"Mas...bisa nggak sih saya yang gajinya masih setara UMR untuk investasi?"
Bukan tanpa alasan saya menanyakan hal seperti itu kepada Mas Andi, sahabat saya. Kondisi keuangan guru honorer memang jangan ditanya lagi deh ya berapa nominalnya setiap bulan . Informasi dari banyaknya konten finansial yang saya temukan adalah dengan menambah pemasukan. Dan itu sudah saya lakukan.
Namun tidak dipungkiri ada ketakutan dalam diri bahwa nantinya di hari tua, saya justru menyusahkan anak-anak saya. Bahkan ada ketakutan saya dimana "kerja berpuluh-puluh tahun sudah punya investasi apa?". Nah kan, memang sih pencapaian kesuksesan bagi sebagian orang di lingkungan saya adalah dengan memiliki investasi yang terlihat seperti tanah pekarangan ataupun sawah hingga properti.
Dengan gaji setara UMR, apakah bisa saya berinvestasi?
Saya meyakini bahwa jika kita mau berupaya pasti akan diberikan kemudahan. Meski gaji senilai UMR, disiplin keuangan harus bisa diterapkan. Dan yang mulai saya lakukan saat ini adalah :
1. Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran
Sudah sejak lama saya mengetahui bahwa mencatat pemasukan dan pengeluaran itu penting dan paling mendasar. Namun tetap saja saya malas melakukannya karena ya gaji saja sudah habis sebelum akhir bulan. Huhuhu.
Namun ada saat dimana saya kebingungan uang sudah habis dan tidak mengetahui rincian uang larinya kemana saja. Semenjak itu, saya mulai mencatat keuangan baik dari pemasukan, pengeluaran sekecil apapun hingga mencatat pinjaman yang kami (saya dan suami) miliki.
2. Membuat amplop khusus untuk pos-pos pengeluaran
Pembuatan amplop ini saya dapatkan dari rekan kerja di sekolah. Ternyata setelah mencatat keuangan, kita perlu memasukan sejumlah nominal ke setiap amplop yang sudah kita tulis jenis-jenis pengeluarannya.
Dengan cara ini saya merasakan sendiri bahwa uang lebih jelas dan jika ada sisa nantinya bisa dikumpulkan sebagai dana darurat atau masuk ke tabungan.
3. Dana Pensiun auto debet
Akhirnya saya memiliki dana pensiun dan sengaja menggunakan metode auto debet untuk menghindari rasa malas atau lupa atau bahkan menunda setor ke bank. Jenis tabungan yang saya pilih adalah DPLK di salah satu bank regional Jateng. Insyaallah hari tua terjamin dengan ikut DPLK.
4. Dana Kesehatan
Nah, ini juga menjadi perhatian saya setelah melahirkan anak pertama di tahun 2015. We have no clueterkait pentingnya mempersiapkan dana kesehatan atau asuransi kesehatan saat itu. Sehingga saat melahirkan Intan, kami ikut dalam pasien umum yang biayanyaaaa.... Istimewa sekali.
Belajar dari pengalaman, akhirnya untuk dana kesehatan saya dan suami mantab menjadi peserta BPJS yang setiap bulannya kami setor juga secara auto debet dari gaji mengajar. Alhamdulillah, saya sudah merasakan manfaat memiliki BPJS saat melahirkan anak kedua.
5. Mulai Berinvestasi
Nah ini... Saya sedang getol mempelajari investasi yang pas dan nantinya akan mantab saya gunakan. Banyak diantara teman-teman saya yang menyarankan berinvestasi sawah. Di sini, harga sawah memang cepat mengalami kenaikan dan dipercaya bahwa nantinya lima tahun mendatang harga sawah bisa lebih berlipat-lipat. Sementara untuk membeli sawah pun juga nominal yang dikeluarkan juga fantastis, bestieeeee 😩.
Apakah tidak ada cara lain untuk berinvestasi? Sementara nilai uang dari waktu ke waktu mengalami dampak inflasi. Bayangkan saja lima tahun yang lalu uang seratus ribu bisa untuk membeli banyak barang, tetapi sekarang berasa banget kan nilai uang seratus ribu tuh kecil.
Atau di rumah kita sudah menyimpan perhiasan. Jika kita memiliki perhiasan atau emas, ternyata emas juga masuk dalam salah satu jenis investasi. tetapi ada pilihan lain dalam investasi seperti deposito, obligasi, saham dan reksadana.
Kenalan dengan InvestasiKu, Aplikasi Finansial untuk Kemudahan Investasi
Maju mundur mau investasi? Ya sama donk! Apalagi banyaknya kasus investasi bodong yang belakangan ini terbongkar. Indra Kenz, Doni Salmanan sedang menjadi topik dimana-mana, bukan? Kita harus teliti dalam memilih investasi dimana harus terdaftar dan dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Beberapa waktu lalu, saya mengikuti webinar tentang Cerdas Berinvestasi bersama Komunitas Blogger ISB. Dalam paparan materi yang disampaikan Pak Firman dari PT Mega Capital Sekuritas saya mendapatkan pengetahuan baru tentang investasi dan aplikasi InvestasiKu.
InvestasiKu adalah aplikasi finansial super yang membantu kita mencapai tujuan keuangan yang kita inginkan. Dengan produk investasi yang bisa kita pilih seperti deposito, obligasi, saham dan reksa dana. Kenapa harus InvestasiKu? Karena transaksi mudah dan cepat, registrasi mudah dan tidak pakai ribet, bahkan tampilan aplikasi yang lebih simple.
Keberadaan aplikasi InvestasiKu ini sangat membantu pemula dalam memulai investasi. Bagaimana caranya? Ikutin langkah-langkah berikut ini :
- Download aplikasi InvestasiKU di playstore atau App store
- Klik “register”
- Isi data diri dan pernyataan setuju dengan syarat dan ketentuan berlaku
- Klik tombol sign up
- Masukan kode OTP sesuai yang diterima
- Klik “next” untuk verifikasi
- Kemudian akan diarahkan ke homescreen ketika OTP berhasil
Setelah itu kita bisa melakukan registrasi dengan cara :
- Klik aplikasi Investasiku di layar smartphone kita
- Isi email dan password yang didaftarkan sebelumnya, lalu klik Login
- Klik notifikasi biru pada homescreen untuk pembuatan rekening data nasabah (RDN)
- Setelah muncul screen E-KYC klik tombol “ ayo mulai “
- Upload foto KTP untuk validasi
- Pastikan data sudah sama dan kemudian klik tombol “ verifikasi”
- Isi formulir pembukaan rekening sesuai dengan data diri, lalu klik ‘selanjutnya”
- Pastikan data yang diinput sudah benar dan valid, lalu klik tombol “ konfirmasii
- Selanjutnya kita akan mendapatkan email berupa link untuk verifikasi biometric
- Klik area “pilih foto terbaik kamu” untuk melakukan foto selfie
- Selanjutnya akan muncul notifikasi bahwa registrasi berhasil
Tentunya dalam berinvestasi kita harus mempelajari jenis investasi apa yang akan kita pilih, bukan? Di aplikasi InvestasKu juga terdapat artikel, podcast bahkan video edukasi untuk menambah informasi kita dalam berinvestasi. Dengan begini meski gaji masih setara UMR, saya bisa berinvestasi dengan mudah melalui aplikasi InvestasiKu. Yang penting adalah memulai dan konsisten.
Bagaimana, tertarik untuk menggunakan aplikasi InvestasiKu? Yuk install sekarang, dan rasakan mudahnya berinvestasi!