpia Delight, Sekarang Lunpia Cik Me Me

Memang sih nggak di pungkiri, ada kata delight dikiranya bukan asli Semarang. Karena ini makanan tradisional kenapa nggak mengusung nama yang lebih selaras dengan cita rasa Indonesia. Dengan adanya beberapa masukan dari berbagai pihak, akhirnya di usia Lunpia Delight yang sudah memasuki empat tahun, bertanformasilah identitasnya. 

Sebelumnya di tahun ketiga, logo Lunpia Delight sudah mencantumkan nama Cik Me Me. Namun makna dari semua logo hanya mengandung arti Lunpia yang menyenangkan Cik Me Me. Nah, di tahun keempat ini, identitas Lunpia Delight berubah menjadi Lunpia Cik Me Me dengan makna Lunpia Cik Me Me sungguh menyenangkan citarasanya. Tentu masih menyisipkan kata delight dengan tujuan para relasi Lunpia Delight tidak salah pilih. 

Sempet ya untuk ke restonya di jalan Gajah Mada 107, ada debat sedikit sama papa yang waktu itu lagi nyetir. Pemahamanku masih Lunpia Delight, tapi papa melihat adanya pamflet dan banner gedhe dengan tulisan Lunpia Cik Me Me. 

Meski identitas berubah, citarasa tetap sama bahkan sekarang ada inovasi menu varian lunpia yang disediakan di Lunpia Cik Me Me. 

Dengan bahan utama rebung, Cik Me Me ternyata turun tangan sendiri dan memastikan semuanya oke sebelum sampai ke customer. Mulai dari pemilihan dan pengolahan rebung itu sendiri. Karena bagi Cik Me Me, kepuasan pelanggan adalah segalanya, jadi kualitas lunpia juga sangat diperhatikan. 

Sajian Menu Istimewa Cik Me Me

Dalam memuaskan pelanggan, Cik Me Me jiga menciptakan beberapa inovasi menu baru loh. Dibutuhkan waktu kurang lebih tiga bulan untuk eksperimen untuk mendapatkan citarasa yang pas.

Sekarang ada 6 sajian menu istimewa : 
🍴 Lunpia original (lunpia rebung, udang dan telur)

🍴 Lunpia Raja Nusantara (lunpia  rebung, teur, jamur dan kacang mete pilihan)

🍴 Lunpia KaJaMu ( lunpia rebung, telur, dan daging kambing jantan muda)

🍴 Lunpia Fish Kakap ( lunpia rebung, telur, ikan kakap pilihan)

🍴 Lunpia Crab ( lunpia rebung, udang, telur, daging kepiting pilihan)

🍴 Lunpia plain ( lunpia isi rebung). Varian ini khusus untuk vegetarian. 

Citarasa Istimewa dan Bersertifikat Halal MUI

Saat mencicipi Lunpia Cik Me Me, memang tekstur rebung cenderung lebih kering dan empuk. Dalam pengolahan rebung sendiri, rebung dibumbui dan mengurangi kadar airnya tanpa menghilangkan kaldunya. Butuh proses lumayan lama, karena pengolahannya pun tidak menggunakn bahan pengawet. 

Dan, sempet sangsi dengan aroma khas rebung masih tersisa, tapi ternyata enggak sama sekali. Mencicipi dua lunpia kering dan basah, ternyata bikin perut kenyang banget. Untuk lunpia kering ini digoreng dengan sistem deep fried, jadi sebelum di kemas memang dipastikan minyaknya tidak bersisa. Kriuknya kulit lunpia juga terasa pas. 


Dalam penyajiannya, aku sempet tanya ke Cik Me Me kenapa lunpia sudah dipotong-potong dan ada daun bawangnya. Awalnya aku mengira itu onclang/loncang. Ternyata bukan. Hahaha..

Jadi, disajikan sudah dalam potongan itu memudahkan dalam memakannya. Sementara daun bawang dari bawang merah ini fungsinya untuk mengurangi kembung. Biasa lah ya perjalanan jauh pasti perut terasa kembung, nah lebih tepatnya daun bawang ini sebagai garnish tetapi jika dikonsumsi juga nggak masalah

Yang terpenting sekali bahwa Lunpia Cik Me Me sudah mengantongi sertifikat halal dari MUI. Jadi nggak perlu ragu untuk mengkomsumsinya. 

Konsep Resto yang cozy dan ramah anak



Konsep gerai Lunpia Cik Me Me ini bukan sekedar toko oleh-oleh, melainkan juga sebuah resto dengan suasana yang cozy dan ramah anak. Dimaksudkan disini adalah memanjakan pelanggan untuk bisa mencicipi sambil beristirahat sebelum pulang membawa bingkisan lunpia. 

Bahkan disediakan meeting room dengan kapasitas minimal 15 orang dengan harga per orangnya 50ribu include seporsi lupia. Fasilitas lainnya adalah adanya mushola, toilet yang terjamin kebersihannya, play ground dan pilihan oleh-oleh lainnya. Kubilang resto Lunpi Cik Me Me ini satu kesatuan paket lengkap. 

Buat yang diluar kota dan pengen menikmati Lunpia Cik Me Me, melayani delivery order juga dengan order minimal 10 biji. Dan sekarang hadir juga gerainya di bandara Ahmad Yani. Start dari jam 05.00 sampai 22.00 wib. 

Lidah bisa saja berdusta, tapi cita rasa sudah pasti lidah tak akan berdusta. Identitas berubah tapi citarasa sama, pas banget lah ya bahwa Lunpia Cik Me Me ini sebagai ikon Kuliner Kota Semarang. 
 

Cara Membuat Anak Mudah Memahami Bahasa Inggris

$
0
0

Sampai dengan saat ini, bahasa inggris masih menempati bahasa paling berpengaruh di dunia. Kedudukanya sebagai bahasa internasional menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa sarana dalam berkomunikasi antar bangsa. Tidak hanya antar politikus, komunikasi antar pelaku bisnis internasional juga dilakukan dalam bahasa inggris. Banyak perjanjian-perjanjian yang dibuat dalam bahasa inggris.



Bagaimana kita bisa memahaminya bila kita tak bisa berbahasa inggris?

Tak hanya dalam tataran internasional, dalam sekala nasional bahasa inggris juga menempati posisi yang penting. Sejak dibangku SMP dan SMA, bahasa inggris menjadi matapalajaran wajib yang diujikan. Lalu pada tingkat kuliah, bahasa inggris menjadi syarat ujian masuk yang harus dilalui. Pada kabanyakan perguruan tinggi (walau tidak semuanya) bahasa inggris juga merupakan syarat utama kelulusan yang diwujudkan walam sebuah sertifikat misalnya toufle. 

Cara Membuat Anak Mudah Suka Bahasa Inggris

Pentingnya bahasa inggris, membuat kita sebagai orang tua rasanya wajib membekali anak kemampuan bahasa inggris yang mempuni. Dengan begitu anak jadi lebih mudah dalam menghadapi kehidupan di tengah persaingan yang begitu ketat.

Lalu bagaimana cara membuat anak mudah memahami bahasa inggris? Berikut beberapa caranya:

1. Perkenalkan Sejak Dini
Yups cara pertama yang bisa kita lakukan biar anak mudah memahami bahasa inggris adalah memperkenalkanya sejak sedini mungkin. Tidak masalah kalau bahasa ibu anak bukanlah bahasa inggris, melainkan bahasa daerahnya.

Tapi tidak ada salahnya juga bisa anak kita kenalkan dengan bahasa inggris juga. Kita bisa memulai dengan kata-kata sederhana di ruang makan dan lainya. Kalau Intan aku memulainya dengan lagu Twinkle twinkle little star.


2. Ajak Anak Komunikasi Dalam Bahasa Inggris
Kalau bahasa disekitar anak tidak menggunakan bahasa inggris, tentu anak sulit untuk menerima bahasa inggris sebagai salah satu bahasanya. Maka kita harus terbiasa berkomunikasi dengan bahasa inggris pada anak. Minimal dengan begitu, anak jadi punya teman berkomunikasi dengan bahasa inggris.

Nggak usah yang susah-susah, sebatas kata hi, hello, thank you, love you, kiss mama please. Dengan mengenalkan kosa kata sederhana, setidaknya anak pernah mendengar bahkan tak jarang Intan meniru meskipun jatuhnya dia bilang "las yu" untuk love you. 😄

3. Ciptakan Lingkungan
Berikutnya, kita juga bisa melakukan rekayasa lingkungan. Misalnya kita ganti semua nama benda di sekitar anak menggunakan bahasa inggris. Jadi dengan begitu, anak lebih terbiasa menggunakan bahasa inggris.

Suami memang sempat menentang karena ada kekhawatiran spech delay disaat umur setahun aku mengenalkan lagu berbahasa inggris. Akan tetapi semakin kesini, melihat perkembangan Intan alhamdulillahnya suami malah mendukung.

Sebatas mengenalkan saja sih tepatnya ke Intan. Bukan berarti kami sepenuhnya menerapkan bilingual, akan tetapi kami lebih ke mempersiapkan agar nantinya Intan tidak terlalu kaget dengan keberadaan bahasa Inggris selain bahasa daerah dan Indonesia.

Semoga bermanfaat ya.
[Placement Artikel]

Tentang SK Bupati, Masa Kerja dan Ijasah S1

$
0
0
By : @SoemarniGrobogan
Tentang SK Bupati, Masa Kerja dan Ijasah S1 ~ Tiga kata itu yang memang jadi bahan sensitif untuk beberapa bulan terakhir. Ini mungkin sih ya, terlebih dikalangan guru honorer di Purwodadi. Bahkan dikantorku ada juga panas-panas balsemnya. 😋



Menindak lanjuti aksi damai kemarin, memang beberapa teman yang disini kuanggap sebagai "pejuang SK Bupati" sudah bersusah payah untuk melakukan dialog dengan pihak terkait. 

Dan kita sebagai orang yang sekedar nyengkuyung atau cuma koar-koar lambe tanpa ikut bertindak, please ya tahu diri. 


Bulan November dinas pendidikan Kab. Grobogan memang melakukan pendataan guru honorer. Dan ternyata memang ada ribuan guru honorer sih ya. Tepatnya berapa, ane mah pusing euy kalau harus ngitung satu per satu. Wkwkwkwk. 

Dan, memang ada syarat yang dikeluarkan oleh instansi dinas pendidikan. Jelas ya biasanya instansi mengeluarkan aturan itu sifatnya MUTLAK. Dimana pendataan itu poin yang paling aku garis bawahi dan ada diurutan pertama adalah MEMILIKI IJASAH S1 DAN LINIER. 

*Sengaja di capslock biar kelean paham. Dan mau di nego, lu kira lagi dipasar!!*

Secara logika JELAS bahwa yang sudah memiliki ijasah S1, artinya kamu udah lulus kuliah dan ijasahmu sudah ada di tanganmu. Bukan yang masih nunggu ijasah. Meski udah lulus tapi kan tetap saja kekuatan itu ada pada ijasah. Bukti otentik lah. 

Realitanya ada tuh yang ikut pemberkasan begitu di verivikasi pengawas hasilnya ZONK. Jangan kecewa jangan sedih ya... Memang harus begitu aturannya. Salahnya sih nggak nurut. Hahaha...

Disaat pemberkasan selesai, sempet sih merasa paling cuma pendataan doank. Eh ternyata dari kemarin ribut banget undangan penerimaan SK Bupati dan ada daftar nama penerimanya. Pembagian SK bupati ini baru Eks. Kawedanan Purwodadi, yaitu wilayah Purwodadi, Toroh, dan Brati. 

Kamu ikut bu?
Alhamdulillah... Ikut dan bapaknya Intan juga ikut. 

Seneng donk? 
Yang ada bingung. Karena SK sendiri hanya diserahkan simbolik dan kami harus mengambil di kantor UPTD Kecamatan masing-masing. Jadi jujur aja belum tahu akad yang tertulis di SK itu seperti apa. 

Bahagia pasti ada ya... Entah nantinya SK itu berlaku atau tidak ya pokoknya alhamdulillah.

Trus yang namanya nggak masuk dalam daftar penerima SK, gimana? 

Please, tanyakan pada rumput yang bergoyang.😋

Jadi gini, ada ya beberapa komen bahkan nyetatus di facebook dengan ungkapan kekecewaan. Bahwasanya intinya kenapa yang baru 5 bulan ngajar aja bisa dapat SK, sementara yang sudah 4 tahun justru nggak dapat SK hanya karena belum punya ijasah S1. 

Mau komen takut nyinyir, jadi kembali dimana persyaratan yang sudah diminta oleh pihak dinas pendidikan. Mau melanggar peraturan instansi juga nyatanya di tahap verifikasi pengawas juga nggak lolos kan. 

Kecuali kalau tahapan verifikasimu santai banget, lha kalau dapat bu Siswowati dengan tingkat kejelian dan ketegasan level dewa? Ya matilah kau di skak mat sama si ibu. 

Lainnya deg2an, aku narsis

Bu Sis, Pak Sugeng, Bu Triat saat proses verifikasi

Karena memang ada syarat dan sifatnya mutlak, maka dari itu unsur "kasihan" tidak berlaku disini. Kalau nantinya semua dikasihani, ya penyelenggara tetap bingung donk ya. 

Mentang-mentang dapat SK, bisa-bisanya ngomong begini sih bu?? Jumawa banget!

Oh maaf, disini aku gak bermaksud jumawa. Yuk deh, perkara nasib boleh lah kita berupaya. Tapi kalau belum pas, apa harus memaksakan diri? Perkara masa depan, boleh berikhtiar. Tapi kalau melanggar aturan? Mengharap belas kasihan untuk diakui??? Bukankah sebelum menjadi guru yang belum PNS sudah tau konsekuensinya???

Karena aturan tetap ada dan itu harus dipenuhi. Makanya, mending ngikut aturan aja kan. Tak kan lari gunung dikejar. 😊

Jadi kalau syarat menjadi guru itu harus minimal S1, selesaikan aja dulu kuliahnya sampai dapet ijasah. Baru sibuk cari sekolahan buat ngajar. 

Kalau syarat PPG harus menyertakan lampiran SKPBM selama 5 tahun terakhir, ya dilampirkan lah kalau ada. Kalau baru 4 tahun ya gimana lagi. 

Intinya ada di kita sih, bisa NRIMO atau enggak. 

Karena aturanpun antara dulu dan sekarang pasti ada perubahan, jadi ya jangan dikit-dikit "dulu aturannya gini... Sekarang kok gitu".

Hahhaa... Gemes nggak sih 😂🤣.

Udah ah... Tinggal dilihat lagi nanti SK nya bagaimana dan seperti apa. Yang jelas, perkara masa kerja, belum berijasah S1, dan SK Bupati... Bersabar ya... Perjuangan kita bukan hanya di SK bupati loh. Masih banyak. 😉

Yg penting OK dulu sama orang nomor 1 di Kab Grobogan 


Viewing all 659 articles
Browse latest View live