Quantcast
Channel: GuruKecil
Viewing all articles
Browse latest Browse all 659

Menjadi Grafitasi Dunia Anak bersama Smartphone Luna

$
0
0


 Menyoal pilihan hidup dan bertahan menjalaninya itu ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Bahkan berusaha peduli dengan dunia yang menjadi pilihan saya juga memang tidak bisa terlepas dari remehan dan nyinyiran. Sebagai seorang guru SD memang masih dianggap sebelah mata dan sebagai profesi yang rendahan. Padahal, ini adalah salah satu aksi nyata saya ikut andil dalam memajukan negeri ini. 


Ya, saya harus menghadapi anak-anak di usia emas pertumbuhannya. Jenjang pendidikan dasar dimana menjadi pondasi pendidikan selanjutnya memang tidak bisa sembarangan dalam mendidik. Apalagi objek yang harus saya hadapi adalah benda hidup, punya rasa dan hati, bahkan karakteristik secara naluriah adalah peniru ulung. Mesin fotocopy tercanggih di dunia itu memang anak-anak, makanya dalam keseharian mau tidak mau saya harus meneladankan sikap yang baik dari segi ucapan, perilaku, bahkan penampilan. Bahkan sosok seorang guru itu memiliki grafitasi kuat untuk murid-muridnya. 
pembelajaran di luar kelas

Keberlangsungan pembelajaran di kelas tidak bisa lepas dari peran guru sebagai fasilitator. Terlebih bagi saya yang mengajar di SD yang terbilang tingkat kesadaran pendidikan masih rendah, memang membuat saya harus bekerja keras bagaimana dalam pembelajaran setia hari bisa menyenangkan untuk anak. Maka dari itu menurut saya kunci dari keberhasilan saya mengajar itu adalah dari daya tarik gurunya yang kemudian akan berimbas ke pelajarannya. Secara tampilan, sosok guru memang sangat rentan ditiru oleh murid dari bagaimana model rambut, cara berbicara, cara berpakaian, bahkan berjalan pun anak-anak mengikuti. Secara pembelajaran memang seorang guru dituntut selalu belajar dan berusaha mengikuti perkembangan dunia yang saat ini sudah sangat pesat. 

Saya akan malu ketika saya tidak bisa menjawab pertanyaan kritis dari mereka seperti salah satunya “bu, kenapa kalau pagi menjelang siang bulan kadang masih kelihatan?”. Dan akan sangat disayangkan jika pembelajaran yang sudah saya rencanakan malam sebelumnya, tidak ada satupun momen yang saya abadikan. Sejauh ini saya memang rajin memposting kebersamaan saya dengan anak-anak di social media saya. Agar khalayak tau bahwa pekerjaan yang dianggap sepele dan rendahan ini juga sangat menyenangkan. Makanya, keberlangsungan saya dengan anak-anak setiap hari tidak bisa dijauhkan dengan buku, smartphone, laptop, dan anak-anak tentunya. 

Menjadi grafitasi Dunia Anak bersama Smartphone Luna

Ketika saya berkomitmen untuk tidak ingin melewatkan momen kebersamaan belajar dengan anak-anak, blog dan instagram menjadi pilihan saya mengabadikan itu semua. Itu artinya memang saya butuh smartphone yang mumpuni dimana bisa mendukung saya menjadi grafitasi dunia anak-anak yang sudah saya jalani selama ini. Ada saat laptop bermasalah, dengan smartphonesaya bisa mengetik draft yang bisa saya simpan di aplikasi blogspot. Karena saya tidak lagi memiliki kamera, cukup dengan jepretan smartphone yang bisa mendukung tampilan visual keseharian saya dan anak-anak. So, saya berfikir akan lebih baik jika saya ditunjang dengan  Smartphone Luna


 Luna merupakan salah satu smartphone buatan Foxconn yang rilis di Indonesia pada November 2016. Seperti yang sudah diketahui bahwa Foxconn merupakan mitra Apple dalam merakit smartphone buatannya. Itulah mengapa keberadaan smartphone luna sudah bisa disejajarkan dengan iPhone baik dalam hal design maupun build quality. 




Ponsel Luna hadir dengan tampilan unibody dibalut bodi metal yang telah melewati 8 pemrosesan CNC, sehingga menghasilkan desain premium yang memiliki tingkat presisi sangat tinggi. Terlihat tipis dan ramping dengan ukuran7.38mm sehingga terlihat anggun dan klasik.

Didesain dengan tampilan lebih layar 5,5”dengan resolusi Full HD 1080 x 1920 pixels. Layar tersebut memiliki kerapatan 401 ppi dan dilindungi dengan lapisan Corning Gorila Glass 3 yang tahan terhadap goresan dan benturan. Serta built-in Blu-ray untuk mengurangi kerusakan mata. 

Untuk processornya terbilang mutakhir dimana pemrosesannya menggunakan Qualcomm Snapdragon 801 dengan kecepatan 2,5 GHz quad-core, RAM 3 GB, sistem operasi Android, dan memori internal 64 GB. Ini pas banget dengan situasi saya yang memang membutuhkan RAM dengan kapasitas besar untuk mendukung saya dalam mengabadikan moment dengan anak-anak serta menyalurkan hobi ngeblog saya. 

Dengan processor yang terbilang modern, Luna juga didukung dengan kapasitas baterai 3.000 mAh yang didukung fitur Fast Charging, sehingga waktu pengisian baterainya bisa dipercepat. Urusan konektifitas memang Luna sudah support 4G LTE dan memiliki dua slot sim card. Selain itu memiliki dari Wi-Fi berteknologi Dual Band, navigasi GPS (A-GPS, Glonass), bluetooth, serta USB OTG.  jadi akan sangat tidak masalah ketika saya berada di sekolah dimana selama ini saya selalu terhambat dengan lancarnya koneksi internet dan baterai yang sangat boros.

Yang terpenting buat saya untuk sebuah smartphone selain dari processorjuga kameranya. Dengan memiliki kamera utama 13 megapixel dengan F2.0 aperture 80° Wide Angel yang mampu menghasilkan tampilan gambar yang jernih dan bisa disejajarkan dengan jepretan iPhone 6. Serta dilengkapi dengan LED flash yang dibekali fitur autofocus. Ditambah lagi kamera depan dengan kapasitas 8megapixel yang bisa memanjakan kita untuk selfie ria. Kemampuan aperture F1.8 ini memungkinkan untuk selfie di tempat yang terang maupun di malam hari. 

Dengan melihat fitur yang ditawarkan oleh smartphone Luna, rasanya langkah saya untuk menjadi grafitasi dunia anak akan terasa sangat mudah. Nah, bagi teman-teman yang penasaran dengan Luna Smartphone, silahkan kepo di website maupun sosial medianya ya. Dan teruslah menjadi grafitasi duniamu. 


sumber : www.luna.id
gambar : www.luna.id




Viewing all articles
Browse latest Browse all 659

Trending Articles